Jakarta: Perilaku agresif seperti memukul pada balita sering kali menjadi kekhawatiran bagi orang tua. Meskipun ini adalah bagian dari proses perkembangan anak, penting untuk mengatasi perilaku ini dengan cara yang efektif.
Erin Heger dalam Babycenter membagikan cara-cara yang bisa dilakukan untuk mencegah saat balita ingin memukul.
Amatilah kebiasaan balita agar mengetahui kapan ia akan memukul. Jika balita memukul saat sebelum waktu tidur siang atau saat ia kelelahan segera untuk menciptakan suasana tenang dan santai pada waktu tersebut.
Balita biasanya akan merasa terlalu terstimulasi oleh semua aktivitas atau suara di sekitar saat berada di taman bermain atau mal.
Baca juga: 3 Tips Menganalisis Tulisan Tangan Anak
Orang tua harus mencoba untuk menangkap momen saat anak sedang berperilaku baik. Contohnya, saat balita meminta untuk bergiliran bermain ayunan daripada mendorong anak lain hingga terjatuh.
Caranya bisa dengan memuji tindakannya karena ia mampu mengekspresikan keinginannya dengan kata-kata. Seiring berjalannya waktu ia akan menyadari dan memelajari bahwa mereka bisa meminta dengan kata-kata dan tindakan yang baik.

(Melerai saat balita menyakiti atau memukul orang lain. Jauhkan balita dari situasi tersebut untuk sementara waktu yang biasanya disebut time out. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Banyak dari kartun, video, game, dan aplikasi lain yang tidak ramah anak-anak karena masih menampilkan teriakan, ancaman, bahkan pukulan.
Sebagai orang tua, memilih tontonan yang sesuai dengan usia balita akan membantu ia untuk berkembang secara emosional.
Berilah balita tontonan yang mencontohkan bagaimana menyelesaikan konflik dan brainstorming agar ia dapat mempelajarinya. Jauhkan balita dari konten yang tidak sesuai dengan umurnya atau konten untuk dewasa.
Orang tua menyiasati ini bisa dengan cara memberi balita kesempatan untuk melepaskan energinya. Jika balita memiliki energi yang tinggi, orang tua dapat membantu dengan mengajaknya untuk melepaskan energinya di luar rumah.
Bagaimana jika perilaku agresif ini sudah terlalu parah?
Jika perilaku balita Moms mengganggu kehidupan sehari-hari, seperti kesulitan bermain dengan anak lain atau sering bermasalah di sekolah, sebaiknya segera konsultasikan hal ini dengan dokter anak atau psikolog anak.
Baca juga: Bagaimana Cara Merespons Saat Balita Memukul?
Tanda-tanda yang harus diperhatikan oleh orang tua saat harus segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak:
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Erin Heger dalam Babycenter membagikan cara-cara yang bisa dilakukan untuk mencegah saat balita ingin memukul.
Berikut adalah 4 cara untuk mencegah balita memukul
1. Mencari pola
Amatilah kebiasaan balita agar mengetahui kapan ia akan memukul. Jika balita memukul saat sebelum waktu tidur siang atau saat ia kelelahan segera untuk menciptakan suasana tenang dan santai pada waktu tersebut.
Balita biasanya akan merasa terlalu terstimulasi oleh semua aktivitas atau suara di sekitar saat berada di taman bermain atau mal.
Baca juga: 3 Tips Menganalisis Tulisan Tangan Anak
2. Memperkuat perilaku baik balita
Orang tua harus mencoba untuk menangkap momen saat anak sedang berperilaku baik. Contohnya, saat balita meminta untuk bergiliran bermain ayunan daripada mendorong anak lain hingga terjatuh.
Caranya bisa dengan memuji tindakannya karena ia mampu mengekspresikan keinginannya dengan kata-kata. Seiring berjalannya waktu ia akan menyadari dan memelajari bahwa mereka bisa meminta dengan kata-kata dan tindakan yang baik.
3. Memerhatikan apa yang mereka tonton

(Melerai saat balita menyakiti atau memukul orang lain. Jauhkan balita dari situasi tersebut untuk sementara waktu yang biasanya disebut time out. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Banyak dari kartun, video, game, dan aplikasi lain yang tidak ramah anak-anak karena masih menampilkan teriakan, ancaman, bahkan pukulan.
Sebagai orang tua, memilih tontonan yang sesuai dengan usia balita akan membantu ia untuk berkembang secara emosional.
Berilah balita tontonan yang mencontohkan bagaimana menyelesaikan konflik dan brainstorming agar ia dapat mempelajarinya. Jauhkan balita dari konten yang tidak sesuai dengan umurnya atau konten untuk dewasa.
4. Menjaga balita agar tetap aktif
Orang tua menyiasati ini bisa dengan cara memberi balita kesempatan untuk melepaskan energinya. Jika balita memiliki energi yang tinggi, orang tua dapat membantu dengan mengajaknya untuk melepaskan energinya di luar rumah.
Bagaimana jika perilaku agresif ini sudah terlalu parah?
Jika perilaku balita Moms mengganggu kehidupan sehari-hari, seperti kesulitan bermain dengan anak lain atau sering bermasalah di sekolah, sebaiknya segera konsultasikan hal ini dengan dokter anak atau psikolog anak.
Baca juga: Bagaimana Cara Merespons Saat Balita Memukul?
Segera berkonsultasi jika...
Tanda-tanda yang harus diperhatikan oleh orang tua saat harus segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak:
- 1. Menunjukkan sikap menantang selama lebih dari beberapa minggu
- 2. Melukai diri sendiri
- 3. Menyerang orang tua atau orang lain
- 4. Bertindak agresif secara tiba-tiba tanpa alasan jelas
- 5. Mulai bermain dengan memakai tema kekerasan
- 6. Mulai berperilaku buruk setelah peristiwa traumatis atau perubahan besar dalam hidup
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)