FITNESS & HEALTH
Jangan Percaya Lagi! Ini 5 Mitos Makanan yang Dinilai Keliru oleh Ahli
Medcom
Jumat 20 Januari 2023 / 17:16
Jakarta: Setiap makanan tentu memiliki khasiatnya masing-masing. Nutrisi di dalam makanan tentu bisa kamu dapatkan untuk kesehatan tubuh. Namun, tidak sedikit mitos beredar di masyarakat yang membuat beberapa makanan tak banyak dikonsumsi.
Tentu mitos ini harus disingkirkan karena memang tidak tepat penjelasan menurut para ahli. Karena jika semakin menyebar, maka orang-orang enggan untuk mengonsumsi makanan-makanan yang memiliki mitos negatif.
Mulai sekarang, jangan lagi percaya dengan 5 mitos makanan ini yang menurut para ahli keliru, antara lain:
Wortel memang diketahui sebagai salah satu sayuran yang kaya akan Vitamin A dan selalu dipercaya dapat membantu meningkatkan kesehatan mata. Namun, beredar bahwa mengonsumsi wortel mentah jauh lebih sehat.
Hal ini tentu tidak benar. Kandungan antioksidan pada wortel justru akan semakin efektif setelah dimasak hingga matang. Hal ini diungkapkan pada Journal of Agricultural and Food Chemistry, di mana peneliti menemukan wortel yang matang mengalami peningkatan nutrisi yang baik.
Meskipun terlihat sama, tetapi margarin dan mentega merupakan makanan yang berbeda. Margarin terbuat dari lemak nabati, sementara mentega dibuat dari lemak hewani. Hal ini yang membuat mitos margarin lebih baik dari mentega beredar.
Namun, para ahli justru menyebutkan bahwa kebanyakan margarin diproduksi dengan campuran lemak trans yang berdampak pada kolesterol dan kesehatan jantung. Kabar baiknya baru-baru ini Food and Drug Administration menyatakan bahwa banyak penggunaan lemak trans yang ditarik dari produksi makanan.
Telur dikenal sebagai sumber protein yang baik. Namun, ada yang menyebarkan mitos bahwa telur bisa memicu lonjakan kolesterol di dalam tubuh. Padahal, fakta dari penelitian tahun 2018, telur tak ditemukan menjadi penyebab penyakit tersebut.
Bahkan, di dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa telur disarankan untuk dikonsumsi, sebab mengandung nutrisi seperti zat besi, antioksidan lutein, vitamin D, zinc, dan kolin untuk kesehatan otak.
Seledri konon dipercaya juga untuk menurunkan berat badan. Seledri disebut-sebut sebagai salah satu makanan kalori negatif yang baik untuk membantu membakar kalori di dalam tubuh.
Namun, dalam Mayo Clinic disebutkan bahwa seledri sebenarnya kaya akan serat yang tinggi. Kandungan serat ini yang membuatnya baik untuk meningkatkan metabolisme tubuh.
Saat berbicara tentang makanan sehat, pasti akan langsung terpikir makanan yang rendah lemak adalah yang lebih sehat. Padahal, ketika produsen makanan mengurangi lemak, mereka akan menambahkan komponen perisa pengganti yang bisa saja tak kalah buruk untuk kesehatan.
Menurut penelitian Appetite pada 2016 silam, banyak produsen yang menyediakan makanan rendah lemak justru menambahkan kadar gula di dalam makanannya. Jika ingin makan makanan yang rendah lemak, para ahli lebih menyarankan untuk mengonsumsi bahan makanan alami seperti kacang-kacangan.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Tentu mitos ini harus disingkirkan karena memang tidak tepat penjelasan menurut para ahli. Karena jika semakin menyebar, maka orang-orang enggan untuk mengonsumsi makanan-makanan yang memiliki mitos negatif.
Mulai sekarang, jangan lagi percaya dengan 5 mitos makanan ini yang menurut para ahli keliru, antara lain:
1. Wortel mentah lebih sehat
Wortel memang diketahui sebagai salah satu sayuran yang kaya akan Vitamin A dan selalu dipercaya dapat membantu meningkatkan kesehatan mata. Namun, beredar bahwa mengonsumsi wortel mentah jauh lebih sehat.
Hal ini tentu tidak benar. Kandungan antioksidan pada wortel justru akan semakin efektif setelah dimasak hingga matang. Hal ini diungkapkan pada Journal of Agricultural and Food Chemistry, di mana peneliti menemukan wortel yang matang mengalami peningkatan nutrisi yang baik.
2. Margarin lebih baik dari mentega
Meskipun terlihat sama, tetapi margarin dan mentega merupakan makanan yang berbeda. Margarin terbuat dari lemak nabati, sementara mentega dibuat dari lemak hewani. Hal ini yang membuat mitos margarin lebih baik dari mentega beredar.
Namun, para ahli justru menyebutkan bahwa kebanyakan margarin diproduksi dengan campuran lemak trans yang berdampak pada kolesterol dan kesehatan jantung. Kabar baiknya baru-baru ini Food and Drug Administration menyatakan bahwa banyak penggunaan lemak trans yang ditarik dari produksi makanan.
3. Telur sebabkan kolesterol
Telur dikenal sebagai sumber protein yang baik. Namun, ada yang menyebarkan mitos bahwa telur bisa memicu lonjakan kolesterol di dalam tubuh. Padahal, fakta dari penelitian tahun 2018, telur tak ditemukan menjadi penyebab penyakit tersebut.
Bahkan, di dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa telur disarankan untuk dikonsumsi, sebab mengandung nutrisi seperti zat besi, antioksidan lutein, vitamin D, zinc, dan kolin untuk kesehatan otak.
4. Seledri untuk bakar kalori
Seledri konon dipercaya juga untuk menurunkan berat badan. Seledri disebut-sebut sebagai salah satu makanan kalori negatif yang baik untuk membantu membakar kalori di dalam tubuh.
Namun, dalam Mayo Clinic disebutkan bahwa seledri sebenarnya kaya akan serat yang tinggi. Kandungan serat ini yang membuatnya baik untuk meningkatkan metabolisme tubuh.
5. Makanan rendah lemak lebih sehat
Saat berbicara tentang makanan sehat, pasti akan langsung terpikir makanan yang rendah lemak adalah yang lebih sehat. Padahal, ketika produsen makanan mengurangi lemak, mereka akan menambahkan komponen perisa pengganti yang bisa saja tak kalah buruk untuk kesehatan.
Menurut penelitian Appetite pada 2016 silam, banyak produsen yang menyediakan makanan rendah lemak justru menambahkan kadar gula di dalam makanannya. Jika ingin makan makanan yang rendah lemak, para ahli lebih menyarankan untuk mengonsumsi bahan makanan alami seperti kacang-kacangan.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)