FITNESS & HEALTH

Sakit Lutut? Awas Kolagen Cenderung Berkurang Sejak Usia 25 Tahun

Yatin Suleha
Kamis 15 Mei 2025 / 21:00
Jakarta: Pernahkah kamu merasa nyeri di tumit saat berjalan, sendi terasa kaku, atau sulit bangun dari posisi duduk? Masalah ini sering kali dialami bahkan di usia muda dan disebabkan oleh berkurangnya kolagen dalam tubuh. 

Kolagen, yang membentuk sekitar 80% struktur organik tulang, berfungsi sebagai kerangka tempat mineral seperti kalsium dan fosfat melekat, memberikan tulang kekuatan dan fleksibilitas. Kolagen juga membentuk 10% jaringan otot, yang membantu mempertahankan kekuatan dan elastisitas otot.

Baca juga: Tabungan Masa Tua, Ini 5 Cara Jaga Sendi Tetap Sehat

Menurut ahli kedokteran fisik dan rehabilitasi, dr. Adrian Setiaji Sp.KFR, AIFO-K, gejala seperti nyeri lutut, punggung, bahu, dan nyeri sendi lainnya saat bergerak sering kali merupakan tanda bahwa struktur tulang dan bantalan sendi mulai melemah. 

“Kolagen adalah protein utama yang membentuk jaringan ikat, termasuk ligamen, tendon, dan tulang rawan. Ketika kadar kolagen menurun, tubuh kehilangan kekuatan strukturalnya. Hal ini dapat memicu osteoporosis, melemahnya otot, dan penurunan mobilitas, terutama di usia lanjut,” jelas dr. Adrian. 

Kolagen cenderung berkurang sejak usia 25 tahun, dengan rata-rata penurunan sekitar 1–1,5% setiap tahun dan akan terus berkurang. 

Jika diakumulasi, pada usia 50 tahun, tubuh bisa kehilangan hingga 25% dari total kolagen alaminya. Padahal, kolagen sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang, elastisitas sendi, dan fungsi otot. 


(Jalan kaki dan peregangan membantu meningkatkan kesehatan sendi lutut dengan cara meningkatkan fleksibilitas, mengurangi nyeri, dan memperkuat otot-otot di sekitar lutut. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

“Semakin rendah kadar kolagen, semakin besar risiko kekakuan sendi, nyeri, dan bahkan gangguan mobilitas. Tanpa asupan kolagen yang cukup, jaringan ikat menjadi lebih lemah dan kurang fleksibel,” tambah dr. Adrian.

Pengalaman serupa dialami oleh Dave Hendrik, seorang publik figur dan salah satu member DVET. “Dulu ketika mendekati umur 35, aku sering banget kesulitan bangun dari duduk, apalagi jongkok."

"Aku sempat khawatir kalau mobilitasku makin terbatas,” ungkap Dave. lalu aku konsultasikan ke dokter ternyata benar, karena usia, kolagen dalam tubuhku berkurang,” ungkap Dave.

“Kekurangan kolagen membuat jaringan ikat menjadi lebih lemah dan kurang fleksibel, sehingga lebih rentan terhadap masalah otot, tulang, dan sendi, bahkan di usia muda,” tambah dr. Adrian. 

Ia juga mengatakan penurunan kolagen juga sering diperburuk efek dari gaya hidup modern, seperti postur tubuh yang salah akibat penggunaan gadget yang terus menerus, stres, dan kurangnya aktivitas fisik. 

“Latihan fisik teratur, seperti berjalan atau peregangan ringan, yang dikombinasikan dengan konsumsi makanan kaya kolagen secara rutin dapat mempercepat pemulihan, meningkatkan mobilitas, dan mengurangi rasa nyeri secara efektif,” jelasnya.

Pola makan rendah kolagen juga menyebabkan menghambat pemulihan masalah tulang, sendi, otot. 

“Kebutuhan kolagen setiap individu berkisar antara 2.000–10.000 mg per hari tergantung kondisinya. Namun, memenuhi kebutuhan ini lewat makanan sehari-hari seperti kaldu tulang atau kulit ikan sering kali sulit dilakukan, sehingga dibutuhkan tambahan asupan."

Baca juga: Nyeri Punggung Bawah Saat Mudik? Lakukan 7 Cara Ini

"Kini tren semakin berkembang asupan kolagen ada berbagai macam, salah satunya dalam bentuk susu kolagen. Dengan pilihan asupan berupa susu kolagen, tubuh tidak hanya mendapatkan manfaat kolagen, tetapi juga kalsium dan nutrisi lain yang mendukung kesehatan tulang, sendi, dan otot,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH