FITNESS & HEALTH

Kelola Diabetes Selama Ramadan, Puasa Lancar Diabetes pun Aman

Mia Vale
Kamis 14 Maret 2024 / 16:17
Jakarta: Bulan suci Ramadan menandai waktu refleksi spiritual, disiplin diri, puasa dan pengabdian bagi umat Islam di seluruh dunia.

Puasa Ramadan memiliki banyak manfaat karena memberikan sistem pencernaan istirahat yang sangat dibutuhkan, mencegah gangguan metabolisme dan mendetoksifikasi tubuh, membantu mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol. 

Namun tidak semua orang bisa menjalaninya dengan "aman". Pasalnya, bagi penderita diabetes, jika berpuasa di bulan Ramadan harus berhati-hati dalam melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup yang diperlukan untuk mencegah lonjakan gula darah dan risiko komplikasi. 

Hipoglikemia atau kadar gula darah rendah adalah salah satu risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh puasa tanpa makanan dan air bagi penderita diabetes.

Penting untuk memasukkan semua kelompok makanan dan memiliki pola makan seimbang selama sahur dan berbuka. Penting untuk memastikan hidrasi selama jam-jam di luar puasa untuk memastikan semua fungsi tubuh bekerja dengan baik. 

Jika kamu merasakan tanda-tanda seperti pusing, pandangan kabur, atau detak jantung tidak teratur, sebaiknya segera berbuka puasa dan konsultasikan ke dokter. 

Tetap aktif di siang hari dan istirahat yang cukup di malam hari untuk menjaga kesehatan. Seperti kita tahu, selama bulan Ramadan, umat Islam berpuasa selama 30 hari, yang bisa berlangsung selama 15 jam atau lebih setiap hari. 

Penderita diabetes perlu mengelola kondisinya secara efektif selama masa ini untuk memastikan Ramadan yang aman dan bebas risiko. Berikut beberapa tips dari Dr Apoorva Garg, BeatO Care (Operasi) untuk membantu mengelola diabetes selama puasa Ramadan.


(Menurut dr. Sienny Agustin via Alodokter, sayuran, seperti brokoli dan bayam, serta diproses dengan cara direbus, dikukus, dipanggang, atau dikonsumsi mentah merupakan beberapa contoh pilihan makanan untuk penderita diabetes. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

1. Makanan terbaik untuk puasa 


Penting untuk mengonsumsi makanan seimbang sebelum fajar untuk menjaga tingkat energi kamu sepanjang hari. Beberapa pilihan yang baik untuk makan sahur seperti yang dikutip dari Hindustan Times adalah ikan, ayam, produk susu rendah lemak seperti yoghurt, buah-buahan dan sayuran segar, serta biji-bijian seperti nasi dan roti gandum. 

Tak hanya ketika sahur, saat berbuka puasa pun penderita diabetes yang berpuasa harus memerhatikan asupan yang tidak membebani kamu. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat, vitamin, mineral, serat, dan banyak lagi. 

Memanggang atau menumis makanan menggunakan lebih sedikit minyak dan lebih baik dibandingkan menggoreng. Kamu mungkin ingin menunggu sebentar sebelum menikmati makanan manis atau makanan penutup segera setelah berbuka puasa. 
 

2. Mengelola diabetes saat puasa Ramadan 


Selain makanan yang haris dipilih secara cermat, pastikan juga untuk memeriksa kadar gula darah  secara teratur. Hal ini bertujuan untuk membantu menghindari masalah. Perhatikan pula tanda-tanda seperti rasa pusing, pandangan kabur, atau detak jantung tidak teratur. 

Jika kamu mengalami gejalanya, segera hentikan puasa. Yang tidak boleh dilupakan, tetap terhidrasi dengan minum air saat sahur dan berbuka puasa, sebanyak 8-10 gelas. 

Saat siang hari, kamu bisa membatasi waktu di luar ruangan, terutama di tempat panas. Cobalah untuk tetap berada di dalam rumah sebisa mungkin. Jangan makan berlebihan saat berbuka puasa, hal ini bisa menyebabkan gula darah melonjak. Juga tetap aktif dengan memasukkan olahraga ringan dalam rutinitas. 

Temukan yang terbaik untuk kamu, tetapi hindari olahraga berat. Yang tak kalah penting, bicarakan dengan dokter tentang rencana kamu untuk berpuasa. Karena, mungkin saja kamu memerlukan perubahan pengobatan atau pengobatan selama Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH