FAMILY
Tumbuhkan Growth Mindset Anak dengan Fokus pada Hal Positif
Yatin Suleha
Minggu 12 Oktober 2025 / 18:07
Jakarta: Beberapa orang secara alami memiliki growth mindset, tetapi ada yang perlu bekerja untuk mengembangkannya dan hal ini berlaku untuk dewasa maupun anak-anak.
Beruntungnya, seperti yang akan dikatakan growth mindset, hal ini juga dapat dikembangkan melalui latihan dan praktik.
Orang tua bisa memulai dengan menjadi teladan karena anak-anak belajar banyak dari apa yang dilihatnya dari orang dewasa. Konsistensi dalam menerapkan tips ini akan membuat perubahan terasa alami seiring waktu.
“Pada dasarnya, ini tentang menemukan aspek positif dari setiap situasi,” kata Dr Dave kepada Parents.
“Dan itulah yang membuat pola pikir pertumbuhan menjadi kerangka berpikir yang sangat kuat bagi kita semua, di usia berapa pun. ‘Saya bisa melakukan ini. Saya suka itu,’” katanya.
.jpg)
(Pujilah usaha si kecil, bukan hasilnya ujar Dr Dave. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
“Dan yang menarik dan luar biasa tentang anak-anak adalah mereka sangat fleksibel secara psikologis. Jadi mereka menyerapnya, beradaptasi, dan menerapkannya pada berbagai situasi yang berbeda,” tambahnya.
Untuk menerapkannya, orang tua bisa mulai dengan berdiskusi setiap malam tentang satu hal positif yang terjadi hari itu, seperti "Hari ini menyenangkan karena apa?" Ini membantu anak melatih otak untuk mencari sisi baik, bahkan di hari yang buruk.
“Ada banyak tekanan pada kinerja, hasil, dan memenuhi parameter tertentu yang kita anggap layak,” kata Dr Dave.
“Dan kekhawatiran saya adalah kita sebenarnya telah kehilangan keindahan perjalanan, usaha, dan keterampilan yang kita coba kembangkan. Kita terlalu fokus pada hasil. Pujilah usaha, bukan hasilnya. Pengalaman melakukan, mencoba, dan gagal itulah yang penting,” tambah dr. Dave.
Saat memuji anak, katakan "Kamu hebat karena terus mencoba meski sulit" daripada "Bagus sekali nilainya sempurna".
Ini mengajarkan bahwa proses belajar lebih berharga daripada sekadar menang karena fokus pada perjalanan yang penuh usaha justru membangun fondasi yang kuat untuk kesuksesan jangka panjang.
Anak-anak sering kali terjebak dalam tekanan untuk selalu menjadi yang terbaik, tetapi dengan pendekatan ini, mereka belajar bahwa setiap langkah kecil dalam belajar, seperti mencoba lagi setelah gagal adalah kemenangan tersendiri.
Ini mengubah cara pandang mereka dari "harus sempurna" menjadi "terus berkembang", sehingga belajar terasa menyenangkan dan tidak membebani.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Beruntungnya, seperti yang akan dikatakan growth mindset, hal ini juga dapat dikembangkan melalui latihan dan praktik.
Baca Juga :
Manfaat yang Dirasakan Jika Anak Masuk TK
Orang tua bisa memulai dengan menjadi teladan karena anak-anak belajar banyak dari apa yang dilihatnya dari orang dewasa. Konsistensi dalam menerapkan tips ini akan membuat perubahan terasa alami seiring waktu.
1. Fokus pada hal positif
“Pada dasarnya, ini tentang menemukan aspek positif dari setiap situasi,” kata Dr Dave kepada Parents.
“Dan itulah yang membuat pola pikir pertumbuhan menjadi kerangka berpikir yang sangat kuat bagi kita semua, di usia berapa pun. ‘Saya bisa melakukan ini. Saya suka itu,’” katanya.
.jpg)
(Pujilah usaha si kecil, bukan hasilnya ujar Dr Dave. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
“Dan yang menarik dan luar biasa tentang anak-anak adalah mereka sangat fleksibel secara psikologis. Jadi mereka menyerapnya, beradaptasi, dan menerapkannya pada berbagai situasi yang berbeda,” tambahnya.
Untuk menerapkannya, orang tua bisa mulai dengan berdiskusi setiap malam tentang satu hal positif yang terjadi hari itu, seperti "Hari ini menyenangkan karena apa?" Ini membantu anak melatih otak untuk mencari sisi baik, bahkan di hari yang buruk.
2. Fokus pada perjalanan, bukan hasilnya
“Ada banyak tekanan pada kinerja, hasil, dan memenuhi parameter tertentu yang kita anggap layak,” kata Dr Dave.
“Dan kekhawatiran saya adalah kita sebenarnya telah kehilangan keindahan perjalanan, usaha, dan keterampilan yang kita coba kembangkan. Kita terlalu fokus pada hasil. Pujilah usaha, bukan hasilnya. Pengalaman melakukan, mencoba, dan gagal itulah yang penting,” tambah dr. Dave.
Saat memuji anak, katakan "Kamu hebat karena terus mencoba meski sulit" daripada "Bagus sekali nilainya sempurna".
Ini mengajarkan bahwa proses belajar lebih berharga daripada sekadar menang karena fokus pada perjalanan yang penuh usaha justru membangun fondasi yang kuat untuk kesuksesan jangka panjang.
Anak-anak sering kali terjebak dalam tekanan untuk selalu menjadi yang terbaik, tetapi dengan pendekatan ini, mereka belajar bahwa setiap langkah kecil dalam belajar, seperti mencoba lagi setelah gagal adalah kemenangan tersendiri.
Ini mengubah cara pandang mereka dari "harus sempurna" menjadi "terus berkembang", sehingga belajar terasa menyenangkan dan tidak membebani.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)