FITNESS & HEALTH
Dapatkah Gangguan Kesehatan Mental Pengaruhi Disfungsi Seksual?
A. Firdaus
Sabtu 07 Juni 2025 / 22:11
Jakarta: Tidak hanya pada laki-laki saja, disfungsi seksual juga dapat dialami oleh perempuan. Gejala yang dialami akan berbeda. Sebaiknya ketahui gejala disfungsi seksual yang dialami oleh wanita maupun laki-laki.
Pada perempuan yang mengalami disfungsi seksual biasanya menjalani beberapa gejala seperti menurunnya hasrat untuk melakukan hubungan seksual. Biasanya, ini merupakan gejala yang paling umum terjadi pada perempuan.
Selain itu, kondisi ini juga ditandai munculnya gangguan rangsangan seksual pada perempuan. Gangguan rangsangan seksual muncul ketika keinginan berhubungan seksual ada, namun sulit terangsang dan mempertahankan rangsangan.
Gangguan nyeri seksual juga menjadi salah satu gejala dari perempuan yang mengalami disfungsi seksual. Rasa nyeri yang muncul bisa terjadi akibat adanya kontak dengan vagina atau stimulasi seksual. Gejala lain yang bisa menjadi tanda dari disfungsi seksual seorang perempuan adalah kesulitan mencapai orgasme meskipun terus dilakukan stimulasi.
Baca juga: Apa yang Dirasakan Pria Saat Orgasme?
Sedangkan pada laki-laki, gejala dari disfungsi seksual yang dialami adalah impotensi atau kondisi di mana tidak mampu melakukan ereksi. Tidak hanya itu, laki-laki dengan disfungsi seksual juga kerap kehilangan hasrat untuk melakukan hubungan seksual. Ejakulasi dini juga menjadi tanda pria yang mengalami disfungsi seksual.
Melansi Halodoc, ini faktor yang dapat membuat seseorang mengalami disfungsi seksual:
Faktor fisik dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi disfungsi seksual. Tidak hanya itu, kondisi kesehatan seseorang juga menentukan kualitas kehidupan seksual.
Seseorang dengan kondisi kesehatan yang memiliki berbagai gangguan seperti penyakit diabetes, penyakit jantung, gangguan saraf dan penyakit kronis sangat rentan dengan kondisi disfungsi seksual.
Penyebab disfungsi seksual pada wanita yang paling banyak karena mengalami kondisi penurunan hormonal. Saat wanita mengalami penurunan hormon estrogen kondisi ini akan menyebabkan seorang wanita kurang memiliki hasrat untuk melakukan hubungan seksual. Pada pria, penurunan hormon testosterone juga dapat berisiko mengurangi hasrat seksual.
Kesehatan mental menentukan kualitas kehidupan seksualnya. Seseorang dengan tingkat stres atau depresi yang cukup tinggi dapat mengalami kondisi disfungsi seksual. Tidak hanya itu, trauma seksual, rasa cemas dan khawatir berlebihan juga memengaruhi kondisi seksual seseorang.
Gaya hidup yang kurang sehat dapat menyebabkan banyak dampak yang kurang baik pada kehidupan, salah satunya adalah masalah disfungsi seksual. Hindari kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan narkotika untuk menghindari masalah disfungsi seksual.
Miliki kehidupan seksual yang sehat dengan pasangan sehingga keharmonisan rumah tangga juga dapat terjaga dengan baik. Segera atasi permasalahan disfungsi seksual agar penanganan yang diberikan tepat sasaran, ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Pada perempuan yang mengalami disfungsi seksual biasanya menjalani beberapa gejala seperti menurunnya hasrat untuk melakukan hubungan seksual. Biasanya, ini merupakan gejala yang paling umum terjadi pada perempuan.
Selain itu, kondisi ini juga ditandai munculnya gangguan rangsangan seksual pada perempuan. Gangguan rangsangan seksual muncul ketika keinginan berhubungan seksual ada, namun sulit terangsang dan mempertahankan rangsangan.
Gangguan nyeri seksual juga menjadi salah satu gejala dari perempuan yang mengalami disfungsi seksual. Rasa nyeri yang muncul bisa terjadi akibat adanya kontak dengan vagina atau stimulasi seksual. Gejala lain yang bisa menjadi tanda dari disfungsi seksual seorang perempuan adalah kesulitan mencapai orgasme meskipun terus dilakukan stimulasi.
Baca juga: Apa yang Dirasakan Pria Saat Orgasme?
Sedangkan pada laki-laki, gejala dari disfungsi seksual yang dialami adalah impotensi atau kondisi di mana tidak mampu melakukan ereksi. Tidak hanya itu, laki-laki dengan disfungsi seksual juga kerap kehilangan hasrat untuk melakukan hubungan seksual. Ejakulasi dini juga menjadi tanda pria yang mengalami disfungsi seksual.
Melansi Halodoc, ini faktor yang dapat membuat seseorang mengalami disfungsi seksual:
1. Faktor Fisik atau Medis
Faktor fisik dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi disfungsi seksual. Tidak hanya itu, kondisi kesehatan seseorang juga menentukan kualitas kehidupan seksual.
Seseorang dengan kondisi kesehatan yang memiliki berbagai gangguan seperti penyakit diabetes, penyakit jantung, gangguan saraf dan penyakit kronis sangat rentan dengan kondisi disfungsi seksual.
2. Faktor Hormonal
Penyebab disfungsi seksual pada wanita yang paling banyak karena mengalami kondisi penurunan hormonal. Saat wanita mengalami penurunan hormon estrogen kondisi ini akan menyebabkan seorang wanita kurang memiliki hasrat untuk melakukan hubungan seksual. Pada pria, penurunan hormon testosterone juga dapat berisiko mengurangi hasrat seksual.
3. Faktor Psikologis
Kesehatan mental menentukan kualitas kehidupan seksualnya. Seseorang dengan tingkat stres atau depresi yang cukup tinggi dapat mengalami kondisi disfungsi seksual. Tidak hanya itu, trauma seksual, rasa cemas dan khawatir berlebihan juga memengaruhi kondisi seksual seseorang.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup yang kurang sehat dapat menyebabkan banyak dampak yang kurang baik pada kehidupan, salah satunya adalah masalah disfungsi seksual. Hindari kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan narkotika untuk menghindari masalah disfungsi seksual.
Miliki kehidupan seksual yang sehat dengan pasangan sehingga keharmonisan rumah tangga juga dapat terjaga dengan baik. Segera atasi permasalahan disfungsi seksual agar penanganan yang diberikan tepat sasaran, ya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)