FITNESS & HEALTH
Manfaat Diet Mediterania untuk Kesehatan Pencernaan
Raka Lestari
Sabtu 12 Desember 2020 / 19:14
Jakarta: Diet Mediterania atau Mediterranean diet seringkali dianggap sebagai diet yang paling sehat karena baik untuk kesehatan jantung. Dan ternyata, selain manfaat untuk jantung, baru-baru ini juga penelitian menemukan bahwa diet ini baik untuk kesehatan pencernaan.
Diet Mediterania ini merupakan diet yang kaya akan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, minyak zaitun dan ikan, dan rendah daging merah serta lemak jenuh. Inilah mengapa diet Mediterania cenderuung baik untuk banyak jenis bakteri usus yang terkait dengan penuaan yang sehat.
“Sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian semuanya memiliki manfaat berlipat ganda dalam meningkatkan mikrobioma usus kita," kata Sharon Zarabi, ahli diet terdaftar dari program bariatrik di Lenox Hill Hospital di New York.
Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dr Paul O'Toole, seorang ahli mikrobiologi di University College Cork, Irlandia, menunjukkan bahwa pola makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kekuatan dan stamina orang tua, serta mikrobioma mereka.
Sedangkan pada studi terbaru yang dilakukan oleh O’Toole, menemukan bahwa diet Mediterania dapat memengaruhi mikrobioma lebih dari 600 orang yang berusia 65 hingga 79 tahun, yang tinggal di Prancis, Italia, Belanda, Polandia, dan Inggris.
Dilansir dari WebMD, tim penelitian tersebut juga menemukan bahwa diet Mediterania dikaitkan dengan peningkatan spesies bakteri yang dapat menjaga kesehatan seseorang. Baik secara fisik dan mental seiring bertambahnya usia. Selain itu, diet tersebut dikaitkan dengan produksi yang lebih rendah di usus bahan kimia inflamasi yang berpotensi berbahaya bagi tubuh.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa diet Mediterania dikaitkan dengan peningkatan bakteri usus yang menghasilkan 'asam lemak rantai pendek' yang bermanfaat, dan penurunan bakteri yang membantu membuat asam empedu tertentu.
“Produksi berlebih dari asam empedu telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar, resistensi insulin (penyebab diabetes), hati 'berlemak' yang tidak sehat dan kerusakan sel,” kata tim O'Toole.
Perubahan mikrobioma usus yang bermanfaat karena diet Mediterania sebagian besar disebabkan oleh peningkatan serat makanan dan vitamin dan mineral terkait, seperti vitamin C, B6, B9, dan tembaga, kalium, besi, mangan dan magnesium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Diet Mediterania ini merupakan diet yang kaya akan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, minyak zaitun dan ikan, dan rendah daging merah serta lemak jenuh. Inilah mengapa diet Mediterania cenderuung baik untuk banyak jenis bakteri usus yang terkait dengan penuaan yang sehat.
“Sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian semuanya memiliki manfaat berlipat ganda dalam meningkatkan mikrobioma usus kita," kata Sharon Zarabi, ahli diet terdaftar dari program bariatrik di Lenox Hill Hospital di New York.
Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dr Paul O'Toole, seorang ahli mikrobiologi di University College Cork, Irlandia, menunjukkan bahwa pola makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kekuatan dan stamina orang tua, serta mikrobioma mereka.
Sedangkan pada studi terbaru yang dilakukan oleh O’Toole, menemukan bahwa diet Mediterania dapat memengaruhi mikrobioma lebih dari 600 orang yang berusia 65 hingga 79 tahun, yang tinggal di Prancis, Italia, Belanda, Polandia, dan Inggris.
Dilansir dari WebMD, tim penelitian tersebut juga menemukan bahwa diet Mediterania dikaitkan dengan peningkatan spesies bakteri yang dapat menjaga kesehatan seseorang. Baik secara fisik dan mental seiring bertambahnya usia. Selain itu, diet tersebut dikaitkan dengan produksi yang lebih rendah di usus bahan kimia inflamasi yang berpotensi berbahaya bagi tubuh.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa diet Mediterania dikaitkan dengan peningkatan bakteri usus yang menghasilkan 'asam lemak rantai pendek' yang bermanfaat, dan penurunan bakteri yang membantu membuat asam empedu tertentu.
“Produksi berlebih dari asam empedu telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar, resistensi insulin (penyebab diabetes), hati 'berlemak' yang tidak sehat dan kerusakan sel,” kata tim O'Toole.
Perubahan mikrobioma usus yang bermanfaat karena diet Mediterania sebagian besar disebabkan oleh peningkatan serat makanan dan vitamin dan mineral terkait, seperti vitamin C, B6, B9, dan tembaga, kalium, besi, mangan dan magnesium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)