FITNESS & HEALTH

Benarkah Indonesia Dijadikan Kelinci Percobaan Vaksin TBC?

Aulia Putriningtias
Senin 12 Mei 2025 / 17:47
Jakarta: Riuh masyarakat dalam kehadiran percobaan vaksinasi tuberkulosis atau Vaksin TBC. Namun, apakah sebenarnya Indonesia memang dijadikan kelinci percobaan untuk persoalan vaksin ini?

Prof. Erlina Burhan selaku Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus peneliti untuk vaksin TBC ini angkat bicara. Ia mengatakan bahwa vaksin M72 ini dilakukan berbagai tahap ilmiah yang dapat dipercaya.

"Enggak betul itu enggak enggak jelas banget kalau ada pendapat seperti itu ya karena uji klinis yang kita lakukan ini akan adalah proses riset yang tahapan-tahapannya sangat ilmiah," ungkap Prof. Erlina dalam video yang diunggah oleh Kementerian Kesehatan RI.

Prof. Erlina justru beruntung bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang dilakukan uji coba vaksin ini. Hal ini mengingat bahwa Indonesia masuk ke dalam jajaran tingkat TBC dengan angka yang tinggi di dunia.

Ia juga menambahkan bahwa masyarakat perlu menyadari bahwa vaksinasi sejatinya begitu penting untuk eliminasi. Seperti pada penyakit-penyakit sebelumnya, seperti polio, cacar, hingga covid-19.


(Prof. Erlina Burhan selaku Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menerangkan, uji klinis Vaksin TBC yang dilakukan ini adalah proses riset yang tahapan-tahapannya sangat ilmiah. Foto: Dok. Tangkapan layar Kemenkes)

"Kita juga harus ingat ya bahwa vaksin ini banyak manfaatnya untuk berbagai penyakit kita Ingatkan polio zaman dulu banyak kita temukan anak-anak yang kakinya lumpuh tapi berkat vaksin saat ini sudah sangat jarang sekali kita menemukan orang-orang yang lumpuh," jelas Prof. Erlina.

Menurutnya, dengan mengupayakan maksimal untuk mendatangkan vaksinasi TBC ini, Indonesia dapat menekan angka penularan. Hal ini dikarenakan TBC merupakan salah satu penyakit yang menular melalui udara.

"Tapi kan kalian tahu itu penyakit menular menularnya juga mudah lagi hanya dari udara jadi kuman kuman TB ini ada di udara kalau kita menghirup kita enggak bisa lihat itu ada kuman maka ada kemungkinan semua dari kita tanpa kecuali jadi kuman," papar Prof. Erliana.

Sementara itu, Indonesia telah menyelesaikan proses rekrutmen partisipan untuk uji klinik fase 3 kandidat vaksin TBC M72. Uji klinik ini diikuti oleh 2.095 partisipan dari kelompok usia remaja dan dewasa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH