WISATA

Kamu Mau Liburan dan Diving? Sebaiknya Hindari Langsung Naik Pesawat

Aulia Putriningtias
Rabu 17 Desember 2025 / 11:38
Jakarta: Bagi para traveler, pindah ke tempat satu dan lainnya adalah hal yang mungkin biasa dan menyenangkan. Namun, kamu sebaiknya jangan naik pesawat dan terbang di atas udara setelah menyelam atau diving. Kenapa?

Mungkin yang baru saja mengeksplorasi hobi menyelam, belum mengetahui aturan satu ini. Terbang setelah menyelam adalah kekhawatiran umum bagi para penyelam karena risiko penyakit dekompresi, juga dikenal sebagai "the bends." 

Kondisi ini terjadi ketika nitrogen yang diserap oleh tubuh di bawah tekanan membentuk gelembung di aliran darah dan jaringan. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan potensi komplikasi kesehatan.
 
Dijelaskan oleh Darren Gaspari, Owner, CEO dan PADI Course Director, kita melakukan ini untuk menghindari peningkatan risiko penyakit dekompresi. Untuk memahami bagaimana peningkatan peluang ini dapat terjadi, kita perlu memahami bagaimana penyakit dekompresi biasanya berkembang.
 

Mengenal lebih dalam mengapa tidak diperkenankan terbang setelah menyelam


Secara sederhana, ketika gas (termasuk udara) dan cairan (tubuh kita sebagian besar terdiri dari cairan) bersentuhan satu sama lain, di bawah tekanan keduanya akhirnya akan mencapai keadaan keseimbangan.

Keseimbanan ini keduanya pada akhirnya akan memiliki tekanan yang sama. Gas inert yang terbentuk di dalam tubuh kita saat menyelam adalah nitrogen. 

Ketika kita menghirup udara (79 persen Nitrogen/21 persen Oksigen), tubuh kita menggunakan sebagian oksigen dan mengeluarkan sisanya saat kita menghembuskan napas.

Meskipun sebagian besar nitrogen dikeluarkan saat menghembuskan napas, sebagian kecilnya dikeluarkan melalui tubuh kita. 

Hal ini terjadi melalui gelembung-gelembung yang sangat kecil yang disebut mikrogelembung.



(Perlu diingat bahwa kita tidak boleh terbang selama 12 jam setelah sekali menyelam. Ini demi kesehatan tubuh kamu. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Analogi yang dapat kamu bayangkan adalah pada minuman kaleng bersoda. Di dalam lemari es, tekanan diam pada kaleng tersebut berkisar antara 1,7 – 2,0 ata/bar. 

Pada suhu ruangan, tekanannya bisa mencapai 3,44 – 4,1 bar/ata. Saat kaleng dibuka, tekanan di dalamnya akhirnya akan sama dengan tekanan di luar (tekanan atmosfer) yang biasanya 1,0 atmosfer/bar.

Ketika kamu membuka kaleng minuman bersoda dan menuangkan ke dalam gelas, yang kita lihat adalahh gas bertekanan tinggi dalam bentuk gelembung (dari kaleng) yang menyamai tekanan udara normal kita. 

Setelah beberapa jam, gelembung tersebut akan berhenti dan mencapai kesimbangan yang sama.

Ini sama dengan apa yang terjadi setelah kita menyelam. Saat kita menyelam, tekanan di dalam tubuh kita meningkat. Misalnya, jika kita menyelam hingga kedalaman 30 meter, tekanan di dalam air adalah 4,0 ata/bar, 18 meter 2,8 bar/ata, dan 12 meter 2,2 ata/bar.

Saat kita menyelam hingga kedalaman 30 meter atau kedalaman lainnya, tekanan dalam tubuh kita tidak langsung mencapai tekanan tersebut, tentunya membutuh waktu. Hal ini mirip dengan pelepasan gas pada minuman kaleng bersoda, butuh waktu. 

Permasalahannya adalah dengan tekanan kabin. Saat kita terbang, tekanan kabin berada antara 0,75 – 0,82 ata/bar. 
Ini jauh lebih rendah daripada tekanan atmosfer normal kita. Ini berarti bahwa nitrogen dalam tubuh kita akan dilepaskan lebih cepat dari biasanya.

Ketika hal ini terjadi, kita akan lebih berisiko terkena penyakit dekompresi. Inilah alasan utama mengapa kita tidak dapat terbang setelah menyelam. 

Pun, jika pesawat kehilangan tekanan kabin pada ketinggian jelajah, akan ada banyak risiko kesehatan lain selain DCS atau dekompresi.

 

Kapan sebaiknya bisa terbang setelah menyelam?


Mungkin kamu memang sedang mengejar waktu. Namun, manajemen waktu di sini sangat penting untuk keamanan tubuh. Hal ini karena ada waktu-waktu tertentu ketika sudah menyelam, kemudian ingin terbang menaiki pesawat ke lokasi lainnya.

Perlu diingat bahwa kita tidak boleh terbang selama 12 jam setelah sekali menyelam, 18 jam setelah beberapa kali menyelam, dan jika memungkinkan, idealnya kita harus menunggu 24-48 jam. Peraturan ini sangat penting untuk keselamatan diri kamu. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH