FITNESS & HEALTH
							
							
								
						
						Gejala Lain Herpes Mulut dan Bahayanya untuk Anak
A. Firdaus
								Jumat 31 Oktober 2025 / 14:09
							
								Jakarta: Herpes mulut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks adalah kondisi umum yang sering menyerang anak-anak. Terutama saat sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang.
Meskipun sering dianggap sebagai masalah ringan, infeksi ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan. Bahkan berbahaya jika tidak ditangani dengan baik, terutama pada anak-anak yang lebih kecil.
Gejala awalnya mungkin mirip dengan flu biasa, tetapi lepuh di mulut dan bibir bisa membuat anak sulit makan atau minum, sehingga berisiko dehidrasi atau penurunan berat badan. Selain itu, virus ini bisa kambuh seumur hidup, dipicu oleh stres, demam, atau paparan sinar matahari.
Dilansir dari BabyCenter, berikut adalah tiga gejala herpes mulut yang mungkin dialami anak.
 
Gejala ini bisa sangat ringan sehingga kamu mungkin tidak menyadarinya dan anak akan sembuh dalam 10-14 hari, tetapi virus tetap ada di tubuh seumur hidup.
 
Virus bisa aktif kembali karena stres, demam, atau paparan sinar matahari (bukan kontak dengan luka). Pada kambuhan ini, anak tidak mengalami pembengkakan gusi, kelenjar bengkak, demam, atau sakit tenggorokan, tapi akan muncul lepuh khas di atau dekat bibir.
 
Sebelum luka muncul, anak bisa merasa gatal atau terbakar di area bibir. Mereka mungkin juga merasa lelah atau tidak enak badan saat kambuhan.
Jika ini pertama kali, gejalanya bisa lebih parah, seperti demam tinggi atau kesulitan makan. Kambuhan selanjutnya biasanya lebih ringan, hanya berupa lepuh kecil.
 
Berikan makanan lunak dan minuman hangat untuk meredakan sakit tenggorokan, sehingga anak tetap terhidrasi dan nyaman selama penyembuhan. Jika gejala parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk menghindari bahaya seperti penyebaran virus ke area lain.
 
Herpes mulut itu sendiri tidak berbahaya, tetapi virus dapat menyebar ke bagian lain tubuh dan itu bisa berbahaya. Sangat jarang seorang anak mengalami herpes mulut dalam enam bulan pertama kehidupannya karena antibodi yang diterima dari ibunya memberikan perlindungan.
Pada bayi yang sangat muda, virus herpes dapat menyebar ke otak dan organ lain, menyebabkan kerusakan serius, permanen, atau bahkan fatal.
Ketika virus menyebar ke mata, hal ini disebut herpes okular. Ini adalah infeksi mata yang serius. Jika anakmu mengalami luka di kelopak mata atau permukaan matanya, hubungi dokter segera.
Anak kamu mungkin memerlukan obat antivirus untuk mencegah infeksi meninggalkan bekas luka pada kornea. Dalam kasus yang jarang terjadi, herpes okular dapat melemahkan penglihatan dan bahkan menyebabkan kebutaan.
Selain itu, virus ini bisa menyebar ke jari tangan jika anak kamu menggaruk luka yang disebut herpes whitlow. Hal ini dapat membuat jari bengkak dan sakit. Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti yang sedang sakit kanker atau HIV, herpes bisa lebih serius.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
										 
									
									
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
								
  								
								
								
								
								
								
								
  								
							
						Meskipun sering dianggap sebagai masalah ringan, infeksi ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang signifikan. Bahkan berbahaya jika tidak ditangani dengan baik, terutama pada anak-anak yang lebih kecil.
Gejala awalnya mungkin mirip dengan flu biasa, tetapi lepuh di mulut dan bibir bisa membuat anak sulit makan atau minum, sehingga berisiko dehidrasi atau penurunan berat badan. Selain itu, virus ini bisa kambuh seumur hidup, dipicu oleh stres, demam, atau paparan sinar matahari.
Dilansir dari BabyCenter, berikut adalah tiga gejala herpes mulut yang mungkin dialami anak.
Gejala herpes mulut
1. Gejala serangan pertama (herpes primer)
Anak kamu mungkin mengalami nyeri mulut yang parah, dengan lepuh yang menyebar ke seluruh mulut. Ini bisa disertai peradangan gusi, demam, kelenjar getah bening yang bengkak, dan sakit tenggorokan.Gejala ini bisa sangat ringan sehingga kamu mungkin tidak menyadarinya dan anak akan sembuh dalam 10-14 hari, tetapi virus tetap ada di tubuh seumur hidup.
2. Kambuhan (herpes sekunder)
Virus bisa aktif kembali karena stres, demam, atau paparan sinar matahari (bukan kontak dengan luka). Pada kambuhan ini, anak tidak mengalami pembengkakan gusi, kelenjar bengkak, demam, atau sakit tenggorokan, tapi akan muncul lepuh khas di atau dekat bibir.
3. Gejala tambahan
Sebelum luka muncul, anak bisa merasa gatal atau terbakar di area bibir. Mereka mungkin juga merasa lelah atau tidak enak badan saat kambuhan.
Jika ini pertama kali, gejalanya bisa lebih parah, seperti demam tinggi atau kesulitan makan. Kambuhan selanjutnya biasanya lebih ringan, hanya berupa lepuh kecil.
Cara membantu anak
Berikan makanan lunak dan minuman hangat untuk meredakan sakit tenggorokan, sehingga anak tetap terhidrasi dan nyaman selama penyembuhan. Jika gejala parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk menghindari bahaya seperti penyebaran virus ke area lain.
Apakah herpes mulut berbahaya?
Herpes mulut itu sendiri tidak berbahaya, tetapi virus dapat menyebar ke bagian lain tubuh dan itu bisa berbahaya. Sangat jarang seorang anak mengalami herpes mulut dalam enam bulan pertama kehidupannya karena antibodi yang diterima dari ibunya memberikan perlindungan.
Pada bayi yang sangat muda, virus herpes dapat menyebar ke otak dan organ lain, menyebabkan kerusakan serius, permanen, atau bahkan fatal.
Ketika virus menyebar ke mata, hal ini disebut herpes okular. Ini adalah infeksi mata yang serius. Jika anakmu mengalami luka di kelopak mata atau permukaan matanya, hubungi dokter segera.
Anak kamu mungkin memerlukan obat antivirus untuk mencegah infeksi meninggalkan bekas luka pada kornea. Dalam kasus yang jarang terjadi, herpes okular dapat melemahkan penglihatan dan bahkan menyebabkan kebutaan.
Selain itu, virus ini bisa menyebar ke jari tangan jika anak kamu menggaruk luka yang disebut herpes whitlow. Hal ini dapat membuat jari bengkak dan sakit. Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti yang sedang sakit kanker atau HIV, herpes bisa lebih serius.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
										Google News
									
								
								Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
 
							 
							 
							 
											 
						 
						 
						 
						 
		