FITNESS & HEALTH

Ini Beda Flu Biasa dengan Influenza

Raka Lestari
Rabu 24 Maret 2021 / 17:12
Jakarta: Flu biasa atau influenza adalah peristiwa yang tidak asing lagi bagi banyak dari kita. Flu biasanya datang perlahan, dimulai dengan pilek atau hidung tersumbat, bersin, dan sakit tenggorokan. Sedangkan influenza sering datang dengan cepat disertai rasa lelah yang luar biasa, demam, nyeri badan, dan batuk.

Keduanya biasanya berlangsung selama satu hingga dua minggu. Gejalanya mirip dan sulit dibedakan. Influenza biasanya lebih buruk daripada flu dan lebih mungkin menyebabkan komplikasi yang memerlukan obat resep atau rawat inap.

Dikutip dari Brian Decker, PharmD Candidate, Mark Herring, PharmD dalam Pharmacy Times disebutkan bahwa influenza dan flu merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus yang berbeda. Ada ratusan virus flu yang bisa menyebabkan seseorang terkena flu. 

Sedangkan pada influenza, biasanya memiliki lebih sedikit virus. Dua jenis virus utama adalah influenza tipe A dan B. Meskipun pada umumnya influenza sering terjadi pada bulan Oktober – Mei tetapi influenza bisa terjadi kapan saja di sepanjang tahun. 
 

Kapan sebaiknya pergi ke dokter?


Komplikasi yang mungkin terjadi dari influenza dan flu biasa diantaranya adalah radang tenggorokan, pneumonia, bronkitis, infeksi sinus, dan infeksi telinga. Tanda-tanda komplikasi diantaranya adalah:

- demam persisten (lebih dari 101 °F/38,3 °C selama lebih dari 3-4 hari pada orang dewasa),
- nyeri saat menelan 
- batuk terus-menerus (berlangsung lebih dari 3 minggu)
- hidung tersumbat terus-menerus
- sakit kepala (berlangsung lebih dari 1 minggu)
- Orang dengan masalah kesehatan kronis, seperti obesitas, asma, diabetes, dan penyakit jantung, dapat mengalami komplikasi tambahan. Orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi harus menemui dokter jika mengalami gejala seperti flu. 

Meskipun tidak ada obat untuk flu, dokter dapat meresepkan oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (Relenza). Obat antivirus ini dapat mengurangi keparahan dan memperpendek durasi flu, sehingga mengurangi kemungkinan komplikasi. Obat ini paling efektif jika diminum dalam waktu 48 jam sejak dimulainya gejala flu.

Jika komplikasi sudah ada, dokter dapat meresepkan obat tambahan, seperti antibiotik, atau merekomendasikan rawat inap. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH