Jakarta: Memasuki bulan suci Ramadan, para umat menjalani puasa secara serentak. Namun, berbagai pertanyaan muncul perihal pengidap diabetes untuk melakukan aktivitas ini.
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Akan tetapi, pada penyandang diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan secara efektif oleh tubuh.
Kadar gula (glukosa) dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi pankreas. Namun, pada penyandang diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin yang cukup, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Hal ini menjadikan glukosa menumpuk yang akhirnya menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah. Kondisi diabetes dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh. Jika tidak terkontrol dengan baik, diabetes dapat menimbulkan komplikasi yang berisiko mengancam nyawa.
Diabetes 2 merupakan tipe yang paling banyak dialami oleh masyarakat Indonesia, dibandingkan dengan tipe diabetes 1, diabetes gestasional, atau diabetes tipe lain. Pada awalnya penyandang diabetes tipe ini memiliki insulin yang cukup di tubuh, tetapi tidak bekerja dengan baik atau yang dikenal dengan resistensi insulin.
Oleh karenanya, tubuh memproduksi lebih banyak insulin untuk dapat mencukupi kebutuhan agar dapat memproses kelebihan gula dengan baik. Dalam jangka panjang, produksi insulin yang berlebihan untuk mengatasi resistensi insulin tersebut akan mengakibatkan penurunan fungsi sel beta pankreas.
Terjadinya diabetes tipe 2 pula sering berhubungan dengan kebiasaan atau gaya hidup yang kurang sehat. Kebiasaan tersebut seperti mengonsumsi makanan tinggi kalori, kurang aktivitas fisik (sedentari), kegemukan, stres, dan merokok. Risiko diabetes akan semakin meningkat jika didapatkan faktor genetik (keturunan).
Pada prinsipnya, pengidap diabetes boleh saja menjalankan ibadah puasa, asalkan kadar gula darahnya terkontrol baik dan tidak memiliki penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung atau ginjal.
Menurut dr. M. Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp. P. D., Subsp. E. M. D, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Endokrinologi Metabolik dan Diabetes RS Pondok Indah, berpuasa sendiri sebenarnya memiliki banyak faedah atau manfaat untuk para penyandang diabetes, yaitu:
Ketika berpuasa, pengidap diabetes ‘dipaksa’ untuk menjalani pola makan yang lebih terjaga dan teratur, serta asupan kalori yang relatif sama. Puasa juga membantu mengatur peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam tubuh.
Asalkan ketika sahur dan berbuka, kamu memilih makanan dengan bijak. Hindari makanan sahur dan takjil berbuka puasa yang dimasak dengan teknik deep fried atau digoreng dengan minyak yang banyak.
Saat berpuasa, tubuh akan mengurangi produksi hormon tertentu seperti hormon adrenalin yang menjadi penyebab meningkatnya tekanan darah.
Ketika berpuasa, tubuh akan mendaur ulang sel imun yang tidak diperlukan, terutama sel-sel yang sudah rusak, sehingga sistem kekebalan tubuh kamu pun diperbarui kembali
Itulah manfaat berpuasa bagi para penderita diabetes. Jika kamu merupakan penyandang diabetes dan ingin berpuasa, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu. Karena ada beberapa risiko yang perlu kamu cek kepada dokter.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Akan tetapi, pada penyandang diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan secara efektif oleh tubuh.
Kadar gula (glukosa) dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi pankreas. Namun, pada penyandang diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin yang cukup, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.
Hal ini menjadikan glukosa menumpuk yang akhirnya menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah. Kondisi diabetes dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh. Jika tidak terkontrol dengan baik, diabetes dapat menimbulkan komplikasi yang berisiko mengancam nyawa.
Diabetes 2 merupakan tipe yang paling banyak dialami oleh masyarakat Indonesia, dibandingkan dengan tipe diabetes 1, diabetes gestasional, atau diabetes tipe lain. Pada awalnya penyandang diabetes tipe ini memiliki insulin yang cukup di tubuh, tetapi tidak bekerja dengan baik atau yang dikenal dengan resistensi insulin.
Oleh karenanya, tubuh memproduksi lebih banyak insulin untuk dapat mencukupi kebutuhan agar dapat memproses kelebihan gula dengan baik. Dalam jangka panjang, produksi insulin yang berlebihan untuk mengatasi resistensi insulin tersebut akan mengakibatkan penurunan fungsi sel beta pankreas.
Terjadinya diabetes tipe 2 pula sering berhubungan dengan kebiasaan atau gaya hidup yang kurang sehat. Kebiasaan tersebut seperti mengonsumsi makanan tinggi kalori, kurang aktivitas fisik (sedentari), kegemukan, stres, dan merokok. Risiko diabetes akan semakin meningkat jika didapatkan faktor genetik (keturunan).
Pada prinsipnya, pengidap diabetes boleh saja menjalankan ibadah puasa, asalkan kadar gula darahnya terkontrol baik dan tidak memiliki penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung atau ginjal.
Menurut dr. M. Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp. P. D., Subsp. E. M. D, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Endokrinologi Metabolik dan Diabetes RS Pondok Indah, berpuasa sendiri sebenarnya memiliki banyak faedah atau manfaat untuk para penyandang diabetes, yaitu:
1. Menstabilkan kadar glukosa dalam darah
Ketika berpuasa, pengidap diabetes ‘dipaksa’ untuk menjalani pola makan yang lebih terjaga dan teratur, serta asupan kalori yang relatif sama. Puasa juga membantu mengatur peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam tubuh.
2. Mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh
Asalkan ketika sahur dan berbuka, kamu memilih makanan dengan bijak. Hindari makanan sahur dan takjil berbuka puasa yang dimasak dengan teknik deep fried atau digoreng dengan minyak yang banyak.
3. Menurunkan tekanan darah
Saat berpuasa, tubuh akan mengurangi produksi hormon tertentu seperti hormon adrenalin yang menjadi penyebab meningkatnya tekanan darah.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Ketika berpuasa, tubuh akan mendaur ulang sel imun yang tidak diperlukan, terutama sel-sel yang sudah rusak, sehingga sistem kekebalan tubuh kamu pun diperbarui kembali
Itulah manfaat berpuasa bagi para penderita diabetes. Jika kamu merupakan penyandang diabetes dan ingin berpuasa, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu. Karena ada beberapa risiko yang perlu kamu cek kepada dokter.
Aulia Putriningtias
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)