Jakarta: Saat buka puasa sepertinya semua makanan ingin dilahap. Apalagi melihat gorengan dengan sambalnya yang menggoda mata atau dengan cabai rawit yang selalu ada di sisi gorengan. Waduh, memang sulit menolaknya ya Teman Gaya.
Ada baiknya tak selalu makanan pedas sebegai pembuka puasa. Ini karena menurut paparan dr. Merry Dame Cristy Pane via Alodokter, makanan pedas bisa mengiritasi dan menimbulkan ketidaknyamanan pada tenggorokan.
Bila kamu memang gemar mengonsumsi makanan pedas, ada baiknya kamu membatasi jumlahnya, ya. Selain bisa membuat tenggorokanmu jadi tidak nyaman, sering mengonsumsi makanan pedas juga dapat menyebabkan diare dan sakit perut.
.jpg)
(Hidrasi tubuh penting karena hidrasi menjaga temperatur tubuh, membantu proses pencernaan makanan, melancarkan sirkulasi darah, serta mengeluarkan racun-racun di dalam tubuh. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Saat puasa kamu bisa mencukupi hidrasi tubuh dengan minum air putih dengan anjuran dua gelas air putih saat berbuka puasa, empat gelas sebelum tidur, dan dua gelas saat sahur.
Hal ini untuk memberikan kamu hidrasi tubuh. Terhidrasi merupakan salah satu cara yang bisa membuatmu terhindar dari panas dalam.
Selain itu, kebutuhan cairan yang terpenuhi juga akan membantu melembapkan tenggorokan, membersihkan selaput lendir di tenggorokan, menurunkan risiko terjadinya infeksi, serta mengurangi gejala tenggorokan kering ketika kamu mengalami panas dalam.
Untuk memperkuat daya tahan tubuh sekaligus mencegah terjadinya panas dalam, kamu perlu mengonsumsi buah dan sayur saat puasa. Pasalnya, buah dan sayur mengandung nutrisi, seperti vitamin A, vitamin C, dan zinc, serta antioksidan, yang diketahui mampu meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh. Dan biasanya, kuman bisa mudah masuk ke tubuh saat sistem kekebalan tubuh menurun.
Istirahat yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga kamu tidak mudah terkena penyakit, termasuk penyakit yang dapat menimbulkan panas dalam.
Agar mendapatkan istirahat yang cukup, kamu perlu tidur lebih cepat dan menghindari bergadang. Sempatkan juga waktu sekitar 20 menit untuk tidur siang.
Namun jika setelah melakukan cara di atas panas dalam saat puasa yang kamu alami tidak kunjung membaik, terlebih jika sudah menimbulkan rasa nyeri, tidak nyaman di tenggorokan, atau sulit menelan dan bernapas, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Ada baiknya tak selalu makanan pedas sebegai pembuka puasa. Ini karena menurut paparan dr. Merry Dame Cristy Pane via Alodokter, makanan pedas bisa mengiritasi dan menimbulkan ketidaknyamanan pada tenggorokan.
Bila kamu memang gemar mengonsumsi makanan pedas, ada baiknya kamu membatasi jumlahnya, ya. Selain bisa membuat tenggorokanmu jadi tidak nyaman, sering mengonsumsi makanan pedas juga dapat menyebabkan diare dan sakit perut.
.jpg)
(Hidrasi tubuh penting karena hidrasi menjaga temperatur tubuh, membantu proses pencernaan makanan, melancarkan sirkulasi darah, serta mengeluarkan racun-racun di dalam tubuh. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Lalu, bagaimana cara mengindari panas dalam saat sedang berpuasa? Simak tipsnya dari dr. Merry.
1. Hidrasi air putih
Saat puasa kamu bisa mencukupi hidrasi tubuh dengan minum air putih dengan anjuran dua gelas air putih saat berbuka puasa, empat gelas sebelum tidur, dan dua gelas saat sahur.
Hal ini untuk memberikan kamu hidrasi tubuh. Terhidrasi merupakan salah satu cara yang bisa membuatmu terhindar dari panas dalam.
Selain itu, kebutuhan cairan yang terpenuhi juga akan membantu melembapkan tenggorokan, membersihkan selaput lendir di tenggorokan, menurunkan risiko terjadinya infeksi, serta mengurangi gejala tenggorokan kering ketika kamu mengalami panas dalam.
2. Konsumsi buah dan sayur
Untuk memperkuat daya tahan tubuh sekaligus mencegah terjadinya panas dalam, kamu perlu mengonsumsi buah dan sayur saat puasa. Pasalnya, buah dan sayur mengandung nutrisi, seperti vitamin A, vitamin C, dan zinc, serta antioksidan, yang diketahui mampu meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh. Dan biasanya, kuman bisa mudah masuk ke tubuh saat sistem kekebalan tubuh menurun.
3. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga kamu tidak mudah terkena penyakit, termasuk penyakit yang dapat menimbulkan panas dalam.
Agar mendapatkan istirahat yang cukup, kamu perlu tidur lebih cepat dan menghindari bergadang. Sempatkan juga waktu sekitar 20 menit untuk tidur siang.
Namun jika setelah melakukan cara di atas panas dalam saat puasa yang kamu alami tidak kunjung membaik, terlebih jika sudah menimbulkan rasa nyeri, tidak nyaman di tenggorokan, atau sulit menelan dan bernapas, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)