Jakarta: Mengepalkan tangan adalah salah satu dari beberapa refleks bayi baru lahir yang akan diperhatikan pada minggu-minggu awal setelah kelahiran bayi. Namun, mengepalkan tangan ini adalah reaksi normal pada bayi, salah satu dari beberapa gerakan yang membantu mengembangkan keterampilan motorik halus bayi di masa depan.
Mengepalkan tangan ini adalah reaksi normal bayi, salah satu dari beberapa gerakan yang membantu mengembangkan keterampilan motorik halus bayi di masa depan.
Dilansir dari BabyCenter, berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang mengapa bayi mengepalkan tangannya dan perilaku bayi lainnya yang mungkin dapat diamati:
Refleks penting ini membantu bayi menemukan puting yang diberikan dan dimulai sejak lahir. Moms dapat melihatnya beraksi dengan menyentuh pipi bayi untuk membuatnya memutar kepala ke arah payudara atau botol.
Bahkan sebelum lahir, bayi sudah berlatih cara mengisap. Insting untuk mengisap apa pun yang dimasukkan ke mulutnya adalah keterampilan yang akan bayi asah selama banyak kali menyusui di minggu-minggu awal.
Bisa disebut respons kaget, refleks ini muncul sejak lahir dan menyebabkan bayi menggerakkan lengan secara tiba-tiba saat terkejut oleh cahaya yang menyilaukan, suara keras, atau bahkan sensasi jatuh.
Refleks ini lucu karena terlihat seolah-olah bayi sedang berpostur “pedang”, kepala bayi akan berputar ke satu sisi, lalu lengan di sisi yang sama akan lurus sementara lengan lainnya membengkok, seolah-olah mereka sedang memegang pedang dan bertarung.
Kepalan tangan adalah respons neurologis yang terjadi saat sistem saraf bayi terus berkembang. Kepalan tangan yang erat, bersama dengan siku, lengan, dan kaki yang bengkok, juga merupakan kebiasaan sisa saat di dalam kandungan ketika mereka terlipat menjadi bola janin yang erat.
Bayi yang lapar juga akan mengepalkan tangan mereka dan jika bayi mengalami kolik, perhatikan gerakan yang sama. Selain itu, mengepalkan tangan bisa jadi cara bayi untuk merasa aman dan nyaman, seperti memeluk diri sendiri karena posisi ini mirip dengan bagaimana mereka berada di dalam rahim.
Hal ini juga membantu bayi belajar mengontrol otot-otot tangan mereka secara bertahap yang nantinya akan berguna untuk memegang mainan atau makan sendiri.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Mengepalkan tangan ini adalah reaksi normal bayi, salah satu dari beberapa gerakan yang membantu mengembangkan keterampilan motorik halus bayi di masa depan.
Dilansir dari BabyCenter, berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang mengapa bayi mengepalkan tangannya dan perilaku bayi lainnya yang mungkin dapat diamati:
1. Refleks mencari puting
Refleks penting ini membantu bayi menemukan puting yang diberikan dan dimulai sejak lahir. Moms dapat melihatnya beraksi dengan menyentuh pipi bayi untuk membuatnya memutar kepala ke arah payudara atau botol.
2. Refleks mengisap
Bahkan sebelum lahir, bayi sudah berlatih cara mengisap. Insting untuk mengisap apa pun yang dimasukkan ke mulutnya adalah keterampilan yang akan bayi asah selama banyak kali menyusui di minggu-minggu awal.
3. Refleks moro
Bisa disebut respons kaget, refleks ini muncul sejak lahir dan menyebabkan bayi menggerakkan lengan secara tiba-tiba saat terkejut oleh cahaya yang menyilaukan, suara keras, atau bahkan sensasi jatuh.
3. Refleks leher tonik
Refleks ini lucu karena terlihat seolah-olah bayi sedang berpostur “pedang”, kepala bayi akan berputar ke satu sisi, lalu lengan di sisi yang sama akan lurus sementara lengan lainnya membengkok, seolah-olah mereka sedang memegang pedang dan bertarung.
Mengapa bayi mengepalkan tangannya?
Kepalan tangan adalah respons neurologis yang terjadi saat sistem saraf bayi terus berkembang. Kepalan tangan yang erat, bersama dengan siku, lengan, dan kaki yang bengkok, juga merupakan kebiasaan sisa saat di dalam kandungan ketika mereka terlipat menjadi bola janin yang erat.
Bayi yang lapar juga akan mengepalkan tangan mereka dan jika bayi mengalami kolik, perhatikan gerakan yang sama. Selain itu, mengepalkan tangan bisa jadi cara bayi untuk merasa aman dan nyaman, seperti memeluk diri sendiri karena posisi ini mirip dengan bagaimana mereka berada di dalam rahim.
Hal ini juga membantu bayi belajar mengontrol otot-otot tangan mereka secara bertahap yang nantinya akan berguna untuk memegang mainan atau makan sendiri.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)