FITNESS & HEALTH

Cermati, Apa yang Dikonsumsi Bisa Jadi Pemicu Migrain Kamu Lho!

Mia Vale
Rabu 26 Oktober 2022 / 12:05
Jakarta: Sebuah tinjauan ilmiah menemukan bahwa bahan dan makanan tertentu dapat memicu migrain atau sakit kepala. Dalam hal pencegahan migrain, apa yang kamu makan tentu dapat membantu atau justru menyakiti. 

Makanan tertentu dapat, pada kenyataannya, memicu migrain atau sakit kepala, sementara yang lain mungkin dapat berfungsi sebagai obat.

Diet, misalnya, dapat memainkan peran besar dalam suasana hati dan tingkat energi. Dan juga dapat memengaruhi keparahan sakit kepala atau migrain. Siapa pun yang menderita sakit kepala yang melemahkan ini kemungkinan telah mencoba mencari tahu bagaimana mereka bereaksi terhadap makanan tertentu.

Tinjauan ilmiah dua bagian yang diterbitkan pada tahun 2016 meneliti lebih dari 180 studi tentang topik tersebut dan menghasilkan beberapa saran komprehensif mengenai dampak bahan atau makanan tertentu pada migrain dan sakit kepala

Para penulis menyimpulkan bahwa ada dua cara utama untuk mengelola sakit kepala dengan diet di mana bagi banyak orang, strategi ini dapat membuat perbedaan besar.


(Tinjauan dr. Yusra Firdaus dalam Hellosehat memaparkan, kopi sering dikaitkan dengan sakit kepala karena kandungan kafein di dalamnya. Hal ini disebabkan karena secara tidak sadar kamu mengalami ketergantungan kafein ketika sering minum kopi. Efek minum kopi seperti ini timbul ketika tubuh sudah menyesuaikan diri dengan kandungan kafein yang ada di kopi. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
 

Kafein


Yang pertama, ujar penulis utama Vincent Martin, M.D., co-director Headache and Facial Pain Center di University of Cincinnati, adalah menghindari makanan atau bahan tertentu yang diketahui memicu migrain. Ini termasuk kafein, monosodium glutamat (penyedap rasa), nitrit, dan alkohol yang serba berlebihan.

Ya, kafein. Tetapi sebelum kamu berhenti mengonsumsi secangkir kopi pada pagi hari, ketahuilah bahwa tidak mendapatkan cukup kafein juga telah terbukti menjadi pemicu migrain. 

Serba salah, kan? "Katakanlah, secara teratur minum secangkir kopi setiap pagi dan tiba-tiba memutuskan untuk melewatkan rutinitas itu. Mungkin saja kamu justru akan mengalami sakit kepala penarikan kafein penuh hari itu," ujar Dr Martin seperti yang dilansir dari Real Simple. 

Ia pun merekomendasikan tidak lebih berkisar empat cangkir kopi dalam sehari. Pasalnya, kafein dalam jumlah besar dapat menyebabkan kecemasan dan gejala depresi serta sakit kepala.
 

Penambah rasa


Amanda MacMillan Stromoski dalam "It's True: What You Eat Can Really Hurt (or Help!) Your Migraines" via Real simple menulis tentang penambah rasa yang digunakan dalam makanan beku atau kalengan, sup, saus salad dan saus juga sering disebut sebagai pemicu migrain. 

Tinjauan tersebut menemukan bahwa aditif tampaknya paling menyebabkan sakit kepala ketika dilarutkan dalam cairan, seperti sup, daripada ditambahkan ke makanan padat.

Masih disampaikan oleh Dr Martin, untuk mengatasinya, hindari makanan olahan. Konsumsilah makanan alami, seperti sayuran segar, buah-buahan segar, dan daging segar.
 

Alkohol


Dan akhirnya, imbuh Dr Martin, perhatikan apa yang diminum. Jenis (atau jumlah) alkohol apa pun dapat memicu sakit kepala bagi sebagian orang, tetapi ulasan tersebut menemukan bahwa vodka dan anggur merah cenderung menyebabkan sebagian besar masalah.

Jika tidak yakin apa yang sebenarnya menyebabkan migrain kamu, Dr Martin merekomendasikan untuk membuat buku harian tentang makanan dan gejalanya, dan bekerja sama dengan dokter untuk diet eliminasi yang diharapkan dapat menunjukkan dengan tepat penyebabnya. 

Atau, bisa mencoba pendekatan kedua untuk mengelola migrain dengan diet, yakni mengikuti rencana makan yang sangat spesifik, daripada memerhatikan makanan individu.
 

Tingkatkan lemak Omega-3


Salah satu diet yang paling menjanjikan, menurut penelitian, adalah diet yang meningkatkan asupan asam lemak Omega-3 tetapi mengurangi kadar Omega-6. Omega-6 ditemukan dalam minyak nabati, seperti jagung, bunga matahari, safflower, canola, dan minyak kedelai.

Penelitian menunjukkan bahwa lemak ini sehat dalam jumlah kecil, tetapi tidak bila dikonsumsi berlebihan. Sebaliknya kita harus mengonsumsi lebih banyak Omega-3 yang menyehatkan jantung dan otak.

Untuk mendapatkan lebih banyak Omega-3, sertakan makanan seperti biji rami, salmon, ikan cod, dan kerang dalam diet secara teratur. Dia juga merekomendasikan untuk menghindari kacang tanah dan kacang mete, yang kaya akan Omega-6.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH