FITNESS & HEALTH

Akankah Omicron BA.2 Jadi Varian Dominan Berikutnya?

Mia Vale
Minggu 06 Maret 2022 / 11:00
Jakarta: Wabah yang cepat dari sindrom pernapasan akut yang parah coronavirus-2 (SARS-CoV-2) telah mengakibatkan pandemi penyakit coronavirus 2019 (covid-19). 

Sejak kemunculannya pada 2019, SARS-CoV-2 telah berevolusi karena beberapa mutasi genom. Varian SARS-CoV-2 yang baru muncul telah diklasifikasikan sebagai varians of concern (VOC) atau varians of interest (VOI) sesuai dengan virulensi dan penularannya oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Varian SARS-CoV-2 Omicron (B.1.1.529) pertama kali dilaporkan dari Afrika Selatan dan kemudian diklasifikasikan sebagai VOC oleh WHO. 

Model kecerdasan buatan memperkirakan varian Omicron hampir 2,8 kali lebih menular daripada varian Delta, yang merupakan strain SARS-CoV-2 yang beredar sebelumnya. 

Model tersebut juga memperkirakan bahwa varian Omicron kemungkinan besar dapat lolos dari perlindungan kekebalan yang diinduksi vaksin, serta sangat membahayakan kemanjuran antibodi monoklonal (mAbs) yang saat ini disetujui. 

Para ilmuwan menurut hasil yang telah dinukil dari Medical News, telah mengungkapkan bahwa Omicron memiliki tiga sub-garis keturunan, yang meliputi BA.1 (B.1.1.529.1), BA.2 (B.1.1.529.2), dan BA.3 (B.1.1.529.3).
 

Omicron BA.1


Dibandingkan dengan strain SARS-CoV-2 asli, Omicron BA.1 memiliki total 60 mutasi pada protein non-struktural (NSP3) dan protein struktural termasuk protein spike (S), envelope, membran, dan nukleokapsid. 

Di antara 60 mutasi, 30 terletak di wilayah S, yang merupakan target antigenik utama antibodi yang dihasilkan melalui vaksinasi atau infeksi alami. 

Mutasi multipel juga terdapat pada receptor-binding domain (RBD) dari protein S, yang fungsi utamanya adalah untuk berikatan dengan enzim pengubah angiotensin 2 (ACE2) inang untuk memungkinkan masuknya virus ke dalam sel inang. 


sub-garis keturunan Omicron
(Studi baru yang saat ini tersedia di server pracetak Research Square menyajikan analisis komprehensif tentang potensi Omicron BA.2 dan BA.3 untuk menjadi strain SARS-CoV-2 dominan berikutnya yang beredar. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
 

Omicron BA.2 dan BA.3


BA.2 berbagi 20 delapan mutasi berbeda dengan BA.1, dengan 4 mutasi unik di wilayah RBD. BA.3 berbagi sebagian besar mutasinya dengan BA.1 dan BA.2, kecuali satu di NSP6 (A88V). 

Menurut penelitian Denmark baru-baru ini, Omicron BA.2 secara substansial lebih menular daripada BA.1 dan mampu melakukan terobosan vaksin. 

Sebuah penelitian di Israel juga mengungkapkan bahwa beberapa individu yang terinfeksi dengan strain BA.1 Omicron terinfeksi kembali dengan BA.2 dalam waktu singkat. 

Meskipun strain BA.2 Omicron menunjukkan gejala yang mirip dengan strain BA.1 Omicron asli, BA.2 dapat menghindari antibodi yang dihasilkan oleh strain BA.1. 

Oleh karena itu, penting untuk menentukan apakah BA.2 berpotensi menjadi strain yang mendominasi global berikutnya.

Sebuah studi baru yang saat ini tersedia di server pracetak Research Square menyajikan analisis komprehensif tentang potensi Omicron BA.2 dan BA.3 untuk menjadi strain SARS-CoV-2 dominan berikutnya yang beredar. 

Studi ini berfokus pada RBD protein S, karena sangat penting untuk invasi virus ke dalam sel inang dan merupakan faktor penentu vaksin covid-19 dan kemanjuran terapeutik. 

Dalam studi ini, penulis mengintegrasikan ribuan data mutasi dan mutasi dalam, biofisika, dan topologi aljabar untuk membangun model AI. 

Mereka secara sistematis mempelajari perubahan energi bebas pengikatan (BFE) dari struktur kompleks RBD-ACE2 yang terkait dengan mutasi RBD Alpha, Beta, Gamma, Delta, Lambda, Mu, BA.1, BA.2, dan BA.3 untuk dianalisis infektivitas yang berubah, potensi pelepasan vaksin, dan resistensi antibodi. 
 

Omicron BA.2 paling menular 


Para ilmuwan mengungkapkan bahwa semakin besar perubahan BFE, semakin tinggi infektivitasnya. Umumnya, varian yang paling menular cenderung menjadi strain sirkulasi dominan di bawah kondisi persaingan yang sama.

Varian Delta SARS-CoV-2 menunjukkan perubahan BFE tertinggi dan dilaporkan paling menular sebelum munculnya varian Omicron. Di antara strain Omicron, studi saat ini melaporkan Omicron BA.2 adalah varian yang paling menular, yaitu sekitar 4,2 kali lebih menular daripada varian Delta. 

Temuan kunci dari penelitian ini sejalan dengan laporan sebelumnya, yang mengungkapkan bahwa BA.2 sekitar 1,5 kali lebih menular daripada BA.1. 

Temuan ini menyiratkan bahwa Omicron BA.2 akhirnya dapat menggantikan strain Omicron BA.1 yang asli. Para peneliti juga menganalisis kemampuan lolos vaksin intrinsik varian SARS-CoV-2 dalam hal perubahan BFE dari ACE2-RBD. 

Untuk tujuan ini, mereka mengamati bahwa semua sub-garis keturunan Omicron menunjukkan lebih banyak perubahan BFE negatif daripada yang positif, yang menunjukkan bahwa ketiga strain Omicron memfasilitasi terobosan vaksin saat ini. 

Namun, di antara tiga subvarian, distribusi BA.2 menunjukkan domain negatif yang lebih luas, dan oleh karena itu, menunjukkan resistensi antibodi terkuat. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH