FITNESS & HEALTH
Pabrik Susu Modern yang Siap Bawa Indonesia ke Dunia
Medcom
Sabtu 04 Oktober 2025 / 15:28
Cikarang: Cikarang kini punya destinasi baru yang bukan sekadar pabrik, tapi simbol kemajuan industri susu di Indonesia. PT Frisian Flag Indonesia (FFI) baru saja memperlihatkan sisi modern dan berkelanjutan dari pabrik terbarunya yang berdiri megah di atas lahan seluas lebih dari 25 hektar, setara dengan 35 lapangan bola.
Pabrik yang diresmikan pada Juli 2024 ini menjadi pusat produksi berbagai jenis susu, mulai dari susu siap minum hingga kental manis dan krimer. Dengan nilai investasi mencapai Rp3,8 triliun, fasilitas ini mampu memproduksi hingga 700 juta kilogram susu per tahun, bahkan bisa ditingkatkan sampai 1 miliar kilogram.
Dalam kunjungan resmi yang berlangsung baru-baru ini, Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, meninjau langsung pabrik FFI di Cikarang, sekaligus melepas ekspor produk ke Malaysia dan Filipina. FFI sendiri telah mengekspor produknya ke sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Tahun ini, perusahaan menargetkan ekspor hingga 4.500 kontainer dengan nilai sekitar Rp2 triliun.
“Ekspor nasional kita tumbuh positif, salah satunya berkat kontribusi industri pengolahan seperti produk susu. Lebih dari 80% ekspor Indonesia kini berasal dari produk olahan—menandakan daya saing industri yang semakin kuat,” ujar Menteri Budi Santoso.
Tak hanya berfokus pada ekspor, pabrik FFI Cikarang juga menjadi bagian dari misi besar perusahaan: Nourishing Indonesia to Progress, menyediakan produk susu bergizi dan berkualitas bagi masyarakat luas.
“Selama lebih dari 100 tahun, kami telah menjadi bagian dari keluarga Indonesia. Pabrik baru ini memperkuat komitmen kami untuk berkontribusi pada pemenuhan gizi dan mendukung Indonesia Emas 2045,” ujar Presiden Direktur FFI, Gustavo Hildenbrand.
Lewat program Dairy Development, FFI bermitra dengan lebih dari 30.000 peternak sapi perah lokal, memperkuat koperasi, dan membantu meningkatkan produktivitas serta kualitas susu segar nasional. Selain itu, perusahaan juga aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, termasuk kebiasaan minum susu setiap hari.
Riset nutrisi Southeast Asia Nutrition Survey II (SEANUTS II) yang dilakukan di empat negara ASEAN, termasuk Indonesia, menunjukkan, anak-anak yang rutin minum susu saat sarapan memiliki asupan vitamin D 4,4 kali lebih banyak dan kalsium 2,6 kali lebih banyak dibandingkan yang tidak minum susu. Temuan ini memperkuat pentingnya sarapan sehat dengan segelas susu untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Pabrik FFI Cikarang juga menjadi contoh nyata bagaimana industri susu bisa berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan. Sejak beroperasi, pabrik ini telah menggunakan energi terbarukan seperti biomass boiler, panel surya, dan sistem daur ulang air limbah. Targetnya jelas: mencapai net zero emission pada 2050 mendatang.
Tak berhenti di situ, FFI juga memperkenalkan 55.000 palet berkelanjutan di gudang dan pusat distribusi, menjadikannya salah satu fasilitas pengolahan susu paling ramah lingkungan di kawasan Asia.
Dalam kunjungannya, Menteri Perdagangan juga sempat menghadiri sesi live shopping yang dipandu oleh Direktur Marketing FFI, Intan Ayu Kartika. Acara ini mengedukasi konsumen tentang cara memilih produk susu yang aman, bergizi, dan sesuai kebutuhan keluarga masa kini.
“Produk Indonesia harus punya kualitas tinggi agar bisa bersaing di pasar global. Langkah FFI bermitra dengan UMKM dan peternak lokal adalah contoh nyata bagaimana industri bisa tumbuh bersama masyarakat,” tutur Menteri Budi Santoso.
Lebih dari sekadar minuman, susu kini menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat modern. Dengan hadirnya pabrik berteknologi tinggi dan ramah lingkungan ini, Indonesia semakin siap menjadi pemain utama di industri susu global, sekaligus memastikan setiap keluarga di tanah air bisa menikmati segelas kebaikan setiap hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Pabrik yang diresmikan pada Juli 2024 ini menjadi pusat produksi berbagai jenis susu, mulai dari susu siap minum hingga kental manis dan krimer. Dengan nilai investasi mencapai Rp3,8 triliun, fasilitas ini mampu memproduksi hingga 700 juta kilogram susu per tahun, bahkan bisa ditingkatkan sampai 1 miliar kilogram.
Dalam kunjungan resmi yang berlangsung baru-baru ini, Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, meninjau langsung pabrik FFI di Cikarang, sekaligus melepas ekspor produk ke Malaysia dan Filipina. FFI sendiri telah mengekspor produknya ke sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Tahun ini, perusahaan menargetkan ekspor hingga 4.500 kontainer dengan nilai sekitar Rp2 triliun.
“Ekspor nasional kita tumbuh positif, salah satunya berkat kontribusi industri pengolahan seperti produk susu. Lebih dari 80% ekspor Indonesia kini berasal dari produk olahan—menandakan daya saing industri yang semakin kuat,” ujar Menteri Budi Santoso.
Susu untuk Indonesia yang lebih sehat
Tak hanya berfokus pada ekspor, pabrik FFI Cikarang juga menjadi bagian dari misi besar perusahaan: Nourishing Indonesia to Progress, menyediakan produk susu bergizi dan berkualitas bagi masyarakat luas.
“Selama lebih dari 100 tahun, kami telah menjadi bagian dari keluarga Indonesia. Pabrik baru ini memperkuat komitmen kami untuk berkontribusi pada pemenuhan gizi dan mendukung Indonesia Emas 2045,” ujar Presiden Direktur FFI, Gustavo Hildenbrand.
Lewat program Dairy Development, FFI bermitra dengan lebih dari 30.000 peternak sapi perah lokal, memperkuat koperasi, dan membantu meningkatkan produktivitas serta kualitas susu segar nasional. Selain itu, perusahaan juga aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, termasuk kebiasaan minum susu setiap hari.
Riset nutrisi Southeast Asia Nutrition Survey II (SEANUTS II) yang dilakukan di empat negara ASEAN, termasuk Indonesia, menunjukkan, anak-anak yang rutin minum susu saat sarapan memiliki asupan vitamin D 4,4 kali lebih banyak dan kalsium 2,6 kali lebih banyak dibandingkan yang tidak minum susu. Temuan ini memperkuat pentingnya sarapan sehat dengan segelas susu untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Langkah hijau untuk Masa Depan
Pabrik FFI Cikarang juga menjadi contoh nyata bagaimana industri susu bisa berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan. Sejak beroperasi, pabrik ini telah menggunakan energi terbarukan seperti biomass boiler, panel surya, dan sistem daur ulang air limbah. Targetnya jelas: mencapai net zero emission pada 2050 mendatang.
Tak berhenti di situ, FFI juga memperkenalkan 55.000 palet berkelanjutan di gudang dan pusat distribusi, menjadikannya salah satu fasilitas pengolahan susu paling ramah lingkungan di kawasan Asia.
Dalam kunjungannya, Menteri Perdagangan juga sempat menghadiri sesi live shopping yang dipandu oleh Direktur Marketing FFI, Intan Ayu Kartika. Acara ini mengedukasi konsumen tentang cara memilih produk susu yang aman, bergizi, dan sesuai kebutuhan keluarga masa kini.
“Produk Indonesia harus punya kualitas tinggi agar bisa bersaing di pasar global. Langkah FFI bermitra dengan UMKM dan peternak lokal adalah contoh nyata bagaimana industri bisa tumbuh bersama masyarakat,” tutur Menteri Budi Santoso.
Susu, gaya hidup, dan masa depan
Lebih dari sekadar minuman, susu kini menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat modern. Dengan hadirnya pabrik berteknologi tinggi dan ramah lingkungan ini, Indonesia semakin siap menjadi pemain utama di industri susu global, sekaligus memastikan setiap keluarga di tanah air bisa menikmati segelas kebaikan setiap hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)