FITNESS & HEALTH

Peran Laparoskopi pada Gangguan Kesuburan dan Kehamilan

Rendy Renuki H
Jumat 27 Agustus 2021 / 16:44
Jakarta: Banyak cara dilakukan pasangan agar segera mendapatkan keturunan. Seperti menjalani gaya hidup sehat, olahraga dengan intensitas sedang, menghindari stress, serta istirahat yang cukup.  

Pasangan dikatakan kurang subur (subfertil) apabila sudah menikah setahun dan melakukan hubungan intim secara rutin tanpa menggunakan kontrasepsi dan belum hamil. Hal ini jika usia istri di bawah 35 tahun, apabila usia istri di atas 35 tahun, waktu menunggu tersebut menjadi hanya 6 bulan saja.

Konsultasi dengan dokter kandungan atau ahli fertilitas untuk mendeteksi adanya kelainan atau hal yang dapat menggangu program kehamilan. Secara umum dokter akan menyarankan pemeriksaan dasar fertilitas, meliputi analisa sperma pada laki-laki, pemeriksaan usg transvagina, dan pemeriksaan HSG pada wanita.

Jika hal ini dianggap belum cukup dan perlu pemeriksaan dan tindakan yang selanjutnya maka salah satu cara yaitu melalui teknik bedah invasif minimal (laparoscopy). Faktanya, operasi laparoskopi mempunyai peran melakukan diagnosis dan sekaligus bisa melakukan terapi, kelainan yang sudah dikoreksi dengan laparoskopi akan meningkatkan kesempatan kehamilan. 

"Apabila wanita belum hamil setelah satu tahun menikah dengan melakukan hubungan suami istri secara teratur disarankan untuk konsultasi dengan dokter ahli kandungan terlebih dahulu," kata dokter Ali Mahmud, Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Konsultan Fertilitas dan Endokrinplogi Siloam Hospitals Surabaya, Jumat 27 Agustus 2021.  

Apabila dicurigai salah satu penyebabnya membutuhkan tindakan laparoskopi dan atau histeroskopi, seperti timbul rasa nyeri menjelang dan saat menstruasi, hidrosalfing (pembengkakan sauran telur yang berisi cairan), dicurigai ada pelengketan di organ reproduksi yang ada dalam rongga perut, kista yang timbul di indung telur, mioma uteri, polip endometrium, dan pendarahan pada rahim yang tidak normal. 

Laparoskopi adalah jenis prosedur bedah yang memungkinkan ahli bedah untuk mengakses bagian dalam perut dan panggul tanpa harus membuat sayatan yang besar di kulit. Prosedur ini juga dikenal sebagai operasi lubang kunci atau operasi invasif minimal. 

Melalui tindakan laparoskopi dengan menggunakan alat laparoskop, pasien bisa menghindari sayatan besar yang biasa dilakukan pada operasi konvensional. Laparoskop berbentuk seperti sebuah tabung kecil. Alat ini dilengkapi dengan cahaya dan kamera. 

dokter Ali Mahmud menyatakan, operasi laparoskopi juga dapat membantu mengatasi beberapa kasus seperti halnya hamil di luar kandungan, membantu menegakkan diagnostik yang berhubungan dengan fertilitas, histerektomi (angkat kandungan), endometriosis, kista bahkan prolas uteri. 

Kenapa melakukan Laparoskopi? 

Laparoskopi di bidang kandungan banyak digunakan untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis sumber masalah yang terjadi pada bagian panggul atau perut. 

Tindakan ini biasanya dilakukan ketika metode pemeriksaan non-invasif tidak dapat memberikan hasil yang cukup untuk melakukan diagnosis, seperti dengan pemeriksaan USG, CT Scan, dan MRI, misal pada kasus endometriosis. 

Di samping untuk diagnosis laparoskopi sekaligus bisa melakukan tindakan terapi, pada kasus mioma uteri misalnya, laparoskopi bisa mengangkat mioma tersebut sama seperti pada operasi konvensional, juga operasi-operasi yang lainnya. 

"Laparoskopi dipandang mempunyai lebih banyak keuntungan jika dibandingkan dengan laparatomi, yang antar lain, keluhan nyeri lebih ringan, fungsi pencernaan cepat pulih yang membantu waktu makan lebih cepat, serta menurunkan resiko keloid, infeksi dan pendarahan. Termasuk tentunya bekas luka yang minimal," terang dokter Ali Mahmud. 

"Laparoskopi, yaitu melihat ke dalam perut tanpa membedah besar, sering dilakukan untuk prosedur ginekologi dan gangguan fertilitas. Dokter akan mengevaluasi sistem reproduksi wanita termasuk, ovarium, rahim dan saluran tuba, serta beberapa keadaan seperti endometriosis, PCOS, perlengketan pada organ reproduksi bagian sehingga bisa dilakukan tindakan perbaikan jika ditemukan indikasi masalah yang mungkin menghambat fertilitas," tambahnya. 

Mempunyai keturunan adalah idaman setiap pasangan menikah, guna keberhasilan hal tersebut, hendaknya kita selalu  berusaha dan fokus jika memang ada masalah yang menganggu kesuburan dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis, merubah gaya hidup bila hal ini ditengarai sebagai salah satu penyebab ketidaksuburan seorang wanita. 

"Pasien dapat rutin berolahraga dan konsumsi makanan sehat, hindari obat-obatan terlarang, minum alkohol, menghindari stres dan istirahat cukup" tutup dokter Ali Mahmud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(REN)

MOST SEARCH