Jakarta: Tiga kali makan dalam sehari disebutkan termasuk sarapan. Namun, tak sedikit masyarakat melewatkan sarapan pagi ini. Sebenarnya, apa efeknya jika melewatkan sarapan pagi?
Sarapan pagi sering dilewati lantaran merasa seseorang mengalami kantuk, sakit perut, dan gejala lainnya yang membuat tak ingin mengulangi kegiatan ini. Padahal, sarapan pagi sangat bermanfaat bagi tubuhmu, lho.
Dilansir dari Best Life, menurut Anastasios 'Taso' Mikroulis, pendiri dan direktur klinik di Ideal Health Center di New York City, melewatkan sarapan bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental.
"Ketika melewatkan makan, tubuh akan kekurangan makro dan mikronutrien esensial yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, baik fisik maupun psikologis," ungkapnya.
Melewatkan sarapan tentu memiliki efek untuk diri sendiri dalam menjalani aktivitas. Setidaknya, ada empat hal yang bisa terjadi jika melewatkan sarapan, antara lain:
Suasana hati tidak menyenangkan menjadi salah satu penyebab seseorang melewati sarapan. Menurut ahli diet asal Florida, Lindsay Allen, MS, RDN, sering melewatkan sarapan akan membuat tubuh memproduksi kortisol, yakni hormon stres pada tubuh.
Mungkin beberapa orang berpikir melewatkan sarapan dapat menurunkan berat badan cepat. Padahal, ini bukan pernyataan yang tepat. Sejatinya, pola makan tidak teratur bisa membuat metabolisme tubuh terganggu.
Jika dibiarkan begitu, tubuh akan mencari cara untuk memenuhi energinya melalui jaringan otot. Akibatnya, jaringan otot bisa saja mengalami kerusakan dan berdampak negatif pada massa tubuh.
Menurut studi dari Universitas Harvard, pria yang melewatkan sarapan memiliki risiko 27 persen lebih besar terkena serangan jantung atau penyakit jantung, daripada mereka yang memiliki kebiasaan sarapan.
Christian J. Gastelum, MD, ahli endokrinologi di PIH Health di Whittier, California, AS pun mengungkapkan memang melewatkan sarapan dikaitkan dengan penyakit jantung. Perubahan hormon untuk membantu menjaga kadar gula darah, dan kecenderungan kenaikan berat badan pun ditemukan pada orang-orang yang melewatkan sarapan.
Menurut dr. Fadhli Rizal Makarim dalam Halodoc, dampak sarapan bisa menjadi tidak produktif karena kurangnya konsentrasi. Hal ini berkaitan tubuh membutuhkan energi untuk berpikir dan beraktivitas.
Otak membutuhkan glukosa agar berfungsi optimal. Kehabisan glukosa atau penurunan gula darah dari keadaan puasa yang lama memengaruhi fungsi kognitif. Imbasnya, kita sulit berkonsentrasi, meskipun dalam hal-hal kecil.
Itulah empat efek yang bisa terjadi jika kamu melewatkan sarapan. Pentingnya untuk kamu melakukan sarapan dengan porsi cukup agar tak mengalami hal-hal di atas. Menurut para ahli, kamu dianjurkan sarapan dalam jumlah sepertiga atau seperempat dari kebutuhan kalori per hari.
Misalkan asupan kalori per hari sebesar 1.600 kkal, maka kamu bisa sarapan sebanyak 400 kkal. Sementara itu, jika asupan kalori per hari sebesar 2.100 kkal, kamu bisa sarapan sebanyak 600 kkal.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Sarapan pagi sering dilewati lantaran merasa seseorang mengalami kantuk, sakit perut, dan gejala lainnya yang membuat tak ingin mengulangi kegiatan ini. Padahal, sarapan pagi sangat bermanfaat bagi tubuhmu, lho.
Dilansir dari Best Life, menurut Anastasios 'Taso' Mikroulis, pendiri dan direktur klinik di Ideal Health Center di New York City, melewatkan sarapan bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental.
"Ketika melewatkan makan, tubuh akan kekurangan makro dan mikronutrien esensial yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, baik fisik maupun psikologis," ungkapnya.
Melewatkan sarapan tentu memiliki efek untuk diri sendiri dalam menjalani aktivitas. Setidaknya, ada empat hal yang bisa terjadi jika melewatkan sarapan, antara lain:
1. Menjadi lebih moody
Suasana hati tidak menyenangkan menjadi salah satu penyebab seseorang melewati sarapan. Menurut ahli diet asal Florida, Lindsay Allen, MS, RDN, sering melewatkan sarapan akan membuat tubuh memproduksi kortisol, yakni hormon stres pada tubuh.
2. Sulit mempertahankan berat badan
Mungkin beberapa orang berpikir melewatkan sarapan dapat menurunkan berat badan cepat. Padahal, ini bukan pernyataan yang tepat. Sejatinya, pola makan tidak teratur bisa membuat metabolisme tubuh terganggu.
Jika dibiarkan begitu, tubuh akan mencari cara untuk memenuhi energinya melalui jaringan otot. Akibatnya, jaringan otot bisa saja mengalami kerusakan dan berdampak negatif pada massa tubuh.
3. Meningkatkan risiko masalah jantung
Menurut studi dari Universitas Harvard, pria yang melewatkan sarapan memiliki risiko 27 persen lebih besar terkena serangan jantung atau penyakit jantung, daripada mereka yang memiliki kebiasaan sarapan.
Christian J. Gastelum, MD, ahli endokrinologi di PIH Health di Whittier, California, AS pun mengungkapkan memang melewatkan sarapan dikaitkan dengan penyakit jantung. Perubahan hormon untuk membantu menjaga kadar gula darah, dan kecenderungan kenaikan berat badan pun ditemukan pada orang-orang yang melewatkan sarapan.
4. Tidak produktif
Menurut dr. Fadhli Rizal Makarim dalam Halodoc, dampak sarapan bisa menjadi tidak produktif karena kurangnya konsentrasi. Hal ini berkaitan tubuh membutuhkan energi untuk berpikir dan beraktivitas.
Otak membutuhkan glukosa agar berfungsi optimal. Kehabisan glukosa atau penurunan gula darah dari keadaan puasa yang lama memengaruhi fungsi kognitif. Imbasnya, kita sulit berkonsentrasi, meskipun dalam hal-hal kecil.
Itulah empat efek yang bisa terjadi jika kamu melewatkan sarapan. Pentingnya untuk kamu melakukan sarapan dengan porsi cukup agar tak mengalami hal-hal di atas. Menurut para ahli, kamu dianjurkan sarapan dalam jumlah sepertiga atau seperempat dari kebutuhan kalori per hari.
Misalkan asupan kalori per hari sebesar 1.600 kkal, maka kamu bisa sarapan sebanyak 400 kkal. Sementara itu, jika asupan kalori per hari sebesar 2.100 kkal, kamu bisa sarapan sebanyak 600 kkal.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)