FITNESS & HEALTH
Cegah TBC dengan Pengembangan Vaksin yang Tepat
Yatin Suleha
Senin 27 Oktober 2025 / 23:04
Jakarta: Tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat terbesar di Indonesia. Dalam Laporan Global Tuberculosis Report 2024 mencatat Indonesia berada di peringkat ke-2 dunia di bawah India dengan estimasi 1,09 juta kasus TBC dan 125 ribu kematian per tahun. Angka ini menegaskan urgensi percepatan penanggulangan TBC secara masif dan terintegrasi.
Setelah Setelah kunjungan Bill Gates ke Indonesia pada Mei 2025, masyarakat riuh mengkhawatirkan vaksinasi TBC (tuberkulosis) yang diuji coba pada warga. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa vaksin TBC aman.
Vaksin Tuberkulosis (TBC) M72 telah masuk kepada fase clinical trial ketiga. Pada tahap ini, vaksinasi ditinjau bagaimana efektivitasnya terhadap pasien TBC. Jika sudah masuk trial ketiga, vaksin sudah dinyatakan aman.
"Clinical trial ditemukan vaksin ini aman atau tidak. Sekarang sudah di clinical trial ketiga itu ngecek efektivitasnya. Dari 100 yang diobati, yang sembuh atau tidak tertular berapa. Jadi ini secara scientific sudah terbukti aman," jelas Menkes Budi Gunadi Sadikin saat berbicara kepada awak media di Kantor Kelurahan Rambutan, Jakarta, Jumat, 9 Mei 2025.
Indonesia menjadi salah satu negara yang menjalani uji klinis vaksin TBC terbaru bernama M72/AS01E, yang dikembangkan Bill & Melinda Gates Foundation Bersama Glaxosmith Kline (GSK).
Vaksin ini mampu memberikan perlindungan tambahan bagi orang dewasa yang telah terinfeksi bakteri TBC agar tidak berkembang menjadi penyakit aktif.
Proses uji klinis ini melibatkan ribuan partisipan dari berbagai daerah di Indonesia dengan risiko tinggi tertular TBC, langkah ini penting untuk memastikan vaksin aman dan efektif bagi penduduk Indonesia yang memiliki beban TBC sangat tinggi.
.jpg)
(Fase 3 menjadi fondasi utama dalam proses evaluasi regulator sebelum vaksin mendapatkan izin edar. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Data dari uji klinis ini akan menjadi dasar bagi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengeluarkan izin edar.
Saat ini vaksin M72 masih dalam tahap uji klinis dan belum tersedia untuk umum. Pemerintah Bersama Lembaga internasional terus berupaya mempercepat penyaluran vaksin setelah uji klinis selesai.
Prioritas pemberian vaksin akan difokuskan pada kelompok rentan seperti kontak erat penderita TBC, pasien HIV dan kelompok berisiko laiinya.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI, Aji Muhawarman.
Ia mengatakan, "Uji klinik merupakan tahapan krusial dalam proses pengembangan vaksin untuk memastikan keamanan, efektivitas, serta mengidentifikasi potensi efek samping sebelum digunakan oleh masyarakat."
Menkes Budi mengatakan target program ini selaras dengan kebijakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai eliminasi angka TB.
Sebagai yang menjadi negara tertinggi kedua di Indonesia untuk kasus TB, Menkes mengatakan bahwa ini hal yang serius dan perlu ditangani.
"WHO bilang 2030 itu harus eliminasi. Eliminasi itu berarti harus setidaknya turun 50 persen dari tahun pertama, berarti 2020," paparnya di momen yang sama pada Mei lalu.
Dan ia sekali lagi menekankan, "Vaksin terbukti di seluruh dunia menyelamatkan jutaan warga."
Dengan hadirkan Vaksin M72 yang sedang dikembangkan dalam proses uji klinis ini, diharapkan mampu mempercepat dan mengurangi kasus TBC di Indonesia.
Sesuai dengan target nasional dan global WHO untuk mengakhiri TBC 2030. Kolaborasi global dan dukungan masyarakat menjadi kunci sukses keberhasilan pengembangan program vaksin ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Setelah Setelah kunjungan Bill Gates ke Indonesia pada Mei 2025, masyarakat riuh mengkhawatirkan vaksinasi TBC (tuberkulosis) yang diuji coba pada warga. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa vaksin TBC aman.
Vaksin Tuberkulosis (TBC) M72 telah masuk kepada fase clinical trial ketiga. Pada tahap ini, vaksinasi ditinjau bagaimana efektivitasnya terhadap pasien TBC. Jika sudah masuk trial ketiga, vaksin sudah dinyatakan aman.
"Clinical trial ditemukan vaksin ini aman atau tidak. Sekarang sudah di clinical trial ketiga itu ngecek efektivitasnya. Dari 100 yang diobati, yang sembuh atau tidak tertular berapa. Jadi ini secara scientific sudah terbukti aman," jelas Menkes Budi Gunadi Sadikin saat berbicara kepada awak media di Kantor Kelurahan Rambutan, Jakarta, Jumat, 9 Mei 2025.
Uji klinis vaksin TBC M72/AS01E
Indonesia menjadi salah satu negara yang menjalani uji klinis vaksin TBC terbaru bernama M72/AS01E, yang dikembangkan Bill & Melinda Gates Foundation Bersama Glaxosmith Kline (GSK).
Vaksin ini mampu memberikan perlindungan tambahan bagi orang dewasa yang telah terinfeksi bakteri TBC agar tidak berkembang menjadi penyakit aktif.
Proses uji klinis ini melibatkan ribuan partisipan dari berbagai daerah di Indonesia dengan risiko tinggi tertular TBC, langkah ini penting untuk memastikan vaksin aman dan efektif bagi penduduk Indonesia yang memiliki beban TBC sangat tinggi.
.jpg)
(Fase 3 menjadi fondasi utama dalam proses evaluasi regulator sebelum vaksin mendapatkan izin edar. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Data dari uji klinis ini akan menjadi dasar bagi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengeluarkan izin edar.
Saat ini vaksin M72 masih dalam tahap uji klinis dan belum tersedia untuk umum. Pemerintah Bersama Lembaga internasional terus berupaya mempercepat penyaluran vaksin setelah uji klinis selesai.
Prioritas pemberian vaksin akan difokuskan pada kelompok rentan seperti kontak erat penderita TBC, pasien HIV dan kelompok berisiko laiinya.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI, Aji Muhawarman.
Ia mengatakan, "Uji klinik merupakan tahapan krusial dalam proses pengembangan vaksin untuk memastikan keamanan, efektivitas, serta mengidentifikasi potensi efek samping sebelum digunakan oleh masyarakat."
Menkes Budi mengatakan target program ini selaras dengan kebijakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai eliminasi angka TB.
Sebagai yang menjadi negara tertinggi kedua di Indonesia untuk kasus TB, Menkes mengatakan bahwa ini hal yang serius dan perlu ditangani.
"WHO bilang 2030 itu harus eliminasi. Eliminasi itu berarti harus setidaknya turun 50 persen dari tahun pertama, berarti 2020," paparnya di momen yang sama pada Mei lalu.
Dan ia sekali lagi menekankan, "Vaksin terbukti di seluruh dunia menyelamatkan jutaan warga."
Dengan hadirkan Vaksin M72 yang sedang dikembangkan dalam proses uji klinis ini, diharapkan mampu mempercepat dan mengurangi kasus TBC di Indonesia.
Sesuai dengan target nasional dan global WHO untuk mengakhiri TBC 2030. Kolaborasi global dan dukungan masyarakat menjadi kunci sukses keberhasilan pengembangan program vaksin ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)