FITNESS & HEALTH
Bruce Willis Sulit Berjalan dan Bicara Alami FTD
Yatin Suleha
Selasa 22 Juli 2025 / 18:18
Jakarta: Kabar kurang enak dari Bruce Willis. Dalam beberapa laman berita beredar rumor Bruce telah sulit berbicara. Dalam lansiran Gulf News disebutkan bahwa kesulitan dalam berbicara bisa terjadi dalam demensia. Namun keluarga belum memberitahukan hal ini secara gamblang.
Melalui Instagram Bruce Willis/@brucewillisbw, postingan Bruce memegang pundak anaknya tertulis, "He doesn’t need to say a word for her to feel safe and loved" yang artinya "Dia tidak perlu mengatakan sepatah kata pun agar dia merasa aman dan dicintai."
Baca juga: Penelitian Ungkap Hipertensi Tingkatkan Risiko Demensia
Lakshana N Palat hari ini dalam laman yang sama lagi menegaskan, "Meski beberapa laporan menunjukkan ia kehilangan kemampuan berbicara, membaca, atau berjalan, pihak keluarga belum mengonfirmasi rinciannya."
(Postingan dalam laman Instagram Bruce Willis pada Sabtu, 19 Juli 2025. Foto: Dok. Instagram Bruce Willis/@brucewillisbw)
FTD atau Frontotemporal Degeneration adalah sekelompok gangguan otak yang ditandai dengan kerusakan pada lobus frontal dan temporal otak, yang menyebabkan perubahan perilaku, kepribadian, bahasa, dan fungsi kognitif. FTD adalah penyakit otak progresif.
FTD umumnya menyerang orang yang lebih muda dibandingkan jenis demensia lainnya, sering kali antara usia 45 dan 65 tahun, tetapi dapat juga terjadi pada orang yang lebih tua atau lebih muda.
FTD disebabkan oleh kerusakan sel saraf di lobus frontal dan temporal otak, yang dapat menyebabkan penyusutan kedua area tersebut. Gejalanya bervariasi tergantung pada area otak yang terkena, tetapi secara umum meliputi:
- Perubahan perilaku: Perilaku yang tidak sesuai, hilangnya empati, apatis, dan perilaku kompulsif
- Perubahan kepribadian: Menjadi lebih impulsif, kurang perhatian, atau kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai
- Masalah bahasa: Kesulitan berbicara, memahami bahasa, atau menemukan kata-kata yang tepat
- Masalah gerakan: Pada beberapa kasus, FTD dapat terkait dengan masalah gerakan seperti kekakuan, kesulitan berjalan, atau gerakan lambat, yang mirip dengan gejala penyakit Parkinson
Baca juga: Temuan Terbaru Nyatakan Konsumsi Daging Merah Berisiko Demensia
Perawatan FTD membutuhkan pendekatan tim interdisipliner, termasuk dokter, perawat, terapis wicara, terapis okupasi, dan pekerja sosial. Koordinasi dan komunikasi yang baik antar anggota tim sangat penting untuk memberikan perawatan yang komprehensif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Melalui Instagram Bruce Willis/@brucewillisbw, postingan Bruce memegang pundak anaknya tertulis, "He doesn’t need to say a word for her to feel safe and loved" yang artinya "Dia tidak perlu mengatakan sepatah kata pun agar dia merasa aman dan dicintai."
Baca juga: Penelitian Ungkap Hipertensi Tingkatkan Risiko Demensia
Lakshana N Palat hari ini dalam laman yang sama lagi menegaskan, "Meski beberapa laporan menunjukkan ia kehilangan kemampuan berbicara, membaca, atau berjalan, pihak keluarga belum mengonfirmasi rinciannya."
Lalu, apa itu Demensia frontotemporal (FTD)?
(Postingan dalam laman Instagram Bruce Willis pada Sabtu, 19 Juli 2025. Foto: Dok. Instagram Bruce Willis/@brucewillisbw)
FTD atau Frontotemporal Degeneration adalah sekelompok gangguan otak yang ditandai dengan kerusakan pada lobus frontal dan temporal otak, yang menyebabkan perubahan perilaku, kepribadian, bahasa, dan fungsi kognitif. FTD adalah penyakit otak progresif.
FTD umumnya menyerang orang yang lebih muda dibandingkan jenis demensia lainnya, sering kali antara usia 45 dan 65 tahun, tetapi dapat juga terjadi pada orang yang lebih tua atau lebih muda.
Penyebab FTD
FTD disebabkan oleh kerusakan sel saraf di lobus frontal dan temporal otak, yang dapat menyebabkan penyusutan kedua area tersebut. Gejalanya bervariasi tergantung pada area otak yang terkena, tetapi secara umum meliputi:
- Perubahan perilaku: Perilaku yang tidak sesuai, hilangnya empati, apatis, dan perilaku kompulsif
- Perubahan kepribadian: Menjadi lebih impulsif, kurang perhatian, atau kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai
- Masalah bahasa: Kesulitan berbicara, memahami bahasa, atau menemukan kata-kata yang tepat
- Masalah gerakan: Pada beberapa kasus, FTD dapat terkait dengan masalah gerakan seperti kekakuan, kesulitan berjalan, atau gerakan lambat, yang mirip dengan gejala penyakit Parkinson
Baca juga: Temuan Terbaru Nyatakan Konsumsi Daging Merah Berisiko Demensia
Perawatan FTD membutuhkan pendekatan tim interdisipliner, termasuk dokter, perawat, terapis wicara, terapis okupasi, dan pekerja sosial. Koordinasi dan komunikasi yang baik antar anggota tim sangat penting untuk memberikan perawatan yang komprehensif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0199 [53]