Jakarta: Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi umum yang dapat menyebabkan berbagai gejala, salah satu yang paling umum adalah sakit kepala. Tidak semua orang dengan hipertensi mengalami sakit kepala. Faktanya, hipertensi sering kali disebut sebagai "pembunuh diam-diam" karena gejalanya seringkali tidak terlihat.
Sakit kepala akibat hipertensi dapat bervariasi jenisnya, termasuk sakit kepala tegang, sakit kepala tipe migrain, dan nyeri kepala oksipital (di bagian belakang kepala).
Sakit kepala akibat hipertensi umumnya terjadi di bagian belakang kepala dan terasa seperti ditekan atau berdenyut. Nyeri dapat disertai dengan mual, muntah, atau pandangan kabur.
.jpg)
(Pencegahan sakit kepala akibat hipertensi melibatkan pemantauan tekanan darah secara teratur. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Hipertensi menyebabkan pelebaran pembuluh darah di otak, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Dalam kasus yang parah, tekanan darah tinggi yang ekstrem dapat menyebabkan krisis hipertensi, yang merupakan keadaan darurat medis.
Diagnosis: Diagnosis sakit kepala akibat hipertensi biasanya didasarkan pada pemeriksaan fisik, pengukuran tekanan darah, dan riwayat kesehatan. Pemeriksaan pencitraan, seperti CT scan atau MRI, mungkin diperlukan untuk menyingkirkan penyebab lain sakit kepala.
Pengobatan: Pengobatan sakit kepala akibat hipertensi difokuskan pada menurunkan tekanan darah. Ini dapat dicapai melalui perubahan gaya hidup, seperti olahraga teratur, diet sehat, dan manajemen stres. Obat-obatan juga dapat diresepkan untuk mengontrol tekanan darah dan meredakan sakit kepala.
Baca juga: Aritmia: Gangguan Irama Jantung yang Perlu Diwaspadai
Pencegahan: Pencegahan sakit kepala akibat hipertensi berfokus pada mengendalikan tekanan darah dan menjalani gaya hidup sehat. Ini melibatkan pemantauan tekanan darah secara teratur, makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres secara efektif.
Penting untuk mencari pertolongan medis segera jika kamu mengalami sakit kepala parah yang disertai dengan gejala berikut:
Gejala-gejala ini bisa mengindikasikan krisis hipertensi, yang merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan segera.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Sakit kepala akibat hipertensi dapat bervariasi jenisnya, termasuk sakit kepala tegang, sakit kepala tipe migrain, dan nyeri kepala oksipital (di bagian belakang kepala).
Sakit kepala akibat hipertensi umumnya terjadi di bagian belakang kepala dan terasa seperti ditekan atau berdenyut. Nyeri dapat disertai dengan mual, muntah, atau pandangan kabur.
Penyebab
.jpg)
(Pencegahan sakit kepala akibat hipertensi melibatkan pemantauan tekanan darah secara teratur. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Hipertensi menyebabkan pelebaran pembuluh darah di otak, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Dalam kasus yang parah, tekanan darah tinggi yang ekstrem dapat menyebabkan krisis hipertensi, yang merupakan keadaan darurat medis.
Diagnosis: Diagnosis sakit kepala akibat hipertensi biasanya didasarkan pada pemeriksaan fisik, pengukuran tekanan darah, dan riwayat kesehatan. Pemeriksaan pencitraan, seperti CT scan atau MRI, mungkin diperlukan untuk menyingkirkan penyebab lain sakit kepala.
Pengobatan: Pengobatan sakit kepala akibat hipertensi difokuskan pada menurunkan tekanan darah. Ini dapat dicapai melalui perubahan gaya hidup, seperti olahraga teratur, diet sehat, dan manajemen stres. Obat-obatan juga dapat diresepkan untuk mengontrol tekanan darah dan meredakan sakit kepala.
Baca juga: Aritmia: Gangguan Irama Jantung yang Perlu Diwaspadai
Pencegahan: Pencegahan sakit kepala akibat hipertensi berfokus pada mengendalikan tekanan darah dan menjalani gaya hidup sehat. Ini melibatkan pemantauan tekanan darah secara teratur, makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres secara efektif.
Kapan harus ke dokter?
Penting untuk mencari pertolongan medis segera jika kamu mengalami sakit kepala parah yang disertai dengan gejala berikut:
- - Kebingungan atau pandangan kabur
- - Nyeri dada yang parah
- - Mual dan muntah yang terus-menerus
Gejala-gejala ini bisa mengindikasikan krisis hipertensi, yang merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan segera.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)