FITNESS & HEALTH

Protein Whey dan Kondisi Rambut Rontok, Apakah Ada Hubungannya?

Aulia Putriningtias
Minggu 30 Maret 2025 / 15:08
Jakarta: Protein whey, yang berasal dari susu sapi selama proses pembuatan keju, populer di kalangan penggemar kebugaran. Namun, apakah jenis protein ini sebenarnya berhubungan dengan kondisi rambut rontok?

Bagaimanapun, protein berkualitas tinggi bermanfaat untuk pertumbuhan otot, penurunan berat badan, dan kesehatan secara keseluruhan. Meskipun memiliki manfaat kesehatan, protein ini juga dapat menimbulkan efek samping. 

Salah satunya adalah rambut rontok, yang menjadi perhatian utama di kalangan orang muda maupun orang tua. Hal ini mungkin berkaitan dengan produksi Dihidrotestosteron atau DHT, hormon yang berhubungan dengan alopecia androgenik. 
 

Apa saja manfaat protein whey yang diketahui orang-orang?



(Penting untuk menjaga nutrisi lain yang mendukung kesehatan rambut, seperti zat besi, seng, vitamin D, dan biotin. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Menurut ahli gizi Falak Hanif dalam HealthShots, manfaat whey protein pun ada beberapa. Protein whey kaya akan Asam Amino Rantai Cabang (BCAA), terutama leusin, yang berperan penting dalam meningkatkan kekuatan dan pertumbuhan otot.

Selain itu, juga dikenal dapat meningkatkan metabolisme dan mengurangi rasa lapar, yang membantu menurunkan berat badan. Tak hanya itu, protein whey juga mengandung imunoglobulin dan laktoferin, yang mendukung kesehatan usus dan mengurangi peradangan.

Kolesterol tinggi dan masalah jantung memiliki hubungan yang kuat. Protein whey dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, menurut penelitian yang dipublikasikan di Nutrients pada tahun 2023. 

Protein whey juga dapat melindungi jantung dengan menurunkan lipoprotein densitas rendah atau kolesterol jahat. Serta, meningkatkan lipoprotein densitas tinggi atau kolesterol baik.

Baca juga: Pentingnya Protein Hewani untuk Mencegah Malnutrisi pada Anak
 

Adakah hubungan protein whey dengan kondisi rambut rontok?


Sebuah penelitian tahun 2017, yang diterbitkan dalam Practical Aspects Of Hair Transplantation In Asians, menunjukkan bahwa protein whey dapat menyebabkan rambut rontok. Namun, menurut dokter estetika dan ahli kosmetik Dr Karuna Malhotra, hal ini tidak langsung terdampak, melainkan ditambahkan berbagai faktor pendukung seperti genetik.

Jika dikonsumsi secara berlebihan, suplemen ini dapat meningkatkan kadar testosteron, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan produksi DHT. Ini diketahui dapat mengecilkan folikel rambut. Hal ini dapat menyebabkan rambut rontok, terutama pada orang yang rentan terhadap kondisi seperti alopecia androgenetik.
 

Apakah yang bisa dilakukan agar rambut tidak berlebihan rontok?


Tentu untuk menghasilkan rambut yang tumbuh dengan baik, penting untuk memerhatikan beberapa hal. Mulai dari memastikan tidak mengonsumsi protein secara berlebihan. Protein yang berlebihan dapat meningkatkan kadar testosteron dan menyebabkan produksi DHT yang lebih tinggi.

Kemudian, penting untuk menjaga nutrisi lain yang mendukung kesehatan rambut, seperti zat besi, seng, vitamin D, dan biotin. Pola makan yang seimbang dapat membantu mengurangi potensi efek negatif pada rambut.

Tak hanya itu, stres merupakan penyebab utama kerontokan rambut. Jadi, kamu dapat mencoba teknik pengurangan stres dapat bermanfaat. Cobalah menulis jurnal, mendengarkan musik yang menenangkan, atau bermeditasi untuk mengurangi stres.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH