FITNESS & HEALTH
8 Tanda Tubuh Kelelahan Akibat Cuaca Panas Ekstrem
Mia Vale
Minggu 19 Oktober 2025 / 12:18
Jakarta: Heat exhaustion menjadi yang paling umum dari jenis penyakit terkait panasnya cuaca. Penyakit ini dapat terjadi saat kamu berolahraga atau melakukan pekerjaan manual di lingkungan yang panas, dan tubuh kesulitan untuk mendinginkannya.
Saat mengalami kelelahan akibat panas, suhu internal (inti) tubuh mungkin sangat tinggi, tetapi biasanya di bawah 40 derajat Celsius
Memang, cuaca panas selama musim panas dapat memengaruhi siapa saja, tetapi beberapa orang berisiko lebih tinggi mengalami cedera serius.
Para ahli menyarankan untuk memeriksa orang-orang yang mungkin lebih rentan, seperti lansia dan bayi. Dan apa saja gejala yang timbul akibat heat exhaustion ini?

(Salah satu cara agar tetap aman saat cuaca panas yaitu tetap sejuk di dalam ruangan dengan menutup tirai di ruangan yang menghadap matahari. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Saat tubuh memanas, pembuluh darah akan terbuka. Hal ini menurut Cleveland Clinic, menyebabkan tekanan darah rendah dan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Proses ini dapat menyebabkan gejala ringan seperti biang keringat yang gatal atau kaki bengkak. Pada saat yang sama, berkeringat menyebabkan hilangnya cairan dan garam, dan yang terpenting, keseimbangan keduanya dalam tubuh pun berubah.
Hal ini, dikombinasikan dengan penurunan tekanan darah, dapat menyebabkan kelelahan akibat panas. Gejalanya meliputi:
- Pusing
- Mual
- Pingsan
- Kebingungan
- Kram otot
- Sakit kepala
- Keringat berlebih
- Kelelahan
Tubuh kita berusaha menjaga suhu inti berkisar 37° Celsius, baik saat badai salju maupun gelombang panas. Pada suhu inilah tubuh kita berevolusi untuk bekerja. Namun, seiring cuaca semakin panas, tubuh semakin sulit mempertahankan suhu inti tetap rendah.
Hal ini membuka lebih banyak pembuluh darah di dekat kulit untuk melepaskan panas ke lingkungan sekitar dan mulai berkeringat. Saat keringat menguap, panas yang hilang dari kulit meningkat secara drastis
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) melalui BBC, merekomendasikan untuk memerhatikan mereka yang mungkin kesulitan untuk tetap sejuk, seperti lansia, mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, dan mereka yang tinggal sendiri. Saran lainnya meliputi:
- Tetap sejuk di dalam ruangan dengan menutup tirai di ruangan yang menghadap matahari
- Minum banyak cairan dan hindari minum alkohol
- Hindari paparan sinar matahari antara pukul 11.00 dan 15.00 saat sinar matahari paling kuat
- Tetap berada di tempat teduh, gunakan tabir surya dengan SPF dan UVA tinggi, dan kenakan topi bertepi lebar
- Hindari olahraga fisik di waktu terpanas dalam sehari
- Bawa air minum jika bepergian
Orang yang lebih tua atau memiliki beberapa kondisi jangka panjang - seperti penyakit jantung - terkadang kurang mampu mengatasi tekanan akibat panas pada tubuh.
Diabetes dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat dan beberapa komplikasi penyakit ini dapat mengubah pembuluh darah dan kemampuan berkeringat.
Anak-anak dan mereka yang kurang bergerak juga mungkin lebih rentan. Penyakit otak, seperti demensia, juga dapat membuat orang tidak menyadari panas atau tidak dapat melakukan apa pun untuk mengatasinya.
Orang yang banyak kegiatan di luar lebih terpapar sinar matahari. Mereka yang tinggal di apartemen lantai atas juga akan menghadapi suhu yang lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Saat mengalami kelelahan akibat panas, suhu internal (inti) tubuh mungkin sangat tinggi, tetapi biasanya di bawah 40 derajat Celsius
Memang, cuaca panas selama musim panas dapat memengaruhi siapa saja, tetapi beberapa orang berisiko lebih tinggi mengalami cedera serius.
Para ahli menyarankan untuk memeriksa orang-orang yang mungkin lebih rentan, seperti lansia dan bayi. Dan apa saja gejala yang timbul akibat heat exhaustion ini?
Gejala tubuh merasakan suhu panas ekstrem

(Salah satu cara agar tetap aman saat cuaca panas yaitu tetap sejuk di dalam ruangan dengan menutup tirai di ruangan yang menghadap matahari. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Saat tubuh memanas, pembuluh darah akan terbuka. Hal ini menurut Cleveland Clinic, menyebabkan tekanan darah rendah dan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Proses ini dapat menyebabkan gejala ringan seperti biang keringat yang gatal atau kaki bengkak. Pada saat yang sama, berkeringat menyebabkan hilangnya cairan dan garam, dan yang terpenting, keseimbangan keduanya dalam tubuh pun berubah.
Hal ini, dikombinasikan dengan penurunan tekanan darah, dapat menyebabkan kelelahan akibat panas. Gejalanya meliputi:
- Pusing
- Mual
- Pingsan
- Kebingungan
- Kram otot
- Sakit kepala
- Keringat berlebih
- Kelelahan
Seperti apakah reaksi tubuh?
Tubuh kita berusaha menjaga suhu inti berkisar 37° Celsius, baik saat badai salju maupun gelombang panas. Pada suhu inilah tubuh kita berevolusi untuk bekerja. Namun, seiring cuaca semakin panas, tubuh semakin sulit mempertahankan suhu inti tetap rendah.
Hal ini membuka lebih banyak pembuluh darah di dekat kulit untuk melepaskan panas ke lingkungan sekitar dan mulai berkeringat. Saat keringat menguap, panas yang hilang dari kulit meningkat secara drastis
Agar tetap aman saat cuaca panas
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) melalui BBC, merekomendasikan untuk memerhatikan mereka yang mungkin kesulitan untuk tetap sejuk, seperti lansia, mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, dan mereka yang tinggal sendiri. Saran lainnya meliputi:
- Tetap sejuk di dalam ruangan dengan menutup tirai di ruangan yang menghadap matahari
- Minum banyak cairan dan hindari minum alkohol
- Hindari paparan sinar matahari antara pukul 11.00 dan 15.00 saat sinar matahari paling kuat
- Tetap berada di tempat teduh, gunakan tabir surya dengan SPF dan UVA tinggi, dan kenakan topi bertepi lebar
- Hindari olahraga fisik di waktu terpanas dalam sehari
- Bawa air minum jika bepergian
Siapa yang paling berisiko terkena cuaca panas?
Orang yang lebih tua atau memiliki beberapa kondisi jangka panjang - seperti penyakit jantung - terkadang kurang mampu mengatasi tekanan akibat panas pada tubuh.
Diabetes dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat dan beberapa komplikasi penyakit ini dapat mengubah pembuluh darah dan kemampuan berkeringat.
Anak-anak dan mereka yang kurang bergerak juga mungkin lebih rentan. Penyakit otak, seperti demensia, juga dapat membuat orang tidak menyadari panas atau tidak dapat melakukan apa pun untuk mengatasinya.
Orang yang banyak kegiatan di luar lebih terpapar sinar matahari. Mereka yang tinggal di apartemen lantai atas juga akan menghadapi suhu yang lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)