Hal tersebut berpengaruh langsung terhadap perubahan suhu udara, khususnya di lapisan troposfer bagian bawah.
“Atmosfer berfungsi sebagai medium yang menerima radiasi dari dua sumber utama, yakni matahari dan bumi. Radiasi dari matahari disebut radiasi gelombang pendek, sementara radiasi dari bumi disebut radiasi gelombang panjang. Keduanya memiliki spektrum absorpsi berbeda,” papar Sonni dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Oktober 2025.
Dia menuturkan radiasi matahari lebih banyak diserap di lapisan stratosfer hingga termosfer, terutama pada spektrum ultraviolet (UV). Sementara itu, radiasi gelombang panjang dari permukaan bumi lebih dominan diserap di lapisan troposfer pada spektrum inframerah (IR).
Besarnya energi radiasi yang diserap atmosfer sangat bergantung pada kerapatan partikel pengabsorpsi dan intensitas radiasi yang diterima. “Semakin tinggi konsentrasi partikel pengabsorpsi, semakin besar energi yang terserap, sehingga suhu udara pun meningkat,” ujar dia.
Sonni mengungkapkan terdapat dua faktor utama yang memicu pemanasan udara di lapisan bawah atmosfer. Pertama, peningkatan konsentrasi gas-gas pengabsorpsi radiasi gelombang panjang seperti uap air, karbon dioksida (CO₂), serta partikel aerosol dari polutan dan debu. Proses ini dikenal sebagai efek rumah kaca, yang menyebabkan panas dari bumi terperangkap di atmosfer.
Kedua, perubahan tutupan lahan akibat alih fungsi lahan hijau menjadi kawasan terbangun turut memengaruhi kapasitas panas permukaan bumi. Permukaan dengan kapasitas panas rendah, seperti beton atau aspal, lebih cepat menyerap dan memancarkan panas dibandingkan tanah atau vegetasi.
“Hal ini membuat suhu permukaan meningkat dan memperkuat pemanasan udara di lapisan bawah,” ujar dia.
Posisi astronomis bumi juga memengaruhi variasi radiasi yang diterima. Pada bulan Oktober, posisi matahari berada hampir tepat di atas Pulau Jawa dan Bali, sehingga kedua wilayah ini menerima intensitas radiasi matahari yang lebih tinggi.
“Fenomena ini merupakan proses fisis yang wajar terjadi setiap tahun. Namun, peningkatan suhu akan terasa lebih ekstrem ketika dipengaruhi oleh perubahan penggunaan lahan dan meningkatnya polutan di atmosfer,” papar Sonni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id