FITNESS & HEALTH

Cek Fakta: Mitos Tusuk Jarum saat Stroke yang Harus Dihilangkan

Aulia Putriningtias
Rabu 30 Oktober 2024 / 14:10
Jakarta: Memperingati Hari Stroke Sedunia, ternyata masih banyak yang mempercayai mitos menusuk jarum saat terjadi stroke. Apakah benar menusuk jarum saat terjadinya stroke merupakan mitos belaka?

Dokter Spesialis Saraf dari Rumah Sakit Pondok Indah dr. Sahar Aritonang, Sp. N, M.Si.Med, FINS mengatakan bahwa, ia masih banyak menemui pasien-pasien yang memercayai mitos menusuk jarum saat terjadi stroke. Padahal, ini sangat berbahaya, loh!

"Mitos yang sering ditemui itu kalau sudah kena stroke, cepat jarinya ditusuk, telinganya ditusuk agar pembuluh darahnya tidak pecah katanya. Jadi itu jelas mitos ya," ungkap dalam diskusi media ekslusif bersama RSPI, Selasa, 29 Oktober 2024.

Baca juga: Bagaimana Membedakan Sakit Kepala Biasa dengan Stroke?

Menurutnya, stroke sendiri tak serta merta hanya karena pembuluh darah yang pecah. Namun, juga ada permasalahan penyumbatan pembuluh darah. Melakukan hal-hal yang tidak direkomendasikan medis, akan semakin membahayakan pasien.


dr. Sahar Aritonang, Sp. N, M.Si.Med. Dok. RSPI

Melakukan tusuk jarum secara sembarang tentunya sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan dapat berisiko infeksi, terutama bila jarum tidak steril sama sekali. Pun, ini akan membuat penyembuhan stroke semakin terhambat.

"Karena mitos-mitos ini, jadinya menghalangi atau memperlambat untuk pergi ke rumah sakit, padahal jika terlambat datang, stroke ini akan mengakibatkan kecacatan," jelas dr. Sahat.

Ia sendiri menekankan jika terjadi tanda-tanda stroke, sebaiknya segera dilarikan ke rumah sakit. Pada stroke sendiri, dapat dilihat langsung perbedaanya. Terletak pada kelemahan lebih banyak terjadi di bagian bawah wajah.

"Sementara jika datang tepat waktu, stroke ini diharapkan dapat disembuhkan segera, dapat dikurangi tingkat risiko kecacatannya jika datang ke rumah sakit segera," pungkas dr. Sahat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH