FITNESS & HEALTH

Pasien Inflammatory Bowel Disease Harus Perhatikan Nutrisi

A. Firdaus
Kamis 23 Mei 2024 / 13:19
Jakarta: Inflammatory Bowel Disease atau (IBD) adalah sekelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada usus kecil dan besar. Di mana elemen sistem pencernaan diserang oleh sistem kekebalan tubuh sendiri. IBD merupakan penyakit inflamasi yang memiliki penyebab multifaktorial.

Kepedulian terhadap IBD di dunia termasuk di Indonesia sampai saat ini masih sangat rendah dan gejalanya sering terabaikan, karena mirip dengan gejala diare biasa. Pasien dengan IBD memiliki angka mortalitas 17.1 per 1000 orang per tahun, dibandingkan dengan kelompok kontrol 12.3 per 1000 orang per tahun.

Terkait IBD ini, salah satu hal penting yang juga harus diperhatikan adalah nutrisi bagi pasien. Pada kesempatan yang sama, dr. Nathania S. Sutisna, SpGK, spesialis gizi klinik RS Abdi Waluyo
mengatakan, IBD terbagi menjadi 3 tipe, yaitu Ulcerative Colitis (UC) dan Crohn’s Disease (CD). Kini terdapat juga tipe yang lain dari IBD, yaitu Colitis Indeterminate (Unclassified).

Baca juga: Ini Cara Dokter Menangani Pasien IBD

Diagnosis IBD dibuat berdasarkan keluhan pasien seperti nyeri perut berulang, perubahan pola buang air besar, buang air besar berdarah, serta penurunan berat badan, ditambah dengan pemeriksaan fisik dan penunjang.

Terkait IBD ini, salah satu hal penting yang juga harus diperhatikan adalah nutrisi bagi pasien. Menurut dr. Nathania S. Sutisna, SpGK, spesialis gizi klinik RS Abdi Waluyo mengatakan, beberapa faktor risiko IBD berasal dari sisi nutrisi, yaitu akibat seringnya mengkonsumsi ultra processed food dan bahan aditif makanan.

"Pola makan pasien IBD harus diubah dan disesuaikan dengan pengobatan utama. Saat timbul gejala, pasien harus memperhatikan kebutuhan kalori dam protein yang lebih tinggi dibanding saat mereka sehat, serta perhatikan keseimbangan cairan," terang dr. Nathania.

Sedangkan saat tanpa gejala (remisi), nutrisi perlu diatur agar dapat mengembalikan status gizi
pasien, dan makanan diberikan secara bertahap sambil tetap memantau gejala. Saat didiagnosis IBD,
pasien perlu memahami bahwa proses peradangan pada penyakit ini dapat mereda jika berkomitmen menjalani pengobatan dan modifikasi gaya hidup salah satunya dengan mengatur pola makan dan nutrisi sesuai dengan tingkatan IBD serta berolahraga.

"Oleh sebab itu, selain kesadaran dan pengetahuan untuk pasien, IBD juga perlu diketahui oleh keluarga dan caregiver sehingga bisa memberikan support dan menjaga kepatuhan bagi pasien, serta dukungan psikososial agar terhindar dari depresi dan kecemasan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH