FITNESS & HEALTH

Gejala Fibroid, Endomentriosis, IMS yang Perlu Moms Waspadai

Yatin Suleha
Minggu 05 Oktober 2025 / 09:15
Jakarta: Fibroid, endometriosis, dan infeksi menular seksual (IMS) adalah kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi sistem reproduksi dan kesuburan.

Meskipun sering kali gejalanya tidak langsung terlihat atau mudah diabaikan, mengenali tanda-tanda awal dari ketiga kondisi ini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Dengan memahami gejala yang perlu diwaspadai, Moms dapat mengambil langkah cepat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menjaga kesehatan reproduksi secara optimal.
 
Dikutip dari Parents, berikut ini adalah beberapa gejala fibroid, endometriosis, dan IMS yang sebaiknya tidak diabaikan.
 

1. Gejala fibroid atau endometriosis 


Gejala seperti nyeri panggul dan menstruasi yang sangat menyakitkan, berat, atau lama sering menjadi tanda utama fibroid atau endometriosis.

Banyak orang tidak menyadari kondisi ini sampai mengalami kesulitan hamil. Meskipun fibroid atau endometriosis dapat meningkatkan risiko masalah kesuburan, memiliki kondisi ini tidak berarti seseorang pasti tidak bisa hamil.


(Kondisi PID ini terjadi ketika infeksi (sering kali dari infeksi menular seksual) menyebabkan peradangan pada organ reproduksi wanita bagian atas. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Fibroid  adalah tumor jinak di rahim. Ukuran dan lokasi fibroid memengaruhi kesuburan. Misalnya, fibroid yang menonjol ke dalam rongga rahim dapat mengganggu implantasi dan perkembangan embrio, sementara fibroid lain mungkin tidak berpengaruh.

Jika fibroid menyebabkan ketidaknyamanan atau memengaruhi kesuburan, bisa diangkat melalui operasi rawat jalan. 

Endometriosis adalah kondisi di mana lapisan rahim tumbuh di luar rahim, seperti di tuba falopi atau ovarium. Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan parut yang menghambat pembuahan telur.

Jaringan parut pada tuba falopi adalah penyebab utama masalah kesuburan. Penggunaan pil kontrasepsi atau operasi rawat jalan dapat membantu mengurangi gejala endometriosis.
 

2. Gejala infeksi menular seksual (IMS)


Infeksi bakteri tertentu seperti klamidia dan gonore dapat menyebar ke organ-organ di sepanjang saluran reproduksi dan menyebabkan penyakit radang panggul (PID). 

PID (radang panggul) dalam bahasa Inggris adalah Pelvic Inflammatory Disease (PID). Ini adalah infeksi pada organ reproduksi wanita seperti rahim, tuba falopi, dan ovarium. 

PID dapat merusak ovarium, tuba falopi, dan organ lain secara serius, sehingga meningkatkan risiko infertilitas.
 
Meskipun PID dapat menimbulkan gejala seperti demam, keputihan, nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil, serta pendarahan menstruasi yang tidak teratur, infeksi ini sering tidak terdeteksi oleh penderitanya maupun tenaga kesehatan.

Jika belum pernah melakukan tes IMS, sebaiknya mempertimbangkan skrining. Infeksi ini dapat diobati dengan antibiotik untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
 

Secillia Nur Hafifah


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH