FITNESS & HEALTH
Lansia Rentan Alami Kanker Darah, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Yuni Yuli Yanti
Jumat 10 Juni 2022 / 09:00
Jakarta: Lansia atau orang lanjut usia sangat rentan mengalami berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang cenderung semakin rendah. Kanker darah merupakan salah satu penyakit yang menyerang di usia lanjut. Selain karena imunitas yang menurun, produksi berlebihan dari sel darah di sumsum tulang belakang juga ikut berpengaruh menyebabkan kondisi tersebut.
Dr. Nadia Ayu Mulansari SpPD,K-HOM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, menjelaskan darah menyumbang sekitar delapan persen dari berat badan normal dan berfungsi untuk memasok oksigen, nutrisi, hormon, dan antibodi ke seluruh tubuh. Darah terdiri dari campuran plasma dan sel darah (sel darah merah, sel darah putih dan trombosit).
"Kanker disebabkan oleh disfungsi dalam pertumbuhan sel. Dalam tubuh yang sehat, sel darah putih baru secara teratur dihasilkan untuk menggantikan yang lama dan rusak, namun pada pasien kanker darah terjadi produksi atau pertumbuhan sel darah yang berlebihan," tuturnya dr. Nadia pada acara Webinar Johnson & Johnson bertajuk “Sayangi Lansia Kita dengan Deteksi Dini Kanker Darah", Rabu (8/6).
Menurut dr. Nadia, pada lansia kanker darah umumnya tidak menunjukkan gejala yang spesifik. Namun, ada beberapa gejala yang dianggap alarm, seperti demam (yang berulang dan tidak bisa dijelaskan), keringat malam, nyeri tulang, nyeri sendi, pembesaran kelenjar, tubuh lemas karena Hb rendah, pendarahan, berat badan menurun, benjolan (kadang ada, tapi juga tidak), serta gatal-gatal.

(Dr. Nadia Ayu Mulansari SpPD,K-HOM. Foto: Dok. Istimewa)
"Bila didapatkan gejala seperti ini sebaiknya segera periksakan ke dokter. Namun, jangan dijadikan patokan karena ada juga beberapa kasus kanker darah yang tidak memiliki gejala. Untuk itu, sebaiknya tetap waspada terhadap gejala yang muncul untuk mendapatkan diagnosis pasti penyakit kanker darah dari dokter ahli hematologi dan onkologi medis," saran dr. Nadia.
Meski pada lansia risiko kanker darah lebih tinggi dari orang muda, namun ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan sejak dini. Dr. Nadia menyebutkan gaya hidup sehat menjadi poin penting yang perlu diterapkan setiap orang agar terhindar dari berbagai macam penyakit termasuk kanker darah.
"Yang utama adalah jalani gaya hidup sehat, karena kanker darah ini tidak ada single kausal. Usahakan untuk menghindari paparan dari zat kimia Benzidine yang terdapat di cat kalau bisa tidak terhirup uapnya. Juga, hindari rokok, pewarna rambut, dan jaga berat badan tetap stabil serta rajin bergerak," saran dr. Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Dr. Nadia Ayu Mulansari SpPD,K-HOM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, menjelaskan darah menyumbang sekitar delapan persen dari berat badan normal dan berfungsi untuk memasok oksigen, nutrisi, hormon, dan antibodi ke seluruh tubuh. Darah terdiri dari campuran plasma dan sel darah (sel darah merah, sel darah putih dan trombosit).
"Kanker disebabkan oleh disfungsi dalam pertumbuhan sel. Dalam tubuh yang sehat, sel darah putih baru secara teratur dihasilkan untuk menggantikan yang lama dan rusak, namun pada pasien kanker darah terjadi produksi atau pertumbuhan sel darah yang berlebihan," tuturnya dr. Nadia pada acara Webinar Johnson & Johnson bertajuk “Sayangi Lansia Kita dengan Deteksi Dini Kanker Darah", Rabu (8/6).
Menurut dr. Nadia, pada lansia kanker darah umumnya tidak menunjukkan gejala yang spesifik. Namun, ada beberapa gejala yang dianggap alarm, seperti demam (yang berulang dan tidak bisa dijelaskan), keringat malam, nyeri tulang, nyeri sendi, pembesaran kelenjar, tubuh lemas karena Hb rendah, pendarahan, berat badan menurun, benjolan (kadang ada, tapi juga tidak), serta gatal-gatal.

(Dr. Nadia Ayu Mulansari SpPD,K-HOM. Foto: Dok. Istimewa)
"Bila didapatkan gejala seperti ini sebaiknya segera periksakan ke dokter. Namun, jangan dijadikan patokan karena ada juga beberapa kasus kanker darah yang tidak memiliki gejala. Untuk itu, sebaiknya tetap waspada terhadap gejala yang muncul untuk mendapatkan diagnosis pasti penyakit kanker darah dari dokter ahli hematologi dan onkologi medis," saran dr. Nadia.
Meski pada lansia risiko kanker darah lebih tinggi dari orang muda, namun ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan sejak dini. Dr. Nadia menyebutkan gaya hidup sehat menjadi poin penting yang perlu diterapkan setiap orang agar terhindar dari berbagai macam penyakit termasuk kanker darah.
"Yang utama adalah jalani gaya hidup sehat, karena kanker darah ini tidak ada single kausal. Usahakan untuk menghindari paparan dari zat kimia Benzidine yang terdapat di cat kalau bisa tidak terhirup uapnya. Juga, hindari rokok, pewarna rambut, dan jaga berat badan tetap stabil serta rajin bergerak," saran dr. Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)