FITNESS & HEALTH
5 Tanda Bila Tubuhmu Kekurangan Protein, Salah Satunya Sering Lelah
Mia Vale
Senin 24 Maret 2025 / 07:00
Jakarta: Protein merupakan salah satu bahan pembangun utama tubuh yang berperan penting dalam struktur dan fungsi otot, kulit, enzim, serta hormon.
Menurut studi dari Departemen Pertanian Amerika Serikat, pria dan wanita membutuhkan sekitar 0,8 gram protein. Ketika aktivitas bertambah banyak, mungkin memerlukan sedikit lagi protein.
Tapi faktanya, tak sedikit orang-orang yang kekurangan protein. Hal ini terjadi ketika asupan protein tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
Ingat, kekurangan protein bukan cuma tentang munculnya rasa lapar, lelah, dan lemas. Defisiensi protein juga memicu masalah yang jauh lebih serius. Mau tahu apa saja tanda kalau tubuhmu kekurangan protein? Simak di bawah ini ya!
Jadi, kekurangan protein dalam makanan, bisa membuat tubuh tidak dapat memproduksi cukup neurotransmitter tersebut. Akibatnya, akan mengubah cara kerja otak kita. Dengan kadar dopamin dan serotonin yang rendah, kamu mungkin akan merasa tertekan atau terlalu agresif.

(Rambut yang rapuh, tipis dan kulit kering bisa menjadi tanda tubuhmu kekurangan protein. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Seiring waktu, kekurangan protein juga dapat membuatmu kehilangan massa otot, yang pada gilirannya akan mengurangi kekuatan, sulit menjaga keseimbangan, dan memperlambat metabolisme tubuh. Hal ini juga dapat menyebabkan anemia, ketika sel-sel tidak mendapatkan cukup oksigen, yang membuat kamu terus merasa lelah.
Nah, ketika tubuh kekurangan protein, cairan tersebut dapat meresap ke jaringan sekitarnya sehingga menyebabkan pembengkakan pada kaki.
Ada ciri khas seseorang mengalami pembengkakan karena retensi cairan. Contohnya, jika kulit yang bengkak ditekan dengan jari, maka akan tertinggal bekas sidik jari ketika diangkat.
Ini bisa jadi efek lain dari tubuh yang tidak memproduksi kolagen dalam jumlah cukup. Kolagen ditemukan di jaringan ikat dan kulit. Untuk membuat darah menggumpal, kamu juga membutuhkan protein.
Perlu diketahui, orang yang tidak mendapatkan cukup protein biasanya memiliki pola makan yang buruk secara keseluruhan. Orang lanjut usia dan penderita kanker mungkin mengalami kesulitan mengonsumsi protein sebanyak yang mereka butuhkan.
Malnutrisi parah akibat kekurangan protein disebut kwashiorkor. Kondisi ini lebih umum terjadi di negara berkembang, terutama pada anak-anak, atau setelah bencana alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Menurut studi dari Departemen Pertanian Amerika Serikat, pria dan wanita membutuhkan sekitar 0,8 gram protein. Ketika aktivitas bertambah banyak, mungkin memerlukan sedikit lagi protein.
Tapi faktanya, tak sedikit orang-orang yang kekurangan protein. Hal ini terjadi ketika asupan protein tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
Ingat, kekurangan protein bukan cuma tentang munculnya rasa lapar, lelah, dan lemas. Defisiensi protein juga memicu masalah yang jauh lebih serius. Mau tahu apa saja tanda kalau tubuhmu kekurangan protein? Simak di bawah ini ya!
1. Perubahan suasana hati
Otak menggunakan zat kimia yang disebut neurotransmitter untuk menyampaikan informasi antarsel. Banyak neurotransmitter terbuat dari asam amino, yang merupakan bahan penyusun protein.Jadi, kekurangan protein dalam makanan, bisa membuat tubuh tidak dapat memproduksi cukup neurotransmitter tersebut. Akibatnya, akan mengubah cara kerja otak kita. Dengan kadar dopamin dan serotonin yang rendah, kamu mungkin akan merasa tertekan atau terlalu agresif.
2. Masalah rambut, kuku, dan kulit
Masalah ini terbentuk dari protein seperti elastin, kolagen, dan keratin. Jika tubuh tidak dapat memproduksinya, rambut bisa rapuh atau menipis, kulit kering, dan bersisik, serta kuku jari bergerigi dalam. Memang, pola makan bukanlah satu-satunya kemungkinan penyebabnya, tetapi ada baiknya jika kamu mempertimbangkan dan memperhatikan kembali jenis makanan yang dikonsumsi.
(Rambut yang rapuh, tipis dan kulit kering bisa menjadi tanda tubuhmu kekurangan protein. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
3. Kelemahan dan kelelahan
Mengutip WebMD, sebuah penelitian menunjukkan bahwa kekurangan protein selama seminggu dapat memengaruhi otot-otot yang bertanggung jawab atas postur dan gerakan, utamanya jika kamu berusia 55 tahun atau lebih.Seiring waktu, kekurangan protein juga dapat membuatmu kehilangan massa otot, yang pada gilirannya akan mengurangi kekuatan, sulit menjaga keseimbangan, dan memperlambat metabolisme tubuh. Hal ini juga dapat menyebabkan anemia, ketika sel-sel tidak mendapatkan cukup oksigen, yang membuat kamu terus merasa lelah.
4. Retensi cairan
Protein berperan penting untuk menjaga cairan agar tidak berlebihan di dalam tubuh, terutama di kaki dan pergelangan kaki. Cara kerjanya dengan menahan garam dan air di pembuluh darah.Nah, ketika tubuh kekurangan protein, cairan tersebut dapat meresap ke jaringan sekitarnya sehingga menyebabkan pembengkakan pada kaki.
Ada ciri khas seseorang mengalami pembengkakan karena retensi cairan. Contohnya, jika kulit yang bengkak ditekan dengan jari, maka akan tertinggal bekas sidik jari ketika diangkat.
5. Cedera yang lambat sembuh
Orang yang kekurangan protein sering kali mendapati luka dan lecet mereka butuh waktu lebih lama untuk sembuh. Hal yang sama tampaknya berlaku untuk terkilir dan kecelakaan lain yang berhubungan dengan olahraga.Ini bisa jadi efek lain dari tubuh yang tidak memproduksi kolagen dalam jumlah cukup. Kolagen ditemukan di jaringan ikat dan kulit. Untuk membuat darah menggumpal, kamu juga membutuhkan protein.
Perlu diketahui, orang yang tidak mendapatkan cukup protein biasanya memiliki pola makan yang buruk secara keseluruhan. Orang lanjut usia dan penderita kanker mungkin mengalami kesulitan mengonsumsi protein sebanyak yang mereka butuhkan.
Malnutrisi parah akibat kekurangan protein disebut kwashiorkor. Kondisi ini lebih umum terjadi di negara berkembang, terutama pada anak-anak, atau setelah bencana alam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)