FITNESS & HEALTH
Picu Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Ini Gejala Subvarian EG.5
Fatha Annisa
Selasa 05 Desember 2023 / 14:37
Jakarta: Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mencatat adanya lonjakan kasus covid-19 di Singapura hingga mencapai dua kali lipat. Lebih dari 70 persen kasus yang ditemukan dibawa oleh subvarian Omicron EG.5 dan KH.3.
Tercatat ada sebanyak 22.094 kasus covid-19 di Singapura pada 19-25 November 2023. Angka tersebut meningkat dua kali lipat dari 10.726 kasus pada pekan sebelumnya.
"Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar," kata Kemenkes Singapura, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 5 November 2023.
Lantas, seperti apa gejala covid-19 subvarian omicron EG.5 atau disebut juga ‘Eris’?
Maria van Kerkhove, pemimpin teknis WHO untuk COVID-19 mnyebutkan, laju penularan varian EG.5 ini cukup pesat. Namun, infeksi varian ini tidak lebih parah daripada varian Omicron lainnya.
Disebutkan pula dalam laman Health, gejala yang ditumbulkan subvarian EG.5 cenderung ringan. Ahli penyakit menular di Norton Children's Infectious Disease, Kristina K Bryant, mengatakan kebanyakan pasien EG.5 mengalami gejala mirip dengan subvarion omicron lainnya.
Berikut ini sejumlah gejala yang ditimbulkan dari subvarian EG.5:
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(SUR)
Tercatat ada sebanyak 22.094 kasus covid-19 di Singapura pada 19-25 November 2023. Angka tersebut meningkat dua kali lipat dari 10.726 kasus pada pekan sebelumnya.
"Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar," kata Kemenkes Singapura, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 5 November 2023.
Lantas, seperti apa gejala covid-19 subvarian omicron EG.5 atau disebut juga ‘Eris’?
Gejala Covid-19 Subvarian EG.5
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadikan subvarian EG.5 sebagai Variant of Interest (VOI). Varian yang merupakan sublinier dari XBB subvarian omicron ini pertama kali ditemukan pada Februari 2023.Maria van Kerkhove, pemimpin teknis WHO untuk COVID-19 mnyebutkan, laju penularan varian EG.5 ini cukup pesat. Namun, infeksi varian ini tidak lebih parah daripada varian Omicron lainnya.
Disebutkan pula dalam laman Health, gejala yang ditumbulkan subvarian EG.5 cenderung ringan. Ahli penyakit menular di Norton Children's Infectious Disease, Kristina K Bryant, mengatakan kebanyakan pasien EG.5 mengalami gejala mirip dengan subvarion omicron lainnya.
Berikut ini sejumlah gejala yang ditimbulkan dari subvarian EG.5:
- Deman atau meriang
- Batuk
- Sesak napas
- Kelelahan
- Badan dan otot pegal
- Sakit kepala
- Sakit tenggerokan
- Hidung berlendir
- Mual dan muntah
- Diare
- Kehilangan penciuman dan pengecapan dalam jumlah sedikit
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)