FITNESS & HEALTH
Faktor Penyebab dan Dampak Kecemasan Selama Kehamilan
Yatin Suleha
Selasa 23 September 2025 / 09:10
Jakarta: Selama masa kehamilan, tubuh mengalami berbagai perubahan hormonal dan neurologis yang dapat memperburuk gejala kecemasan.
Dilansir dari Parents, Heidi Cox, PhD, PMH-C, seorang psikolog klinis berlisensi menjelaskan, “Misalnya, peningkatan kadar estrogen, progesteron, HCG, dan hormon lain selama kehamilan, dapat memengaruhi suasana hati dan tingkat stres.”
Baca juga: Waspada! Gejala Kesehatan Mental dan Fisik yang Tidak Boleh Diabaikan Saat Hamil
Perubahan hormon ini dapat membuat suasana hati menjadi tidak stabil dan meningkatkan rasa cemas.
Selain itu, gangguan tidur yang sering dialami oleh banyak orang hamil juga menjadi faktor yang memperparah kecemasan. Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh dan pikiran menjadi lebih rentan terhadap stres dan kekhawatiran.
Selain faktor biologis, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat memicu kecemasan selama kehamilan. Faktor-faktor tersebut meliputi riwayat depresi atau kecemasan yang pernah dialami sebelumnya, pengalaman kekerasan, dan masalah dalam hubungan perkawinan.
Studi menunjukkan bahwa faktor-faktor ini merupakan penyebab paling umum dari kecemasan pada masa kehamilan. Kondisi-kondisi tersebut dapat menambah beban emosional dan mental yang sudah dialami selama masa kehamilan.
Mengatasi kecemasan selama kehamilan sangat penting karena jika dibiarkan tanpa penanganan, kecemasan dapat menimbulkan berbagai risiko serius.
(2).jpg)
(Peningkatan kadar estrogen, progesteron, HCG, dan hormon lain selama kehamilan, dapat memengaruhi suasana hati dan tingkat stres. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Kecemasan yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan komplikasi saat persalinan.
Selain itu, kecemasan juga dapat berkontribusi pada depresi pasca persalinan yang dapat memengaruhi ikatan antara orang tua dan bayi. Dampak negatif lainnya adalah munculnya masalah emosional atau perilaku pada anak di kemudian hari.
Oleh karena itu, penanganan kecemasan selama kehamilan tidak hanya penting untuk kesehatan ibu, tetapi juga untuk perkembangan dan kesejahteraan anak.
Salah satu pendekatan yang efektif dalam mengatasi kecemasan selama kehamilan adalah perawatan kolaboratif. Pendekatan ini melibatkan kerja sama antara berbagai penyedia layanan kesehatan, seperti dokter kandungan, psikolog, bidan, dan tenaga kesehatan primer.
Dengan bekerja dalam satu tim, mereka dapat memberikan dukungan yang lebih komprehensif dan memastikan kecemasan ditangani sejak dini sehingga dapat mencegah dampak negatif yang mungkin timbul.
Richards, MD, MS, seorang psikiater dan profesor di David Geffen School of Medicine di UCLA menyatakan, “Pendekatan tim ini telah terbukti meningkatkan kesehatan mental ibu, memperbaiki hasil persalinan, dan mengurangi hambatan akses perawatan, terutama bagi mereka yang berasal dari komunitas terpinggirkan.”
Hal ini menunjukkan bahwa perawatan kolaboratif tidak hanya bermanfaat secara medis, tetapi juga membantu mengatasi masalah sosial dan ekonomi yang sering menjadi penghalang dalam mendapatkan perawatan yang tepat.
Salah satu alasan utama keberhasilan perawatan kolaboratif adalah kenyamanan yang dirasakan oleh orang hamil ketika membahas kesehatan mental mereka dengan penyedia layanan kesehatan yang sudah dikenal dan dipercaya.
Marika Toscano, MD, MS, seorang spesialis kebidanan dan kandungan, menjelaskan, “Perawatan kesehatan mental yang diberikan di lingkungan klinik kebidanan, di mana pasien sudah merasa nyaman, mengurangi hambatan seperti stigma, penjadwalan, dan transportasi, terutama penting bagi ibu hamil yang harus menyeimbangkan banyak janji temu.”
Baca juga: Moms Wajib Tahu! Jangan Abaikan Sakit Kepala saat Awal Kehamilan
Pernyataan ini menegaskan bahwa memberikan perawatan kesehatan mental di tempat yang sudah dikenal dan nyaman sangat membantu dalam meningkatkan akses dan efektivitas penanganan kecemasan selama kehamilan.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dilansir dari Parents, Heidi Cox, PhD, PMH-C, seorang psikolog klinis berlisensi menjelaskan, “Misalnya, peningkatan kadar estrogen, progesteron, HCG, dan hormon lain selama kehamilan, dapat memengaruhi suasana hati dan tingkat stres.”
Baca juga: Waspada! Gejala Kesehatan Mental dan Fisik yang Tidak Boleh Diabaikan Saat Hamil
Perubahan hormon ini dapat membuat suasana hati menjadi tidak stabil dan meningkatkan rasa cemas.
Selain itu, gangguan tidur yang sering dialami oleh banyak orang hamil juga menjadi faktor yang memperparah kecemasan. Kurang tidur dapat menyebabkan tubuh dan pikiran menjadi lebih rentan terhadap stres dan kekhawatiran.
Selain faktor biologis, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat memicu kecemasan selama kehamilan. Faktor-faktor tersebut meliputi riwayat depresi atau kecemasan yang pernah dialami sebelumnya, pengalaman kekerasan, dan masalah dalam hubungan perkawinan.
Studi menunjukkan bahwa faktor-faktor ini merupakan penyebab paling umum dari kecemasan pada masa kehamilan. Kondisi-kondisi tersebut dapat menambah beban emosional dan mental yang sudah dialami selama masa kehamilan.
Mengatasi kecemasan selama kehamilan sangat penting karena jika dibiarkan tanpa penanganan, kecemasan dapat menimbulkan berbagai risiko serius.
Dampak kecemasan selama kehamilan
(2).jpg)
(Peningkatan kadar estrogen, progesteron, HCG, dan hormon lain selama kehamilan, dapat memengaruhi suasana hati dan tingkat stres. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Kecemasan yang tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan komplikasi saat persalinan.
Selain itu, kecemasan juga dapat berkontribusi pada depresi pasca persalinan yang dapat memengaruhi ikatan antara orang tua dan bayi. Dampak negatif lainnya adalah munculnya masalah emosional atau perilaku pada anak di kemudian hari.
Oleh karena itu, penanganan kecemasan selama kehamilan tidak hanya penting untuk kesehatan ibu, tetapi juga untuk perkembangan dan kesejahteraan anak.
Manfaat perawatan kolaboratif selama kehamilan
Salah satu pendekatan yang efektif dalam mengatasi kecemasan selama kehamilan adalah perawatan kolaboratif. Pendekatan ini melibatkan kerja sama antara berbagai penyedia layanan kesehatan, seperti dokter kandungan, psikolog, bidan, dan tenaga kesehatan primer.
Dengan bekerja dalam satu tim, mereka dapat memberikan dukungan yang lebih komprehensif dan memastikan kecemasan ditangani sejak dini sehingga dapat mencegah dampak negatif yang mungkin timbul.
Richards, MD, MS, seorang psikiater dan profesor di David Geffen School of Medicine di UCLA menyatakan, “Pendekatan tim ini telah terbukti meningkatkan kesehatan mental ibu, memperbaiki hasil persalinan, dan mengurangi hambatan akses perawatan, terutama bagi mereka yang berasal dari komunitas terpinggirkan.”
Hal ini menunjukkan bahwa perawatan kolaboratif tidak hanya bermanfaat secara medis, tetapi juga membantu mengatasi masalah sosial dan ekonomi yang sering menjadi penghalang dalam mendapatkan perawatan yang tepat.
Salah satu alasan utama keberhasilan perawatan kolaboratif adalah kenyamanan yang dirasakan oleh orang hamil ketika membahas kesehatan mental mereka dengan penyedia layanan kesehatan yang sudah dikenal dan dipercaya.
Marika Toscano, MD, MS, seorang spesialis kebidanan dan kandungan, menjelaskan, “Perawatan kesehatan mental yang diberikan di lingkungan klinik kebidanan, di mana pasien sudah merasa nyaman, mengurangi hambatan seperti stigma, penjadwalan, dan transportasi, terutama penting bagi ibu hamil yang harus menyeimbangkan banyak janji temu.”
Baca juga: Moms Wajib Tahu! Jangan Abaikan Sakit Kepala saat Awal Kehamilan
Pernyataan ini menegaskan bahwa memberikan perawatan kesehatan mental di tempat yang sudah dikenal dan nyaman sangat membantu dalam meningkatkan akses dan efektivitas penanganan kecemasan selama kehamilan.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)