FITNESS & HEALTH

Konten Horor Bikin Takut, tapi Bikin 'Nagih'

Yatin Suleha
Selasa 06 April 2021 / 19:29
Jakarta: Notifikasi di handphone sudah muncul. Tanda tayangan baru di YouTube dari konten horor favorit yang paling terbaru sudah ada. Selesai makan malam, AC dinyalakan tak lupa kudapan kue manis dan camilan gurih serta teh manis hangat di samping meja. Sudah siap 'jali' nikmati sajian di malam hari.

Walau terbilang konten yang disajikan menakutkan, tetapi tetap saja penontonnya selalu bertambah. Sebut saja sebuah akun TikTok sebuah pasangan yang sebenarnya tak sengaja merekam sebuah kejadian menginap di sebuah hotel vintage yang lumayan menakutkan. Baru 15 menit pasangan ini langsung angkat koper karena sudah merasa tak nyaman dengan keadaan.

Ajaib, penontonnya berjuta-juta. Kenapa sih konten-konten horor ini seakan memikat penonton? Walau memang ada perasaan takut dan ini bisa dianalisa secara psikologi, tapi di satu sisi semakin 'challenging' alias kepo atau semakin bikin orang penasaran.

Psikolog anak, remaja, dan keluarga Efnie Indrianie, M.Psi dari Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung mengatakan bahwa pada dasarnya takut merupakan salah satu emosi universal yang ada pada semua manusia di dunia. 

"Hal ini karena dua hal: Pertama, secara psikologis bahwa manusia melakukan persepsi atas apa yang dilihat. Artinya manusia mampu melakukan pemaknaan atas apa yang dilihat karena dibantu oleh sistem kerja otak. Kedua, jenis emosi yang dimunculkan adalah takut, itu karena hasil dari terjemahan otak tentang apa yang dilihat akan mengaktivasi sistem saraf simpatis yang merangsang aktivitas kimiawi tubuh yaitu glutamat," terang penulis buku 'SURVIVE menghadapi Quarter Life Crisis' ini.


horor
(Menurut Efnie konten horor/film horor bisa menimbulkan derajat ketergugahan dan menstimulasinya dan hasilnya mendapatkan rasa 'nagih'. Mungkin ini yang bikin kita enggak pernah menyerah lihat yang horor-horor ya? Foto: Ilustrasi/Freepik.com)


Lalu, jika boleh dibilang menakutkan, mengapa banyak orang pantang menyerah menonton konten horor atau film horor walau sebenarnya ada rasa takut? "Hal ini karena konten horor merangsang juga mampu menstimulasi produksi hormon adrenalin di tubuh," kata Efnie.

"Hormon adrenalin mampu meningkatkan denyut jantung, ritme napas, tekanan otot, termasuk berbagai sensasi perubahan fisiologis lainnya," tambah Efnie.

Dan lagi katanya, "Secara psikologis manusia selalu berusaha mempertahankan 'level of arousal' atau derajat ketergugahan. Dengan adanya stimulus berupa film horor (konten horor) maka ini akan memancing stimulasi level of arousal yang dapat rasa 'nagih' pada diri seseorang."
 

Kamu penakut, atau kamu pemberani?


Kenapa ada si penakut dan ada si pemberani? Dalam sisi psikologi, Efnie menjelaskan bahwa meskipun rasa berani dan takut itu merupakan jenis emosi alamiah pada manusia, namun jika levelnya jadi berlebihan ada hal lain yang menjadi pemicunya. Hal ini biasa terkait dengan proses social learning. 

"Sejak kecil manusia belajar menjadi sangat berani dan menjadi sangat takut karena manusia belajar melalui observasi dan imitasi. Hasil belajar tadi jika memperoleh reinforcement atau penguatan dari lingkungan sejak kecil maka ini akan seolah-olah menjadi ciri khas yang melekat pada diri seseorang," kata Efnie.

Jadi, kesimpulannya menurut Psikolog Efnie adalah tak ada 'takaran' si normal karena pemberani dan 'si penakut' karena tak berani. "Sebenarnya tidak ada takaran, karena penghayatan emosi takut atau berani merupakan hal yang sifatnya sangat personal," jelas Efnie lagi.
 

Adegan horor terbawa sampai ke mimpi


Terkadang ada rasa kesal juga karena kejadian di tayangan tadi masuk ke dalam mimpi. Nah, Efnie memberikan masukan bagi kamu yang menonton kemudian sampai terbawa mimpi maka lakukan brain relaxing dengan cara yang sangat sederhana. 

"Berbaringlah dengan posisi bantal menyangga kepala dan leher. Lalu tarik napas yang dalam secara perlahan dan hembuskan kembali secara perlahan. Lakukan berulang sampai kamu merasakan detak jantung melambat dan kamu masuk dalam situasi relaksasi yang sangat dalam," papar Efnie.

Satu lagi pesannya, "Selain itu, hindari meminum atau memakan makanan manis menjelang tidur karena gula mampu memicu aktivitas otak menjadi lebih aktif kembali." So, sudah siap lagi menonton horor?

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH