FITNESS & HEALTH
3 Berita Terpopuler Gaya: Virus HMPV Ditemukan di Indonesia Hingga Program MBG
Yatin Suleha
Selasa 07 Januari 2025 / 06:09
Jakarta: Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang baru-baru ini merebak di China, dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Semua kasus yang ditemukan melibatkan anak-anak.
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik, karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.
“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Menkes di Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.
Menkes menjelaskan, virus HMPV berbeda dengan virus covid-19. Menurutnya, covid-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.
Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik. Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Senin, 6 Januari 2025:
Menkes Budi juga menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang mematikan. Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.
Karena itu, Menkes mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.
Selengkapnya klik di sini
Human metapneumovirus (HMPV) bukanlah virus baru dan telah dikenal selama lebih dari 2 dekade. Hal ini disampaikan oleh dokter anak terkenal di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di Rajinder Nagar, New Delhi, India, Dr Suresh Gupta, kepada media.
Dengan kata lain, ancaman virus saat ini yang memicu kekhawatiran akan terjadinya pandemi lagi dan potensi lockdown bukanlah hal baru di India. Ya, saat Tiongkok berjuang melawan lonjakan kasus HMPV yang tiba-tiba, para ahli kesehatan India mengklaim bahwa virus tersebut telah ditemukan di India beberapa kali, terutama selama musim dingin.
Sebagian besar kasus muncul dengan gejala seperti pilek, batuk, dan demam, yang dapat sembuh dengan sendirinya dan dapat ditangani dengan pengobatan umum di rumah.
Selengkapnya klik di sini
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus diimbangi dengan peningkatan pemahaman orangtua terkait pentingnya pemenuhan asupan gizi yang berimbang bagi setiap anggota keluarga dan berdampak luas bagi masyarakat.
"Selain untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, Program Makan Bergizi Gratis harus menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman pentingnya asupan gizi yang baik bagi anggota keluarga," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 6 Januari 2025.
Program Makan Bergizi Gratis ang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dimulai hari ini, Senin, 6 Januari 2025, di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik, karena HMPV bukanlah virus baru dan sudah dikenal dalam dunia medis.
“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia, kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Menkes di Jakarta, Senin, 6 Januari 2025.
Menkes menjelaskan, virus HMPV berbeda dengan virus covid-19. Menurutnya, covid-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.
Sistem imunitas manusia sudah mengenal virus ini sejak lama dan mampu meresponsnya dengan baik. Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Senin, 6 Januari 2025:
1. Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Tidak Perlu Panik
Menkes Budi juga menegaskan bahwa HMPV bukanlah virus yang mematikan. Virus ini memiliki karakteristik mirip dengan flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar orang yang terinfeksi akan pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan perawatan khusus.
Penularan virus HMPV serupa dengan virus flu lainnya, yaitu melalui percikan air liur atau droplet dari individu yang terinfeksi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu tetap perlu waspada.
Karena itu, Menkes mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, seperti cukup istirahat, mencuci tangan secara rutin, memakai masker saat merasa tidak enak badan, dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul gejala yang mencurigakan.
Selengkapnya klik di sini
2. India dan Malaysia Tanggapi HMPV: Waspada Boleh, Panik Jangan!
Human metapneumovirus (HMPV) bukanlah virus baru dan telah dikenal selama lebih dari 2 dekade. Hal ini disampaikan oleh dokter anak terkenal di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di Rajinder Nagar, New Delhi, India, Dr Suresh Gupta, kepada media.
Dengan kata lain, ancaman virus saat ini yang memicu kekhawatiran akan terjadinya pandemi lagi dan potensi lockdown bukanlah hal baru di India. Ya, saat Tiongkok berjuang melawan lonjakan kasus HMPV yang tiba-tiba, para ahli kesehatan India mengklaim bahwa virus tersebut telah ditemukan di India beberapa kali, terutama selama musim dingin.
Sebagian besar kasus muncul dengan gejala seperti pilek, batuk, dan demam, yang dapat sembuh dengan sendirinya dan dapat ditangani dengan pengobatan umum di rumah.
Selengkapnya klik di sini
3. Program Makan Bergizi Gratis Harus Berdampak Luas bagi Masyarakat
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus diimbangi dengan peningkatan pemahaman orangtua terkait pentingnya pemenuhan asupan gizi yang berimbang bagi setiap anggota keluarga dan berdampak luas bagi masyarakat.
"Selain untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, Program Makan Bergizi Gratis harus menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman pentingnya asupan gizi yang baik bagi anggota keluarga," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 6 Januari 2025.
Program Makan Bergizi Gratis ang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dimulai hari ini, Senin, 6 Januari 2025, di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.
Selengkapnya klik di sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)