FITNESS & HEALTH

8 Pertolongan Pertama pada Korban Henti Jantung Mendadak

Mia Vale
Senin 20 Juni 2022 / 11:05
Jakarta: Kematian jantung mendadak (Sudden Cardiac Arrest/SCD) adalah kematian mendadak yang tidak terduga yang disebabkan oleh perubahan irama jantung (henti jantung mendadak).

Ini adalah penyebab kematian alami terbesar di AS. SCD bertanggung jawab atas setengah dari semua kematian akibat penyakit jantung.

Bahkan penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 17,7 juta kematian setiap tahunnya akibat penyakit jantung. Salah satu kondisi yang cukup sering terjadi adalah henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest).

Melansir dari WebMD, henti jantung sendiri berbeda dengan serangan jantung. Henti jantung adalah kondisi di mana jantung berhenti berdetak. 

Orang yang terkena serangan jantung umumnya mengeluh nyeri dada, terutama di sebelah kiri. Sementara itu, orang yang mengalami henti jantung biasanya ditandai dengan pingsan.

Bila kamu pernah melihat adegan dalam film di mana tenaga medis sedang memompa dada seseorang untuk mengembalikan irama jantung yang telah berhenti. 

Teknik tersebut dinamakan resusitasi jantung paru (RJP), atau yang lebih dikenal dengan CPR. RJP sendiri merupakan tindakan pertolongan pertama pada korban henti jantung dan henti napas. 

Pertolongan pertama ini dapat dilakukan oleh orang awam ketika tidak ada tenaga medis di sekitarnya. Melansir dari laman Klik Dokter, langkah-langkah untuk melakukannya, yakni:


(Saat memberikan bantuan pada korban henti jantung, lakukan pompa jantung hingga 30 kali, kemudian berikan napas buatan sebanyak dua kali. Lakukan sampai tenaga medis datang. Foto: Ilustrasi/Klikdokter.com)
 

1. Periksa kesadaran korban


Saat berhadapan dengan orang yang henti jantung, periksa kesadarannya dengan cara memanggil korban sambil menepuk bahu. Bila belum bangun, panggil lagi dengan suara yang lebih keras
 

2. Panggil bantuan


Berteriaklah minta tolong dan minta orang di sekitar untuk menghubungi petugas kesehatan terdekat atau menelepon ambulans gawat darurat. Saat menghubungi petugas kesehatan, beritahu nama kamu, apa yang terjadi, nama dan jumlah korban. Sementara menunggu petugas kesehatan tiba, lakukan tahap selanjutnya
 

3. Atur posisi korban


Posisikan korban telentang, dan usahakan korban berbaring di atas alas yang datar dan keras
 

4. Atur posisi kepala korban


Setelah atur posisi, tengadahkan kepala korban, lalu periksa bagian dalam mulut. Apabila ada benda yang terlihat menyumbat saluran napas, ambil segera
 

5. Periksa nadi pasien


Dengan menggunakan jari, raba nadi yang ada di leher kanan atau kiri korban. Lakukan selama setidaknya 5 detik. Bila tidak dirasakan ada nadi, lakukan tahap berikutnya
 

6. Lakukan pompa jantung


Berlutut di samping korban, letakkan tangan di bagian tengah dada (di antara kedua puting) dengan posisi kedua tangan bertumpu. Tempatkan bagian pangkal telapak tangan di dinding dada. Dengan prinsip push hard-push fast, atau pompa dengan keras dan cepat lakukan pompa jantung dengan kecepatan 100-120 x/menit

Pompa jantung hingga 30 kali, kemudian berikan napas buatan sebanyak dua kali. Napas buatan diberikan dengan memencet hidung korban, lalu mengembuskan napas di mulut korban. Namun, sejumlah literatur menyebutkan pemberian napas buatan ini tidak perlu lagi dilakukan oleh orang awam
 

7. Lakukan beberapa kali


Lakukan langkah ke-6 selama 20 menit, kemudian periksa kembali kesadaran dan nadi korban. Bila belum ditemukan tanda-tanda perbaikan, ulangi kembali tahap 6 selama 2 menit
 

8. Lakukan tindakan pompa jantung sampai bantuan medis datang


Bila penolong kelelahan, minta tolong orang lain untuk menggantikan. Tindakan ini dapat dihentikan bila tenaga medis sudah datang, penolong lelah namun tidak ada pengganti, atau sudah dilakukan selama 20 menit tetapi korban tidak menunjukkan perbaikan kondisi.

Ingat, resusitasi jantung paru sebenarnya meniru fungsi jantung, yaitu memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Karenanya, tindakan ini sangat penting untuk diketahui dan dilakukan. Respons yang cepat dan tepat terhadap korban henti jantung dapat membantu menyelamatkan nyawanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH