FITNESS & HEALTH
Alami Gangguan Hormon? 5 Cara Ini Bantu Mengobatinya
Medcom
Selasa 13 Juni 2023 / 15:25
Jakarta: Gangguan hormon pada wanita merujuk kepada ketidakseimbangan atau gangguan dalam produksi, fungsi, atau regulasi fungsi hormon di dalam tubuh. Kita perlu waspada terkait hal ini sebagai wanita.
Hormon-hormon reproduksi memainkan peran penting dalam menjaga fungsi normal sistem reproduksi pada pria dan wanita. Gangguan hormon reproduksi dapat memengaruhi berbagai aspek reproduksi, termasuk produksi sel telur (ovulasi pada wanita) dan produksi sperma (pada pria), serta kemampuan rahim untuk menopang kehamilan.
Dr. dr. R. Muharam Natadisastra, Sp. O. G, Subsp. F. E. R., selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan gangguan hormon dapat disebabkan beberapa hal, seperti obesitas dan resistensi insulin. Namun, gaya hidup tidak sehat adalah yang paling memengaruhi.
"Gangguan hormon ini bisa dipicu berbagai hal seperti obesitas, resistensi insulin, pola makan, hingga gaya hidup yang tidak sehat," kata dr. Muharam saat ditemui di Jakarta, Senin, 12 Juni 2023.
Penanganan gangguan hormon pada perempuan akan bergantung pada jenis gangguan yang dialami dan faktor individu. Namun, berikut adalah beberapa pendekatan umum yang dapat membantu mengatasi gangguan hormon pada perempuan.
Langkah pertama yang penting adalah berkonsultasi dengan dokter atau spesialis endokrinologi. Mereka akan melakukan evaluasi medis menyeluruh, termasuk pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, serta tes dan pemantauan hormon untuk mendiagnosis jenis dan tingkat gangguan hormon yang dialami.
.jpg)
(Dr. dr. R. Muharam Natadisastra, Sp. O. G, Subsp. F. E. R., selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan gangguan hormon dapat disebabkan karena obesitas, resistensi insulin, pola makan serta gaya hidup tak sehat. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Dalam beberapa kasus, pengobatan farmakologi mungkin diperlukan untuk mengatasi gangguan hormon. Dokter dapat meresepkan obat-obatan hormon atau obat lain yang sesuai untuk mengatur keseimbangan hormon.
Misalnya, dalam kasus sindrom ovarium polikistik (PCOS), penggunaan kontrasepsi hormonal atau obat-obatan untuk meningkatkan sensitivitas insulin dapat membantu mengendalikan gejala.
Dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup dan pola makan yang sehat dapat membantu mengatur hormon secara alami. Ini meliputi menjaga berat badan yang sehat, mengonsumsi makanan bergizi, menghindari makanan olahan atau tinggi gula, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur. Dokter atau ahli gizi dapat memberikan saran yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu.
Pada wanita yang mengalami menopause dini atau insufisiensi ovarium prematur, terapi hormon pengganti (Hormone Replacement Therapy/HRT) dapat direkomendasikan. HRT melibatkan pemberian hormon yang diperlukan untuk menggantikan hormon alami yang tidak lagi diproduksi oleh ovarium. Namun, keputusan untuk menjalani HRT harus didiskusikan dengan dokter dan mempertimbangkan manfaat dan risikonya.
Beberapa gangguan hormon mungkin memerlukan pengobatan yang lebih spesifik sesuai dengan penyebabnya. Misalnya, jika gangguan hormon disebabkan oleh tumor kelenjar pituitari, perlu dilakukan penanganan khusus seperti operasi atau terapi radiasi.
Selain itu, penting juga untuk mengelola stres dengan baik, tidur yang cukup, dan menjaga gaya hidup sehat secara umum untuk mendukung keseimbangan hormon. Setiap kasus gangguan hormon adalah unik, dan penanganannya harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan individu.
Penting untuk bekerja sama dengan dokter atau spesialis endokrinologi yang berpengalaman untuk merencanakan strategi pengobatan yang tepat. Konsultasi pengecekan kesehatan minimal satu tahun sekali untuk menjaga kesehatan hormon.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Hormon-hormon reproduksi memainkan peran penting dalam menjaga fungsi normal sistem reproduksi pada pria dan wanita. Gangguan hormon reproduksi dapat memengaruhi berbagai aspek reproduksi, termasuk produksi sel telur (ovulasi pada wanita) dan produksi sperma (pada pria), serta kemampuan rahim untuk menopang kehamilan.
Dr. dr. R. Muharam Natadisastra, Sp. O. G, Subsp. F. E. R., selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan gangguan hormon dapat disebabkan beberapa hal, seperti obesitas dan resistensi insulin. Namun, gaya hidup tidak sehat adalah yang paling memengaruhi.
"Gangguan hormon ini bisa dipicu berbagai hal seperti obesitas, resistensi insulin, pola makan, hingga gaya hidup yang tidak sehat," kata dr. Muharam saat ditemui di Jakarta, Senin, 12 Juni 2023.
Penanganan gangguan hormon pada perempuan akan bergantung pada jenis gangguan yang dialami dan faktor individu. Namun, berikut adalah beberapa pendekatan umum yang dapat membantu mengatasi gangguan hormon pada perempuan.
1. Konsultasi dengan dokter
Langkah pertama yang penting adalah berkonsultasi dengan dokter atau spesialis endokrinologi. Mereka akan melakukan evaluasi medis menyeluruh, termasuk pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, serta tes dan pemantauan hormon untuk mendiagnosis jenis dan tingkat gangguan hormon yang dialami.
.jpg)
(Dr. dr. R. Muharam Natadisastra, Sp. O. G, Subsp. F. E. R., selaku Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan gangguan hormon dapat disebabkan karena obesitas, resistensi insulin, pola makan serta gaya hidup tak sehat. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
2. Pengobatan farmakologi
Dalam beberapa kasus, pengobatan farmakologi mungkin diperlukan untuk mengatasi gangguan hormon. Dokter dapat meresepkan obat-obatan hormon atau obat lain yang sesuai untuk mengatur keseimbangan hormon.
Misalnya, dalam kasus sindrom ovarium polikistik (PCOS), penggunaan kontrasepsi hormonal atau obat-obatan untuk meningkatkan sensitivitas insulin dapat membantu mengendalikan gejala.
3. Perubahan gaya hidup dan pola makan
Dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup dan pola makan yang sehat dapat membantu mengatur hormon secara alami. Ini meliputi menjaga berat badan yang sehat, mengonsumsi makanan bergizi, menghindari makanan olahan atau tinggi gula, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur. Dokter atau ahli gizi dapat memberikan saran yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu.
4. Terapi hormon pengganti
Pada wanita yang mengalami menopause dini atau insufisiensi ovarium prematur, terapi hormon pengganti (Hormone Replacement Therapy/HRT) dapat direkomendasikan. HRT melibatkan pemberian hormon yang diperlukan untuk menggantikan hormon alami yang tidak lagi diproduksi oleh ovarium. Namun, keputusan untuk menjalani HRT harus didiskusikan dengan dokter dan mempertimbangkan manfaat dan risikonya.
5. Pengobatan spesifik
Beberapa gangguan hormon mungkin memerlukan pengobatan yang lebih spesifik sesuai dengan penyebabnya. Misalnya, jika gangguan hormon disebabkan oleh tumor kelenjar pituitari, perlu dilakukan penanganan khusus seperti operasi atau terapi radiasi.
Selain itu, penting juga untuk mengelola stres dengan baik, tidur yang cukup, dan menjaga gaya hidup sehat secara umum untuk mendukung keseimbangan hormon. Setiap kasus gangguan hormon adalah unik, dan penanganannya harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan individu.
Penting untuk bekerja sama dengan dokter atau spesialis endokrinologi yang berpengalaman untuk merencanakan strategi pengobatan yang tepat. Konsultasi pengecekan kesehatan minimal satu tahun sekali untuk menjaga kesehatan hormon.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)