FITNESS & HEALTH
Apa yang Perlu Dilakukan Ketika Orang Berteriak saat Marah?
Kumara Anggita
Jumat 23 April 2021 / 09:15
Jakarta: Bertengkar adalah hal yang pasti terjadi. Di satu titik menaikkan suara dan berteriak pun bisa terjadi.
Dalam keadaan ini, kamu perlu berhati-hati. Teriakan bisa merusak hubungan dan mengarah ke kekerasan fisik.
Mengutip dari Life Hack, ada cara yang lebih baik untuk menghadapi orang yang suka berteriak. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang harus kamu gunakan untuk meredakan emosi.
Sebelum mengambil tindakan apa pun dalam situasi tersebut, berhentilah sejenak secara mental untuk menilai berbagai hal. Ini akan memungkinkan kamu untuk mengetahui apakah perlu menunggu si peneriak atau meninggalkan situasi tersebut.
Jangan asal setuju karena ini akan mendorong teriakan muncul lagi di masa depan. Jika kamu setuju dengan orang yang berteriak untuk membujuk mereka, dan kemudian setuju untuk melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu yang mereka minta, itu sama saja kamu memaafkan teriakan mereka.
Pembiaran seperti ini membuat mereka berpikir bahwa mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan di masa depan.
Dalam kebanyakan kasus ketika seseorang meneriaki, emosi kamu muncul dan kamu merasa perlu untuk bereaksi. Bereaksi dengan teriakan, kritik, atau tanggapan negatif lainnya akan memperburuk situasi.
Kamu perlu melakukan segala daya untuk menarik pikiran dan perasaan, sehingga kamu dapat mengatasi masalah sebenarnya, yaitu teriakan mereka. Beri tahu orang tersebut bahwa kamu tidak akan menerima bentakan, apa pun situasinya atau masalahnya. Katakan ini dengan sopan dan tenang, dan kamu kemungkinan besar akan mendapatkan reaksi positif.
Seperti permintaan maaf atau setidaknya membuat mereka sadar bahwa mereka sebenarnya sedang berteriak. Beberapa orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka sedang berteriak. Kemudian langkah kamu selanjutnya adalah meminta istirahat dari orang ini.
Saat kamu meminta istirahat dari orang tersebut, itu harus lebih merupakan pernyataan daripada pertanyaan, terutama jika itu bukan atasan kamu.
Jika itu pasangan, teman, atau orang lain, sangat dapat diterima untuk menyatakan bahwa kamu perlu istirahat dan waktu (beberapa menit, sehari, atau berapapun yang kamu butuhkan) untuk memikirkan semuanya agar dapat merespons dengan tepat dan tenang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)
Dalam keadaan ini, kamu perlu berhati-hati. Teriakan bisa merusak hubungan dan mengarah ke kekerasan fisik.
Mengutip dari Life Hack, ada cara yang lebih baik untuk menghadapi orang yang suka berteriak. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang harus kamu gunakan untuk meredakan emosi.
1. Tetap tenang dan jangan melampiaskan amarah mereka
Ingatlah bahwa ketika seseorang berteriak, bukan kamu yang bermasalah, melainkan mereka. Jika kamu bereaksi, mereka akan bereaksi terhadap reaksi kamu lagi dan emosi akan terus meningkat. Tetap tenang, meski kamu merasa mendidih. Masalah lebih mungkin diselesaikan ketika nada tenang digunakan. Jadilah bagian dari solusi.2. Melangkah mundur untuk menilai situasi
Sebelum mengambil tindakan apa pun dalam situasi tersebut, berhentilah sejenak secara mental untuk menilai berbagai hal. Ini akan memungkinkan kamu untuk mengetahui apakah perlu menunggu si peneriak atau meninggalkan situasi tersebut.
3. Jangan setuju dengan orang yang meneriaki kamu
Jangan asal setuju karena ini akan mendorong teriakan muncul lagi di masa depan. Jika kamu setuju dengan orang yang berteriak untuk membujuk mereka, dan kemudian setuju untuk melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu yang mereka minta, itu sama saja kamu memaafkan teriakan mereka.
Pembiaran seperti ini membuat mereka berpikir bahwa mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan di masa depan.
4. Tangani teriakan dengan tenang
Dalam kebanyakan kasus ketika seseorang meneriaki, emosi kamu muncul dan kamu merasa perlu untuk bereaksi. Bereaksi dengan teriakan, kritik, atau tanggapan negatif lainnya akan memperburuk situasi.
Kamu perlu melakukan segala daya untuk menarik pikiran dan perasaan, sehingga kamu dapat mengatasi masalah sebenarnya, yaitu teriakan mereka. Beri tahu orang tersebut bahwa kamu tidak akan menerima bentakan, apa pun situasinya atau masalahnya. Katakan ini dengan sopan dan tenang, dan kamu kemungkinan besar akan mendapatkan reaksi positif.
Seperti permintaan maaf atau setidaknya membuat mereka sadar bahwa mereka sebenarnya sedang berteriak. Beberapa orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka sedang berteriak. Kemudian langkah kamu selanjutnya adalah meminta istirahat dari orang ini.
5. Mintalah istirahat
Setelah kamu menanggapi teriakan tersebut dengan tenang, langkah selanjutnya adalah untuk berhenti. Pakai waktu ini untuk berpikir.Saat kamu meminta istirahat dari orang tersebut, itu harus lebih merupakan pernyataan daripada pertanyaan, terutama jika itu bukan atasan kamu.
Jika itu pasangan, teman, atau orang lain, sangat dapat diterima untuk menyatakan bahwa kamu perlu istirahat dan waktu (beberapa menit, sehari, atau berapapun yang kamu butuhkan) untuk memikirkan semuanya agar dapat merespons dengan tepat dan tenang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)