FITNESS & HEALTH
5 Potensi Permasalahan Punggung para Remaja
Mia Vale
Minggu 03 Agustus 2025 / 17:00
Jakarta: Sebagai orang tua, penting untuk mewaspadai potensi masalah punggung pada si buah hati, utamanya ketika menginjak remaja. Menentukan apakah anak kemungkinan mengalami sakit punggung atau masalah terkait lainnya, memang sulit. Tapi ada beberapa tanda peringatan yang dapat orang tua waspadai.
Baca juga: Kian Mengkhawatirkan, Ini 5 Dampak Media Sosial Terhadap Remaja
Sebagai orang tua, penting untuk mewaspadai tanda-tanda peringatan bahwa anak remaja mungkin berisiko mengalami masalah punggung.
Dengan memahami apa yang perlu diwaspadai dan mengambil langkah-langkah pencegahan, orang tua dapat membantu menjaga kesehatan dan keamanan anak remaja dari potensi masalah apa pun.
Sering duduk dengan punggung bungkuk atau membungkuk saat bermain ponsel adalah kebiasaan umum yang berdampak besar. Posisi ini bisa menyebabkan distribusi tekanan tidak merata di tulang belakang.
Dorong anak remaja Moms untuk duduk dan berdiri dengan postur yang baik, dengan bahu tegak dan dagu terangkat, untuk menghindari tekanan tambahan pada punggung.
.jpg)
(Penting juga bagi remaja untuk beristirahat yang cukup setiap malam (setidaknya delapan jam). Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kebiasaan tidur anak remaja juga bisa menjadi tanda peringatan bahwa mereka berisiko mengalami masalah punggung. Dilansir dari laman Texas Spine and Sports Therapy, posisi tidur yang salah akibat kurang tidur dapat memberi tekanan pada tulang belakang dan menyebabkan nyeri. Dorong anak remaja untuk tidur telentang atau miring.
Bisa juga gunakan bantal di antara lutut mereka untuk membantu menjaga tulang belakang tetap sejajar. Penting juga bagi mereka untuk beristirahat yang cukup setiap malam (setidaknya delapan jam). Dengan menjaga kebiasaan tidur yang sehat, akan mengurangi risiko para remaja terkena potensi masalah punggung.
Belajar secara daring, menjelajah media sosial, hingga bermain game bisa membuat remaja duduk dalam posisi sama selama berjam-jam. Jika dilakukan tanpa jeda dengan bergerak atau meregangkan tubuh, maka tekanan pada tulang belakang akan meningkat dan bisa menjepit saraf.
Kurangnya aktivitas fisik dapat menjadi faktor penyebab timbulnya masalah punggung. Hal ini juga dapat menyebabkan kelemahan atau kekakuan otot. Dorong anak remaja Mons untuk tetap aktif dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang sesuai dengan usianya, seperti berjalan, berlari, berenang, menari, atau berolahraga.
Olahraga teratur dapat membantu menjaga tulang belakang dan otot tetap kuat dan fleksibel, sehingga mengurangi risiko mereka terkena masalah punggung.
Meski olahraga itu penting, gerakan ekstrem atau teknik yang salah, terutama saat angkat beban atau berlari tanpa pemanasan, dapat memicu cedera dan tekanan pada saraf. Jadi, tetaplah berhati-hati saat berolahraga!
Baca juga: Tren Sound Horeg Heboh, Apakah Bisa Sebabkan Kerusakan Telinga Permanen?
Penting untuk mengenali tanda-tanda peringatan dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Orang tua dapat membantu menjaga kesehatan dan keselamatan anak remajanya dari potensi masalah punggung.
Dengan memerhatikan gejala-gejala di atas, akan membantu memastikan tulang belakang mereka sekuat dan sefleksibel mungkin. Dengan perawatan dan perhatian yang tepat, para remaja dapat terhindar dari masalah punggung jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Baca juga: Kian Mengkhawatirkan, Ini 5 Dampak Media Sosial Terhadap Remaja
Sebagai orang tua, penting untuk mewaspadai tanda-tanda peringatan bahwa anak remaja mungkin berisiko mengalami masalah punggung.
Dengan memahami apa yang perlu diwaspadai dan mengambil langkah-langkah pencegahan, orang tua dapat membantu menjaga kesehatan dan keamanan anak remaja dari potensi masalah apa pun.
1. Postur duduk yang salah
Sering duduk dengan punggung bungkuk atau membungkuk saat bermain ponsel adalah kebiasaan umum yang berdampak besar. Posisi ini bisa menyebabkan distribusi tekanan tidak merata di tulang belakang.
Dorong anak remaja Moms untuk duduk dan berdiri dengan postur yang baik, dengan bahu tegak dan dagu terangkat, untuk menghindari tekanan tambahan pada punggung.
2. Kebiasaan tidur
.jpg)
(Penting juga bagi remaja untuk beristirahat yang cukup setiap malam (setidaknya delapan jam). Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kebiasaan tidur anak remaja juga bisa menjadi tanda peringatan bahwa mereka berisiko mengalami masalah punggung. Dilansir dari laman Texas Spine and Sports Therapy, posisi tidur yang salah akibat kurang tidur dapat memberi tekanan pada tulang belakang dan menyebabkan nyeri. Dorong anak remaja untuk tidur telentang atau miring.
Bisa juga gunakan bantal di antara lutut mereka untuk membantu menjaga tulang belakang tetap sejajar. Penting juga bagi mereka untuk beristirahat yang cukup setiap malam (setidaknya delapan jam). Dengan menjaga kebiasaan tidur yang sehat, akan mengurangi risiko para remaja terkena potensi masalah punggung.
3. Duduk terlalu lama di depan gadget
Belajar secara daring, menjelajah media sosial, hingga bermain game bisa membuat remaja duduk dalam posisi sama selama berjam-jam. Jika dilakukan tanpa jeda dengan bergerak atau meregangkan tubuh, maka tekanan pada tulang belakang akan meningkat dan bisa menjepit saraf.
4. Tingkat aktivitas
Kurangnya aktivitas fisik dapat menjadi faktor penyebab timbulnya masalah punggung. Hal ini juga dapat menyebabkan kelemahan atau kekakuan otot. Dorong anak remaja Mons untuk tetap aktif dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang sesuai dengan usianya, seperti berjalan, berlari, berenang, menari, atau berolahraga.
Olahraga teratur dapat membantu menjaga tulang belakang dan otot tetap kuat dan fleksibel, sehingga mengurangi risiko mereka terkena masalah punggung.
5. Olahraga tanpa teknik yang benar
Meski olahraga itu penting, gerakan ekstrem atau teknik yang salah, terutama saat angkat beban atau berlari tanpa pemanasan, dapat memicu cedera dan tekanan pada saraf. Jadi, tetaplah berhati-hati saat berolahraga!
Baca juga: Tren Sound Horeg Heboh, Apakah Bisa Sebabkan Kerusakan Telinga Permanen?
Penting untuk mengenali tanda-tanda peringatan dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Orang tua dapat membantu menjaga kesehatan dan keselamatan anak remajanya dari potensi masalah punggung.
Dengan memerhatikan gejala-gejala di atas, akan membantu memastikan tulang belakang mereka sekuat dan sefleksibel mungkin. Dengan perawatan dan perhatian yang tepat, para remaja dapat terhindar dari masalah punggung jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)