FITNESS & HEALTH

Ini 5 Perbedaannya Jika Kamu Terkena HMPV dan Flu Biasa

Aulia Putriningtias
Selasa 28 Januari 2025 / 13:11
Jakarta: Human Metapneumovirus atau HMPV bukanlah virus baru. Akan tetapi, dengan banyaknya kasus yang dilaporkan di China pada Desember tahun lalu, virus ini menjadi terkenal dan membuat khawatir dunia.

Ahli penyakit dalam Dr. SM Fayaz dalam HealthShots mengatakan bahwa virus HMPV ditularkan melalui droplet, aerosol, dan fomites. Virus ini menempel pada mukosa hidung dan masuk ke paru-paru. Masa inkubasinya dapat bervariasi antara 3 hingga 6 hari.

Meskipun gejala HMPV mirip dengan flu biasa, tetapi tidak boleh dianggap enteng. Yang membedakannya dari flu biasa adalah bahwa virus ini dapat memburuk menjadi kondisi kesehatan yang lebih parah seperti pneumonia dan bronkitis, terutama pada orang yang rentan.

Baca juga: Pencegahan Terkena HMPV dan Sejenisnya, Dokter Sarankan Vaksin Influenza

Ada beberapa perbedaan yang menjelaskan bahwa virus HMPV dan flu biasa itu berbeda. Menurut Dr. Fayaz, berikut beberapa perbedaannya, antara lain:
 

1. Asal penyebab


Patogen penyebab penyakit ini berbeda secara signifikan dalam struktur dan perilakunya, meskipun efeknya tampak serupa. HMPV termasuk dalam famili Paramyxoviridae, genus Metapneumovirus. Virus flu biasa atau influenza termasuk dalam famili Orthomyxoviridae, dengan tipe utamanya adalah Influenza A, B, dan C.
 

2. Tingkat keparahan penyakit


HMPV dinilai dapat menyebabkan penyakit pernapasan yang lebih berbahaya. Hal ini seperti bronkitis, pneumonia, atau mengi, terutama pada bayi, lansia, dan pasien dengan gangguan kekebalan tubuh.

Flu biasa sendiri memang biasanya hanya menimbulkan gejala pernapasan bagian atas yang ringan. Selain itu, juga jarang menimbulkan komplikasi serius.
 

3. Kerentanan kelompok usia


Virus HMPV lebih mungkin menyebabkan penyakit serius pada populasi yang rentan. Hal ini termasuk infeksi pada bayi, anak kecil, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Flu biasa sendiri memengaruhi semua kelompok usia secara merata. Di mana sebagian besar individu pulih dengan cepat tanpa memandang usia atau status kesehatan.
 

4. Tantangan diagnostik


Konfirmasi terjadinya HMPV memerlukan uji diagnostik khusus, seperti polymerase chain reaction (PCR), yang paling sering dan konsisten digunakan untuk mendeteksi infeksi. Deteksi antigen juga dapat digunakan.

Sementara itu, deteksi flu biasa terutama berdasarkan gejala dan tidak memerlukan hasil laboratorium untuk konfirmasi.
 

5. Komplikasi


Komplikasi HMPV meliputi infeksi saluran pernapasan bawah dan rawat inap. Flu sendiri biasanya jarang menimbulkan komplikasi, meskipun dapat memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti asma atau menimbulkan masalah ringan seperti infeksi sinus.

Itulah lima perbedaan dari HMPV dan flu biasa. Dalam aspek penanganan, flu biasa sering diobati dengan obat bebas, hidrasi, istirahat, dan intervensi untuk meredakan gejala.

Hal ini dikarenakan flu biasa dapat sembuh sendiri dan biasanya mereda dalam beberapa hari. Sementara itu, HMPV mungkin memerlukan perawatan intensif, terutama pada kasus yang parah atau pada individu yang rentan.

Pada segi pencegahan, keduanya dicapai melalui praktik kebersihan. Mulai dari sering mencuci tangan, menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, dan mendisinfeksi permukaan umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH