FITNESS & HEALTH

Paling Sering Menyebabkan Kematian, Ini Gejala dan Penyebab Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi

A. Firdaus
Rabu 22 Maret 2023 / 07:10
Jakarta: Berdasarkan situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Penyakit Jantung Bawaan merupakan penyebab kematian tersering dari seluruh kelainan bawaan. Setidaknya, terjadi sekitar 8 dari 1000 kelahiran hidup.

Lebih detail, Kemenkes menyebut angka Kematian terjadi dalam 6 bulan pertama kehidupan. Dan, 80% kematian terjadi pada usia 1 tahun.

Penyakit Jantung Bawaan (PJB) atau Congenital Heart Diseases merupakan kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang sudah ada sejak lahir. Kondisi ini dapat mengancam jiwa, karena mengganggu aliran darah dari dan menuju ke jantung.

Menurut Prof. Dr. dr. Najib Advani, Sp.A (K) MMed. (Paed.), ada beberapa gejala kelainan jantung bawaan yang muncul langsung setelah bayi baru lahir. Di antaranya bibir, kulit, jari tangan, dan kaki kebiruan. Bayi juga kerap mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas, kesulitan makan, berat lahir rendah, nyeri dada, serta pertumbuhan yang lambat.

"Selain itu ada juga gejala yang muncul beberapa tahun setelah lahir, seperti, irama jantung yang tidak normal, pusing, kesulitan bernapas, pingsan maupun kelelahan," Ungkap dr. Najib menjelaskan saat menghadiri seminar Congenital Heart Defect Awareness Week 2023, sekaligus sebagai rangkaian menuju peringatan HUT perak RS Premier Bintaro (RSPB) yang ke-25.

Seminar ini mengupas tentang penyakit jantung anak secara komprehensif dari multi perspektif. Dengan tujuan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat umum terhadap penyakit ini.

CEO RSPB dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MHKes mengatakan dengan adanya seminar ini RSPB tentu berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan khususnya pada penyakit jantung bawaan.

"Sehingga Jika ada orang di sekitar kita yang kita kenal mengalami gejala atau bahkan kondisi dengan penyakit jantung bawaan, kita dapat memberi atau berbagi pengetahuan terhadap langkah atau proses perawatan yang tepat yaitu, dengan segera menganjurkan atau meyakinkan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung," terang dr. Martha.

Terkait penyebab Penyakit Jantung Bawaan, dr. Febtusia Puspitasari, Sp.JP, FIHA, FAsCC mencoba memaparkannya. Menurutnya, Penyakit Jantung Bawaan ini bisa terjadi karena gangguan pada saat proses pembentukan dan juga perkembangan jantung selama janin masih ada di dalam kandungan.
 

Terapi yang dilakukan


"Sementara itu untuk penanganan penyakit jantung bawaan dapat dilakukan dengan terapi non operatif, hingga terapi operatif bergantung pada tingkat keparahannya," kata dr. Febtusia.

Untuk terapi yang dapat dilakukan pada kasus jantung bawaan ini, tergantung dari kondisi pasien dan kasus yang diderita. Untuk tindakan non-bedah yang dapat dilakukan yaitu pemasangan coil atau alat seperti payung/jamur, tindakan balloon valvuloplasty, dan atau balloon atrial septostomy (BAS).

"Sedangkan untuk terapi bedahnya antara lain, operasi paliatif pulmonary artery banding, operasi ligasi (pengikatan) PDA, operasi paliatif blalock-tausig shunt (BTS), operasi arterial switch dan penutupan VSD, serta bi-ventricular repair (koreksi total) ataupun single ventricular repair (Fontan)," pungkas dr Febtusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH