FITNESS & HEALTH
India dan Malaysia Tanggapi HMPV: Waspada Boleh, Panik Jangan!
Mia Vale
Senin 06 Januari 2025 / 19:58
Jakarta: Human metapneumovirus (HMPV) bukanlah virus baru dan telah dikenal selama lebih dari 2 dekade. Hal ini disampaikan oleh dokter anak terkenal di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di Rajinder Nagar, New Delhi, India, Dr Suresh Gupta, kepada media.
Dengan kata lain, ancaman virus saat ini yang memicu kekhawatiran akan terjadinya pandemi lagi dan potensi lockdown bukanlah hal baru di India. Ya, saat Tiongkok berjuang melawan lonjakan kasus HMPV yang tiba-tiba, para ahli kesehatan India mengklaim bahwa virus tersebut telah ditemukan di India beberapa kali, terutama selama musim dingin.
Sebagian besar kasus muncul dengan gejala seperti pilek, batuk, dan demam, yang dapat sembuh dengan sendirinya dan dapat ditangani dengan pengobatan umum di rumah.
Anak-anak jarang memerlukan rawat inap, karena infeksi umumnya bersifat ringan. Namun begitu, menyadari situasi dan lonjakan kasus HMPV yang tiba-tiba di Tiongkok, Kementerian Kesehatan India mengatakan bahwa India terus mencermati situasi ini melalui semua saluran yang tersedia dan juga telah meminta WHO untuk menyampaikan kabar terbaru secara tepat waktu.

(Menyadari situasi dan lonjakan kasus HMPV yang tiba-tiba di Tiongkok, Kementerian Kesehatan India mengatakan bahwa India terus mencermati situasi ini. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kementerian Kesehatan India Mengatakan melalui The HealthSite, untuk mencegah penyebaran virus, para pejabat telah mengambil langkah-langkah tertentu. Bahkan di India telah mendirikan laboratorium untuk menguji kasus-kasus HMPV yang mewabah.
Selain itu, Dewan Penelitian Medis India (ICMR) telah mengonfirmasi bahwa mereka akan melacak tren HMPV sepanjang tahun untuk mencegah lonjakan kasus HMPV yang tidak biasa.
Pertemuan Joint Monitoring Group (JMG) yang dipimpin oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan telah berlangsung pada hari Sabtu, 4 Januari 2025 lalu untuk membahas masalah tersebut.
Di Telangana pun, pemerintah negara bagian juga telah mengeluarkan daftar anjuran serta larangan yang mencakup, mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih berbahan dasar alkohol, menghindari tempat keramaian, dan menjaga jarak aman serta tindakan pencegahan lainnya.
Baca juga: Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Tidak Perlu Panik
Sementara di Kerala, Menteri Kesehatan, Veena George mengatakan, pemerintah negara bagian memantau dengan cermat laporan berita mengenai wabah besar-besaran demam virus dan infeksi saluran pernapasan di Tiongkok dan mengatakan tidak perlu panik saat ini.
Selain China, negara tetangga Indonesia, Malaysia, juga melaporkan peningkatan kasus infeksi HMPV pada tahun 2024. Dikutip dari The Strait Times, dicatat ada 327 kasus HMPV pada tahun 2024byang terjadi di Malaysia, naik 45 persen dari 225 kasus pada 2023.
Menanggapi hal itu, Kementerian Kesehatan Malaysia juga mengatakan HMPV disebabkan oleh virus dalam famili pneumoviridae dan bukan penyakit baru. Mereka yang terkena HMPV biasanya mengalami gejala yang mirip dengan flu biasa.
Namun pada kasus lebih parah, gejalanya dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia.
Kemenkes Malaysia mengimbau masyarakatnya untuk tetap waspada terutama karena infeksi saluran pernapasan akan terus ada di tengah masyarakat. Pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk sering mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin.
Masyarakat diminta untuk secara proaktif menjaga kesehatan mereka dan mencegah penularan kepada orang lain, terutama di tempat tertutup dan ramai. Hal ini termasuk mereka yang berencana bepergian ke negara-negara yang berisiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dengan kata lain, ancaman virus saat ini yang memicu kekhawatiran akan terjadinya pandemi lagi dan potensi lockdown bukanlah hal baru di India. Ya, saat Tiongkok berjuang melawan lonjakan kasus HMPV yang tiba-tiba, para ahli kesehatan India mengklaim bahwa virus tersebut telah ditemukan di India beberapa kali, terutama selama musim dingin.
Sebagian besar kasus muncul dengan gejala seperti pilek, batuk, dan demam, yang dapat sembuh dengan sendirinya dan dapat ditangani dengan pengobatan umum di rumah.
Anak-anak jarang memerlukan rawat inap, karena infeksi umumnya bersifat ringan. Namun begitu, menyadari situasi dan lonjakan kasus HMPV yang tiba-tiba di Tiongkok, Kementerian Kesehatan India mengatakan bahwa India terus mencermati situasi ini melalui semua saluran yang tersedia dan juga telah meminta WHO untuk menyampaikan kabar terbaru secara tepat waktu.
India hadapi wabah HMPV

(Menyadari situasi dan lonjakan kasus HMPV yang tiba-tiba di Tiongkok, Kementerian Kesehatan India mengatakan bahwa India terus mencermati situasi ini. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kementerian Kesehatan India Mengatakan melalui The HealthSite, untuk mencegah penyebaran virus, para pejabat telah mengambil langkah-langkah tertentu. Bahkan di India telah mendirikan laboratorium untuk menguji kasus-kasus HMPV yang mewabah.
Selain itu, Dewan Penelitian Medis India (ICMR) telah mengonfirmasi bahwa mereka akan melacak tren HMPV sepanjang tahun untuk mencegah lonjakan kasus HMPV yang tidak biasa.
Pertemuan Joint Monitoring Group (JMG) yang dipimpin oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan telah berlangsung pada hari Sabtu, 4 Januari 2025 lalu untuk membahas masalah tersebut.
Di Telangana pun, pemerintah negara bagian juga telah mengeluarkan daftar anjuran serta larangan yang mencakup, mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih berbahan dasar alkohol, menghindari tempat keramaian, dan menjaga jarak aman serta tindakan pencegahan lainnya.
Baca juga: Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Tidak Perlu Panik
Sementara di Kerala, Menteri Kesehatan, Veena George mengatakan, pemerintah negara bagian memantau dengan cermat laporan berita mengenai wabah besar-besaran demam virus dan infeksi saluran pernapasan di Tiongkok dan mengatakan tidak perlu panik saat ini.
Sudah "Mampir" ke Malaysia
Selain China, negara tetangga Indonesia, Malaysia, juga melaporkan peningkatan kasus infeksi HMPV pada tahun 2024. Dikutip dari The Strait Times, dicatat ada 327 kasus HMPV pada tahun 2024byang terjadi di Malaysia, naik 45 persen dari 225 kasus pada 2023.
Menanggapi hal itu, Kementerian Kesehatan Malaysia juga mengatakan HMPV disebabkan oleh virus dalam famili pneumoviridae dan bukan penyakit baru. Mereka yang terkena HMPV biasanya mengalami gejala yang mirip dengan flu biasa.
Namun pada kasus lebih parah, gejalanya dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia.
Kemenkes Malaysia mengimbau masyarakatnya untuk tetap waspada terutama karena infeksi saluran pernapasan akan terus ada di tengah masyarakat. Pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk sering mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin.
Masyarakat diminta untuk secara proaktif menjaga kesehatan mereka dan mencegah penularan kepada orang lain, terutama di tempat tertutup dan ramai. Hal ini termasuk mereka yang berencana bepergian ke negara-negara yang berisiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)