FAMILY

Pekan ASI Sedunia: Rata-rata Bayi Hanya Mendapatkan ASI Selama Tiga Bulan

Raka Lestari
Jumat 06 Agustus 2021 / 13:00
Jakarta: Pekan ASI Sedunia merupakan gerakan menyusui secara global dan menyediakan dukungan untuk para ibu agar bisa menyusui di mana saja. Salah satu bentuk dukungan bagi tujuan ini adalah adanya peraturan tentang hak ibu menyusui di Indonesia, termasuk penyediaan ruang menyusui di tempat umum seperti perkantoran.

“Air Susu Ibu adalah suatu anugerah dari Tuhan bagi seorang bayi yang baru lahir. ASI merupakan sumber gizi yang utama bagi seorang bayi,” ujar drg. Kartini selaku PLT Ditjen Kesmas Kementerian Kesehatan dalam acara Press Briefing: Peringatan Pekan Menyusui Sedunia 2021, pada Kamis, 5 Agustus 2021.

Menurut drg. Kartini, manfaat ASI bagi bayi diantaranya adalah sebagai sumber makanan yang sangat ideal untuk pencernaan bayi. ASI bisa meningkatkan imun karena dalam ASI terdapat zat-zat penting yang mendukung kekebalan tubuh. Selain itu, ASI juga mengandung berbagai hormon yang bisa digunakan untuk pertumbuhan bayi.


(Manfaat ASI bayi bayi adalah mencegah stunting dan meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)


“Manfaat ASI juga tidak hanya bermanfaat untuk bayinya saja, bagi ibu menyusui dapat mempercepat penyembuhan rahim ibu setelah mengandung selama sembilan bulan. Dan yang pasti ketika menyusui maka ibu akan cukup sibuk sehingga berat badan normal bisa cepat kembali,” ujar Kartini.

Tidak hanya itu, menyusui juga bisa berdampak pada negara. Menurut drg. Kartini, dampak dari menyusui akan besar bagi negara. Mulai dari angka kematian ibu dan bayi yang menurun, mencegah stunting, dan yang paling penting meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.

“Berdasarkan data Riskesdas, baru sekitar 57 persen bayi yang mendapatkan IMD ketika baru lahir. Kemudian baru 52 persen bayi berusia kurang dari enam bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. Dan rata-rata hanya tiga bulan menyusui secara eksklusif,” jelasnya.


(Jika ibu memberikan ASI secara rutin pada bayi maka semakin hari produksi ASI pun akan bertambah sesuai dengan kebutuhan dari bayinya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)


Menurutnya, hal ini sangat disayangkan karena diharapkan para ibu bisa menyusui anak-anaknya setidaknya enam bulan. “Kalau perlu sampai sembilan bulan karena itu merupakan waktu-waktu yang terbaik,” tambah drg. Kartini.

“Seringkali ada kasus ibu yang belum keluar ASI nya. Perlu ditekankan bahwa 12 minggu sebelum kelahiran, tubuh ibu kelenjar asinya sudah dipersiapkan untuk menghasilkan ASI. Dan 72 jam pasca persalinan ASI sudah diproduksi meskpun memang tidak banyak karena kapasitas perut bayi pun masih terbatas,” ujarnya.

Namun, jika ibu memberikan ASI secara rutin pada bayi maka semakin hari produksi ASI pun akan bertambah sesuai dengan kebutuhan dari bayinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)

MOST SEARCH