FAMILY
Morning Sickness pada Ibu Hamil: Gejala, Waktu Muncul, dan Penyebabnya
Medcom
Selasa 02 September 2025 / 18:10
Jakarta: Kehamilan adalah masa yang penuh dengan perubahan dan tantangan. Salah satunya adalah mengalami morning sickness atau mual di pagi hari.
Bagi ibu hamil yang baru pertama kali merasakan, mual ini bisa menimbulkan rasa khawatir dan bertanya-tanya kapan mual ini akan mulai, berapa lama berlangsung, dan apakah hanya terjadi di pagi hari saja.
Morning sickness adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa mual dan muntah yang dialami oleh ibu hamil. Meskipun namanya mengandung kata "pagi", mual ini sebenarnya bisa terjadi kapan saja sepanjang hari.
Kondisi ini sangat umum terjadi, bahkan sekitar 70% ibu hamil mengalami mual dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Ada yang hanya merasa mual ringan yang datang dan pergi, namun ada juga yang sampai muntah-muntah.
Baca juga: Perbedaan Morning Sickness Saat Hamil Janin Laki-laki dan Perempuan
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), gejala mual dan muntah biasanya mulai muncul sejak minggu ke-5 kehamilan.
Hal ini berarti hanya beberapa minggu setelah pembuahan atau sekitar satu minggu setelah menstruasi terlewat, terutama bagi ibu yang memiliki siklus menstruasi teratur selama 28 hari.
Namun, kebanyakan ibu hamil mulai merasakan mual sekitar pertengahan trimester pertama, yaitu pada minggu ke-6 atau ke-7. Jika memasuki trimester kedua dan tidak merasakan mual, hal ini juga normal dan menandakan bahwa tubuh ibu mungkin tidak rentan terhadap morning sickness.
Secara umum, mual dan muntah tidak akan mulai setelah minggu ke-14 kehamilan. Perlu diingat, tidak semua ibu hamil mengalami morning sickness. Ada yang sama sekali tidak merasakan mual dan tetap memiliki kehamilan yang sehat.
Apa penyebab morning sickness?
Para ilmuwan hingga saat ini masih terus meneliti penyebab pasti morning sickness. Namun, teori yang paling banyak diterima adalah bahwa perubahan hormon yang cepat dan signifikan selama kehamilan menjadi pemicu utama.
Hormon seperti human chorionic gonadotropin (hCG), estrogen, dan growth differentiation factor 15 (GDF-15) meningkat tajam dan memengaruhi sistem saraf yang mengatur rasa mual.
Beberapa ibu hamil mungkin lebih sensitif terhadap perubahan hormon ini sehingga mengalami mual yang lebih parah. Ada juga pendapat bahwa morning sickness sebenarnya merupakan mekanisme perlindungan tubuh ibu dan janin.
Dengan rasa mual dan muntah, tubuh ibu mungkin secara alami menghindari makanan atau zat yang berpotensi berbahaya bagi perkembangan janin.
Selain itu, sensitivitas terhadap bau tertentu, makanan tertentu, suhu panas, dan stres juga dapat memicu rasa mual kapan saja sepanjang hari, tidak hanya di pagi hari.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Bagi ibu hamil yang baru pertama kali merasakan, mual ini bisa menimbulkan rasa khawatir dan bertanya-tanya kapan mual ini akan mulai, berapa lama berlangsung, dan apakah hanya terjadi di pagi hari saja.
Apa itu morning sickness?
Morning sickness adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa mual dan muntah yang dialami oleh ibu hamil. Meskipun namanya mengandung kata "pagi", mual ini sebenarnya bisa terjadi kapan saja sepanjang hari.
Kondisi ini sangat umum terjadi, bahkan sekitar 70% ibu hamil mengalami mual dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Ada yang hanya merasa mual ringan yang datang dan pergi, namun ada juga yang sampai muntah-muntah.
Baca juga: Perbedaan Morning Sickness Saat Hamil Janin Laki-laki dan Perempuan
Kapan morning sickness mulai terjadi?
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), gejala mual dan muntah biasanya mulai muncul sejak minggu ke-5 kehamilan.
Hal ini berarti hanya beberapa minggu setelah pembuahan atau sekitar satu minggu setelah menstruasi terlewat, terutama bagi ibu yang memiliki siklus menstruasi teratur selama 28 hari.
Namun, kebanyakan ibu hamil mulai merasakan mual sekitar pertengahan trimester pertama, yaitu pada minggu ke-6 atau ke-7. Jika memasuki trimester kedua dan tidak merasakan mual, hal ini juga normal dan menandakan bahwa tubuh ibu mungkin tidak rentan terhadap morning sickness.
Secara umum, mual dan muntah tidak akan mulai setelah minggu ke-14 kehamilan. Perlu diingat, tidak semua ibu hamil mengalami morning sickness. Ada yang sama sekali tidak merasakan mual dan tetap memiliki kehamilan yang sehat.
Apa penyebab morning sickness?
Para ilmuwan hingga saat ini masih terus meneliti penyebab pasti morning sickness. Namun, teori yang paling banyak diterima adalah bahwa perubahan hormon yang cepat dan signifikan selama kehamilan menjadi pemicu utama.
Hormon seperti human chorionic gonadotropin (hCG), estrogen, dan growth differentiation factor 15 (GDF-15) meningkat tajam dan memengaruhi sistem saraf yang mengatur rasa mual.
Beberapa ibu hamil mungkin lebih sensitif terhadap perubahan hormon ini sehingga mengalami mual yang lebih parah. Ada juga pendapat bahwa morning sickness sebenarnya merupakan mekanisme perlindungan tubuh ibu dan janin.
Dengan rasa mual dan muntah, tubuh ibu mungkin secara alami menghindari makanan atau zat yang berpotensi berbahaya bagi perkembangan janin.
Selain itu, sensitivitas terhadap bau tertentu, makanan tertentu, suhu panas, dan stres juga dapat memicu rasa mual kapan saja sepanjang hari, tidak hanya di pagi hari.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)