FITNESS & HEALTH
Kategori yang Harus Lakukan Skrining Kanker Paru, Perokok Aktif Termasuk!
Aulia Putriningtias
Minggu 01 Desember 2024 / 10:21
Jakarta: Kanker paru merupakan salah satu penyakit yang patut diwaspadai oleh masyarakat. Salah satunya adalah perokok aktif di atas 45 tahun, dianjurkan untuk melakukan skrining kanker paru.
Global Cancer Observatory, diperkirakan sebanyak 396.914 orang di Indonesia terdiagnosa kanker. Hal inilah yang mengakibatkan jumlah kematian sebanyak 234.511 jiwa.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi kanker di Indonesia meningkat dari 1,4 per 1000 orang pada tahun 2013 menjadi 1,8 per 1000 pada tahun 2018.
Dr. Sita Laksmi Andarini, Sp.P(K), PhD selaku Divisi Imunologi dan Penyakit Paru Interstisial, Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI pun menganjurkan agar orang-orang perokok aktif di atas 45 tahun, sebaiknya melakukan skrining.
Baca juga: Kanker Paru Kerap tak Bergejala, Ahli Jelaskan Alasannya
"Yang wajib skrining adalah kelompok risiko tinggi di atas 45 tahun dengan kondisi perokok aktif atau mantan perokok kurang dari 10 tahun," kata dr. Laksmi dalam pertemuan media secara daring bersama Johnson&Johnson, Jumat, 29 November 2024.

(Dr. Sita Laksmi Andarini, Sp.P(K), PhD, Divisi Imunologi dan Penyakit Paru Interstisial, Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Pentingnya untuk melakukan skrining adalah dikarenakan di Indonesia masih banyak pasien yang datang ketika memasuki stadium 4. Padahal, semakin awal untuk melakukan deteksi dini dan skrining, akan semakin tinggi tingkat keselamatannya.
Keterlambatan pasien datang untuk mengobati penyakitnya, memang karena kanker paru tidak memiliki gejala pada awal-awal. Para pengidap ini memang baru mulai merasakan ketika mereka saat masuk ke stadium 4.
"Kanker paru itu tidak ada gejala sama sekali, dia gejalanya apa? Gejalanya kalau sudah muncul cairan di paru baru itu ada sesak. Batuk-batuk kalau sudah muncul cairan di paru, maka itu stadiumnya 4," jelasnya.
Paru sendiri tidak memiliki indra perasa seperti pada organ atau bagian tubuh lain yang dapat merespons sesuatu yang tidak beres dalam bagian tersebut. Jadi, hal yang menurut orang kecil seperti batuk itu harus diwaspadai.
Selain para perokok aktif di atas 45 tahun, ada beberapa kategori yang dianjurkan untuk melakukan skrining. Hal ini seperti para pekerja tambang, pekerja berisiko, dan juga keluarga yang mengidap kanker paru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Global Cancer Observatory, diperkirakan sebanyak 396.914 orang di Indonesia terdiagnosa kanker. Hal inilah yang mengakibatkan jumlah kematian sebanyak 234.511 jiwa.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi kanker di Indonesia meningkat dari 1,4 per 1000 orang pada tahun 2013 menjadi 1,8 per 1000 pada tahun 2018.
Dr. Sita Laksmi Andarini, Sp.P(K), PhD selaku Divisi Imunologi dan Penyakit Paru Interstisial, Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI pun menganjurkan agar orang-orang perokok aktif di atas 45 tahun, sebaiknya melakukan skrining.
Baca juga: Kanker Paru Kerap tak Bergejala, Ahli Jelaskan Alasannya
"Yang wajib skrining adalah kelompok risiko tinggi di atas 45 tahun dengan kondisi perokok aktif atau mantan perokok kurang dari 10 tahun," kata dr. Laksmi dalam pertemuan media secara daring bersama Johnson&Johnson, Jumat, 29 November 2024.

(Dr. Sita Laksmi Andarini, Sp.P(K), PhD, Divisi Imunologi dan Penyakit Paru Interstisial, Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Pentingnya untuk melakukan skrining adalah dikarenakan di Indonesia masih banyak pasien yang datang ketika memasuki stadium 4. Padahal, semakin awal untuk melakukan deteksi dini dan skrining, akan semakin tinggi tingkat keselamatannya.
Keterlambatan pasien datang untuk mengobati penyakitnya, memang karena kanker paru tidak memiliki gejala pada awal-awal. Para pengidap ini memang baru mulai merasakan ketika mereka saat masuk ke stadium 4.
"Kanker paru itu tidak ada gejala sama sekali, dia gejalanya apa? Gejalanya kalau sudah muncul cairan di paru baru itu ada sesak. Batuk-batuk kalau sudah muncul cairan di paru, maka itu stadiumnya 4," jelasnya.
Paru sendiri tidak memiliki indra perasa seperti pada organ atau bagian tubuh lain yang dapat merespons sesuatu yang tidak beres dalam bagian tersebut. Jadi, hal yang menurut orang kecil seperti batuk itu harus diwaspadai.
Selain para perokok aktif di atas 45 tahun, ada beberapa kategori yang dianjurkan untuk melakukan skrining. Hal ini seperti para pekerja tambang, pekerja berisiko, dan juga keluarga yang mengidap kanker paru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)