FITNESS & HEALTH
Bagaimana Membedakan Sakit Kepala Biasa dengan Stroke?
Yatin Suleha
Kamis 10 Oktober 2024 / 21:01
Jakarta: Stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker, baik di negara maju maupun berkembang.
Dalam Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019 menunjukkan stroke sebagai penyebab kematian utama di Indonesia (19,42 persen dari total kematian).
Berdasarkan hasil Riskesdas Kemenkes prevalensi stroke di Indonesia meningkat 56 persen dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Data Riskesdas (saat ini berganti nama menjadi SKI/Survei Kesehatan Indonesia ) dilakukan oleh Kemenkes setiap lima tahun sekali.
Dan berkaitan dengan data stroke, salah satu gejala dari stroke adalah sakit kepala. Namun, bagaimana sih membedakan antara sakit kepala yang biasa dengan sakit kepala karena stroke?
Dinukil dari berbagai sumber, perbedaan utama antara sakit kepala akibat stroke dan sakit kepala biasa antara lain:
.jpg)
(Stroke, gejala biasanya datang secara tiba-tiba. Sedangkan migrain atau sakit kepala, terjadi secara bertahap. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Sakit kepala akibat stroke muncul tiba-tiba, sedangkan sakit kepala biasa terjadi secara bertahap.
Sakit kepala akibat stroke sangat intens, sedangkan sakit kepala biasa bervariasi intensitasnya.
Sakit kepala akibat stroke sering disertai dengan gejala neurologis lainnya, sedangkan sakit kepala biasa biasanya tidak.
Sakit kepala akibat stroke biasanya muncul tiba-tiba dan sangat intens. Rasa sakitnya sering digambarkan sebagai "pukulan kilat" atau "sambaran petir" yang mengenai kepala. Selain itu, sakit kepala akibat stroke mungkin disertai dengan gejala lain, seperti:
Baca juga: Benarkah Minuman Ini Bisa Tingkatkan Risiko Stroke?
Di sisi lain, sakit kepala biasa biasanya terjadi secara bertahap dan intensitasnya bervariasi. Sakit kepala ini sering dikaitkan dengan faktor pemicu tertentu, seperti kelelahan, stres, atau dehidrasi. Gejala sakit kepala biasa meliputi:
Jika kamu mengalami sakit kepala yang tiba-tiba dan intens, sangat penting untuk mencari pertolongan medis segera. Sakti kepala akibat stroke dapat menjadi tanda dari kondisi yang mengancam jiwa yang membutuhkan pengobatan segera.
Dengan membedakan antara sakit kepala akibat stroke dan sakit kepala biasa, kamu dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa kamu mendapatkan perawatan yang tepat dan meningkatkan peluang untuk hasil yang lebih baik.
Penanganan stroke idealnya dilakukan dalam waktu 4,5 jam atau kurang dari itu sejak dari gejala stroke muncul. Waktu ini disebut sebagai "golden hour".
Semakin cepat penanganan dilakukan, maka risiko kematian atau kecacatan permanen pada penderita stroke akan semakin berkurang. Apabila pada rentang waktu tersebut penderita tidak mendapatkan penanganan, maka risiko kerusakan otak permanen akan meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dalam Data Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2019 menunjukkan stroke sebagai penyebab kematian utama di Indonesia (19,42 persen dari total kematian).
Berdasarkan hasil Riskesdas Kemenkes prevalensi stroke di Indonesia meningkat 56 persen dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Data Riskesdas (saat ini berganti nama menjadi SKI/Survei Kesehatan Indonesia ) dilakukan oleh Kemenkes setiap lima tahun sekali.
Dan berkaitan dengan data stroke, salah satu gejala dari stroke adalah sakit kepala. Namun, bagaimana sih membedakan antara sakit kepala yang biasa dengan sakit kepala karena stroke?
Cara membedakan sakit kepala biasa dengan stroke
Dinukil dari berbagai sumber, perbedaan utama antara sakit kepala akibat stroke dan sakit kepala biasa antara lain:
.jpg)
(Stroke, gejala biasanya datang secara tiba-tiba. Sedangkan migrain atau sakit kepala, terjadi secara bertahap. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
1. Kemunculan
Sakit kepala akibat stroke muncul tiba-tiba, sedangkan sakit kepala biasa terjadi secara bertahap.
2. Intensitas
Sakit kepala akibat stroke sangat intens, sedangkan sakit kepala biasa bervariasi intensitasnya.
3. Gejala penyerta
Sakit kepala akibat stroke sering disertai dengan gejala neurologis lainnya, sedangkan sakit kepala biasa biasanya tidak.
Ciri-ciri sakit kepala akibat stroke
Sakit kepala akibat stroke biasanya muncul tiba-tiba dan sangat intens. Rasa sakitnya sering digambarkan sebagai "pukulan kilat" atau "sambaran petir" yang mengenai kepala. Selain itu, sakit kepala akibat stroke mungkin disertai dengan gejala lain, seperti:
- - Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh
- - Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
- - Penglihatan kabur atau ganda
- - Pusing atau kehilangan keseimbangan
Ciri-ciri sakit kepala biasa
Baca juga: Benarkah Minuman Ini Bisa Tingkatkan Risiko Stroke?
Di sisi lain, sakit kepala biasa biasanya terjadi secara bertahap dan intensitasnya bervariasi. Sakit kepala ini sering dikaitkan dengan faktor pemicu tertentu, seperti kelelahan, stres, atau dehidrasi. Gejala sakit kepala biasa meliputi:
- - Rasa nyeri berdenyut atau tumpul
- - Sensitif terhadap cahaya atau suara
- - Mual atau muntah
Pentingnya perawatan segera
Jika kamu mengalami sakit kepala yang tiba-tiba dan intens, sangat penting untuk mencari pertolongan medis segera. Sakti kepala akibat stroke dapat menjadi tanda dari kondisi yang mengancam jiwa yang membutuhkan pengobatan segera.
Dengan membedakan antara sakit kepala akibat stroke dan sakit kepala biasa, kamu dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa kamu mendapatkan perawatan yang tepat dan meningkatkan peluang untuk hasil yang lebih baik.
Penanganan stroke idealnya dilakukan dalam waktu 4,5 jam atau kurang dari itu sejak dari gejala stroke muncul. Waktu ini disebut sebagai "golden hour".
Semakin cepat penanganan dilakukan, maka risiko kematian atau kecacatan permanen pada penderita stroke akan semakin berkurang. Apabila pada rentang waktu tersebut penderita tidak mendapatkan penanganan, maka risiko kerusakan otak permanen akan meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)