FITNESS & HEALTH
Penembakan Brutal di Atlanta: Benarkah Kecanduan Seks Bikin Orang Membunuh?
Kumara Anggita
Jumat 19 Maret 2021 / 16:07
Jakarta: Kasus penembakan di Atlanta, negara bagian Georgia, Amerika Serikat telah menewaskan enam orang Asia. Robert Aaron Long, sang pelaku membantah kasus ini bermotif rasisme. Ia justru mengklaim dirinya 'kecanduan seks'.
Secara psikologis, apakah benar kecanduan seks bisa mendorong orang untuk melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan? Ini jawabannya dari Efnie Indrianie dari Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Efnie mengatakan bahwa seks merupakan dorongan yang dimiliki oleh seseorang secara alamiah. Namun beberapa orang bisa mengalami adiksi.
“Tentunya dorongan ini butuh untuk disalurkan. Secara normatif, memang penyaluran dorongan seks ini membutuhkan penyaluran yang tepat. Pada orang yang mengalami adiksi, maka dorongan seks yang mereka miliki levelnya akan jauh lebih besar dibandingkan orang-orang normal,” ujarnya Efnie saat dihubungi Medcom.id.
Biasanya adiksi ini muncul pada orang yang sudah terpapar seks. Keadaan ini membuat seseorang terpapar hormon tertentu secara berlebihan.
“Hal ini karena jalur dophamine tentang seks terbentuk pada otak secara berlebihan. Biasanya ini karena orang tersebut terpapar seks atau sudah mulai mengenal aktivitas seks sejak dini,” ujar Efnie.
Dorongan yang muncul seharusnya disalurkan ke tempat yang tepat. Namun, bila tidak tersalur alhasil perilaku agresif bisa muncul. Perilakunya beragam bisa dari membentak sampai melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan.
“Maka saat seseorang yg adiksi memiliki dorongan seks, maka itu seperti layaknya sebuah energi yang butuh disalurkan atau dipuaskan dengan segera. Jika hal ini tidak terpenuhi atau terhambat, maka hal ini bisa memicu reaksi frustrasi dan agresif,” terang Efnie.
“Akibatnya orang tersebut akan mencari pelampiasan agresinya yaitu pada orang-orang tertentu. Perilaku ini biasanya tidak terkendali,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Secara psikologis, apakah benar kecanduan seks bisa mendorong orang untuk melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan? Ini jawabannya dari Efnie Indrianie dari Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Efnie mengatakan bahwa seks merupakan dorongan yang dimiliki oleh seseorang secara alamiah. Namun beberapa orang bisa mengalami adiksi.
“Tentunya dorongan ini butuh untuk disalurkan. Secara normatif, memang penyaluran dorongan seks ini membutuhkan penyaluran yang tepat. Pada orang yang mengalami adiksi, maka dorongan seks yang mereka miliki levelnya akan jauh lebih besar dibandingkan orang-orang normal,” ujarnya Efnie saat dihubungi Medcom.id.
Biasanya adiksi ini muncul pada orang yang sudah terpapar seks. Keadaan ini membuat seseorang terpapar hormon tertentu secara berlebihan.
“Hal ini karena jalur dophamine tentang seks terbentuk pada otak secara berlebihan. Biasanya ini karena orang tersebut terpapar seks atau sudah mulai mengenal aktivitas seks sejak dini,” ujar Efnie.
Dorongan yang muncul seharusnya disalurkan ke tempat yang tepat. Namun, bila tidak tersalur alhasil perilaku agresif bisa muncul. Perilakunya beragam bisa dari membentak sampai melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan.
“Maka saat seseorang yg adiksi memiliki dorongan seks, maka itu seperti layaknya sebuah energi yang butuh disalurkan atau dipuaskan dengan segera. Jika hal ini tidak terpenuhi atau terhambat, maka hal ini bisa memicu reaksi frustrasi dan agresif,” terang Efnie.
“Akibatnya orang tersebut akan mencari pelampiasan agresinya yaitu pada orang-orang tertentu. Perilaku ini biasanya tidak terkendali,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)