FITNESS & HEALTH

Ini Tahapan Transplantasi Ginjal bagi Resipien

A. Firdaus
Rabu 02 Juli 2025 / 14:11
Jakarta: Transplantasi Ginjal memiliki beberapa tahapan yang dilakukan tim dokter. Dimulai dari screening, pencocokan donor ginjal, hingga prosedur pembedahan.

Menurut dr. Vidhia Umami, Sp.PD-KGH - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dengan Subspesialis Ginjal dan Hipertensi RSU Bunda Jakarta, setidaknya ada tiga tahapan yang dilakukan bagi si resipien atau penerima donor. Dan, ketiga tahapannya sama-sama penting.

Ini ketiga tahapan transplantasi ginjal bagi resipien

1. Tahap persiapan


Tahap persiapan yang dilakukan adalah tim dokter men-screening calon resipien yang akan menerima ginjal dan calon donor yang akan memberikan ginjal.

"Dari situ dinilai apakah ada kontraindikasi, apakah ini sudah mencapai pencocokan yang baik. Jadi ada pemeriksaan secara medis untuk menilai pencocokan yaitu pemeriksaan cross match dan kemudian kita juga melakukan beberapa pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa ginjal yang akan diberikan itu adalah ginjal yang baik," ucap dr. Vidhia dalam media briefing oleh RSU Bunda Jakarta.

Pada tahap persiapan, tim dokter juga melakukan pemeriksaan radiologi. Tujuannya untuk menilai kedua ginjal bagaimana pembunuh darah di resipien dan di donor akan dinilai secara tim.

"Jadi di sini yang berperan bukan hanya kami di sini, tapi juga ada dokter radiologi ada dokter patologi klinik dan kita pemeriksaan laboratorium ada juga dokter spesialis jantung, paru, kemudian dokter psikiatri," katanya.

Bahkan untuk psikiatri sendiri itu sangat penting agar dapat menilai kesiapan mental dari pendonor dan juga resipien. Jadi tahap persiapan ini adalah tahap yang penting. 

"Biasanya untuk tahap persiapan, kita persiapkan kurang lebih antara 2 minggu sampai 4 minggu, dan tergantung kasusnya. Kalau sudah lewat tahap persiapan nanti kedua calon pasien yaitu resipien dan donor akan masuk proses perawatan," terang dr. Vidhia.

"Perawatan itu biasanya 1 minggu sebelum operasi dan di situ tim dokter mempersiapkan kembali untuk kelayakan operasi dan juga persiapan untuk operasinya termasuk pemberian obat-obat imunusupresan yaitu obat-obat yang kita berikan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya risiko penolakan organ jadi kan si donor akan memberikan satu tinjalnya kepada calon resipien dan bagaimana supaya resipien itu tidak menolak organ yang diberikan oleh donor jadi kita berikan obat imunusupresan saat dirawat kalau operasi nanti," sambungnya.
 

2. Tahap operasi


"Operasi dilakukan kurang lebih 4 sampai 5 jam di dalam ruang operasi yang sudah dipersiapkan tentunya oleh rumah sakit dengan sangat baik dengan segala fasilitasnya," terang dr. Vidhia. 
 

3. Tahap pasca operasi


Tahapan ini juga sangat penting. Periode awal dinilai homodinamik, bagaimana kondisi pasien dan tekanan darahnya, kondisi secara umum dan juga produksi urinenya. 

"Kami akan memantau produksi urine pasien. Di samping itu juga kami melakukan beberapa pemeriksaan untuk meyakinkan kondisi pasien itu baik dan sesuai dengan target dari operasi," ucap dr. Vidhia.

Kemudian yang terakhir dari pasca operasi adalah ketika di rumah. Tim dokter akan memberikan edukasi, mulai dari makanan dan kondisi di rumah yang ideal untuk pasca transplantasi, sehingga kondisi pasien tetap bagus walaupun sudah jangka panjang setelah operasi. 

"Memang ketiga hal yang diprioritaskan itu sangat penting dan proses yang panjang," tutup dr. Vidhia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH