FAMILY
Jajanan Ideal Anak agar Terhindar dari Bakteri Salmonella
Mia Vale
Kamis 14 April 2022 / 10:01
Jakarta: Dunia anak adalah dunia bermain dan jajanan. Jadi, produk-produk seperti permen, cokelat, atau snack gurih lainnya sangat dekat dengan mereka.
Namun, dampak dari ditarik sementara cokelat Kinder Joy dari pasar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tentu akan meresahkan para orang tua yang anaknya suka memakan makanan ini.
Penarikan ini menyusul temuan di Eropa yang mendapati adanya bakteri salmonella dalam varian jajanan Kinder Joy. Bakteri ini dapat menyerang sistem pencernaan yang mengakibatkan diare, demam dan kram perut. Di Inggris sendiri, telah ditemukan 63 kasus pada anak yang terpapar bakteri salmonella.
Menurut dr. Lucy amelia, seorang dokter Spesialis Anak, bakteri salmonella merupakan bakteri negatif yang sering menginfeksi pencernaan. Bakteri salmonella ini terbagi dua kelompok, Salmonella typhoid dan Salmonella no typhoid. Keduanya sama-sama menginfeksi saluran pencernaan, tapi memang gejalanya lebih berat apabila seseorang terinfeksi Salmonella typhoid.
Perlu diketahui, bakteri ini sebenarnya bisa ditemui di feses. Jadi, misal seseorang terinfeksi salmonella, maka fesesnya akan mengandung salmonella.
Nah, pada saat pengolahan makanan, apabila tidak cuci tangan, bakteri itu bisa mengontaminasi baik itu makanan maupun minuman. Dan apabila tertelan, akan menyebabkan infeksi salmonella.

(Menurut dr. Lucy amelia, snack itu higienis kemasannya tertutup rapi, tersegel, hindari jajanan atau snack yang terbuka, yang terpapar dengan udara langsung. Dan yang tidak boleh dilupakan jagalah kebersihan dengan mencuci tangan sebelum makan. Foto: Dok. Selamat Pagi Indonesia/Metro TV)
Karena salmonella bisa menginfeksi pencernaan, tentu gejala yang ditimbulkan mulai sakit perut sampai diare. Bahkan kelompok Salmonella typhoid, bisa menyebabkan demam typhoid, di mana menimbulkan demam agak tinggi.
Bisa sampai dua minggu, nyeri perut, bahkan bisa mengakibatkan komplikasi. "Misal, usus bisa pecah, bisa penurunan kesadaran, kalau bakteri itu sampai ke otak, dan bisa menjadi syok," contoh dr. Lucy.
Pada prinsipnya, bakteri ini terdapat pada makanan mentah, seperti ayam, ikan, atau daging. Semua jenis makanan ini bisa terkontaminasi, selama yang mengolah atau yang menjual tidak menjaga kebersihan. Atau orang yang mengolah dan menjual makanan ini justru menderita, terifeksi Salmonella.
Uniknya, ujar dokter cantik ini, salmonella bisa juga menyebabkan carrier atau pembawa. Jadi misal, tidak ketahuan bahwa ada orang yang sudah sembuh dari infeksi salmonella tapi dia masih meyimpan bakteri salmonella.
Sehingga, misalnya, ketika dia terkontaminasi dengan fesesnya sendiri, dan tidak mencuci tangannya tidak bersih, kemudian dia mengolah makanan, itu juga bisa mengontaminasi.
Snack itu sebenarnya diperbolehkan. "Karena itu sebagai bentuk variasi makanan. Kan, enggak mungkin juga setiap hari anak harus makan makanan yang besar, mengandung karbo, atau protein. Tapi memang semua itu harus diperhitungkan," tandas dr. Lucy.
Bila kita berbicara mengenai snack, pasti akan mengandung gula dan garam yang tinggi. "Karena, itu yang akan memberi cita rasa yang enak, apalagi bila ditambah dengan micin-micin, nah itu akan lebih enak," gelak dr. Lucy.
Tapi memang menurutnya, ada angka kecukupan gizi yang dibutuhkan seseorang, terlebih anak-anak yang tidak boleh melebihi.
Pemilihan snack juga harus dilakukan, setidaknya pilihlah yang sehat dan terjaga untuk anak-anak. Begitu pun ketika anak-anak memilih snack kemasan yang banyak dijual di pasaran.
Harus dilihat apakah kualitas snack tersebut baik, kemasannya tertutup rapi, tersegel. Kemungkinan besar snack itu higienis dan aman.
Hindari jajanan atau snack yang terbuka, yang terpapar dengan udara langsung. Dan yang tidak boleh dilupakan jagalah kebersihan dengan mencuci tangan sebelum makan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Namun, dampak dari ditarik sementara cokelat Kinder Joy dari pasar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tentu akan meresahkan para orang tua yang anaknya suka memakan makanan ini.
Penarikan ini menyusul temuan di Eropa yang mendapati adanya bakteri salmonella dalam varian jajanan Kinder Joy. Bakteri ini dapat menyerang sistem pencernaan yang mengakibatkan diare, demam dan kram perut. Di Inggris sendiri, telah ditemukan 63 kasus pada anak yang terpapar bakteri salmonella.
Menginfeksi pencernaan
Menurut dr. Lucy amelia, seorang dokter Spesialis Anak, bakteri salmonella merupakan bakteri negatif yang sering menginfeksi pencernaan. Bakteri salmonella ini terbagi dua kelompok, Salmonella typhoid dan Salmonella no typhoid. Keduanya sama-sama menginfeksi saluran pencernaan, tapi memang gejalanya lebih berat apabila seseorang terinfeksi Salmonella typhoid.
Perlu diketahui, bakteri ini sebenarnya bisa ditemui di feses. Jadi, misal seseorang terinfeksi salmonella, maka fesesnya akan mengandung salmonella.
Nah, pada saat pengolahan makanan, apabila tidak cuci tangan, bakteri itu bisa mengontaminasi baik itu makanan maupun minuman. Dan apabila tertelan, akan menyebabkan infeksi salmonella.

(Menurut dr. Lucy amelia, snack itu higienis kemasannya tertutup rapi, tersegel, hindari jajanan atau snack yang terbuka, yang terpapar dengan udara langsung. Dan yang tidak boleh dilupakan jagalah kebersihan dengan mencuci tangan sebelum makan. Foto: Dok. Selamat Pagi Indonesia/Metro TV)
Tanda-tanda salmonella yang ditimbulkan
Karena salmonella bisa menginfeksi pencernaan, tentu gejala yang ditimbulkan mulai sakit perut sampai diare. Bahkan kelompok Salmonella typhoid, bisa menyebabkan demam typhoid, di mana menimbulkan demam agak tinggi.
Bisa sampai dua minggu, nyeri perut, bahkan bisa mengakibatkan komplikasi. "Misal, usus bisa pecah, bisa penurunan kesadaran, kalau bakteri itu sampai ke otak, dan bisa menjadi syok," contoh dr. Lucy.
Di makanan seperti apa salmonella ada?
Pada prinsipnya, bakteri ini terdapat pada makanan mentah, seperti ayam, ikan, atau daging. Semua jenis makanan ini bisa terkontaminasi, selama yang mengolah atau yang menjual tidak menjaga kebersihan. Atau orang yang mengolah dan menjual makanan ini justru menderita, terifeksi Salmonella.
Uniknya, ujar dokter cantik ini, salmonella bisa juga menyebabkan carrier atau pembawa. Jadi misal, tidak ketahuan bahwa ada orang yang sudah sembuh dari infeksi salmonella tapi dia masih meyimpan bakteri salmonella.
Sehingga, misalnya, ketika dia terkontaminasi dengan fesesnya sendiri, dan tidak mencuci tangannya tidak bersih, kemudian dia mengolah makanan, itu juga bisa mengontaminasi.
Jajanan ideal untuk anak
Snack itu sebenarnya diperbolehkan. "Karena itu sebagai bentuk variasi makanan. Kan, enggak mungkin juga setiap hari anak harus makan makanan yang besar, mengandung karbo, atau protein. Tapi memang semua itu harus diperhitungkan," tandas dr. Lucy.
Bila kita berbicara mengenai snack, pasti akan mengandung gula dan garam yang tinggi. "Karena, itu yang akan memberi cita rasa yang enak, apalagi bila ditambah dengan micin-micin, nah itu akan lebih enak," gelak dr. Lucy.
Tapi memang menurutnya, ada angka kecukupan gizi yang dibutuhkan seseorang, terlebih anak-anak yang tidak boleh melebihi.
Pemilihan snack juga harus dilakukan, setidaknya pilihlah yang sehat dan terjaga untuk anak-anak. Begitu pun ketika anak-anak memilih snack kemasan yang banyak dijual di pasaran.
Harus dilihat apakah kualitas snack tersebut baik, kemasannya tertutup rapi, tersegel. Kemungkinan besar snack itu higienis dan aman.
Hindari jajanan atau snack yang terbuka, yang terpapar dengan udara langsung. Dan yang tidak boleh dilupakan jagalah kebersihan dengan mencuci tangan sebelum makan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)