FAMILY
Bonding Time, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua dan Anak
Yuni Yuli Yanti
Senin 11 Oktober 2021 / 10:00
Jakarta: Dengan berbagai penyesuaian ketika banyak berada di rumah, tentunya banyak kebiasaan keluarga yang disesuaikan dengan kondisi yang ada. Saat ini, orang tua bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin saat berada di rumah untuk perkuat bonding dengan anaknya.
Ada banyak cara untuk melakukan hal tersebut dimulai dari hal kecil seperti membuat rutinitas makan bersama, perbanyak sentuhan fisik antara orang tua dan anak, membaca
dan bermain bersama dan juga beragam aktivitas yang dapat dilakukan di rumah.
Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, Psikolog., menuturkan ikatan antara orang tua dan anak dapat dibangun melalui momen-momen kebersamaan sehari-hari. Contohnya dengan makan bersama, membacakan cerita atau memandikan anak. Buatlah momen-momen tersebut menjadi ritual dalam keseharian di mana dapat terbangunnya kedekatan dan kehangatan melalui kontak fisik.
"Bonding time tidak perlu persiapan atau permainan khusus. Bisa kapan saja tergantung tersedianya waktu orang tua. Luangkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk dekat dengan anak. Karena, hal inilah yang kemudian dapat membuat anak merasa aman dan tenang di masa-masa sulit sekalipun," ungkap Vera dalam peluncuran virtual Cussons Bintang Kecil 2021 (CBK), Minggu, 10 Oktober 2021.

(Vera mengatakan bonding time tidak perlu waktu khusus. Saat makan bersama juga bisa menjadi waktu bonding dengan anak. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Menurut Vera, untuk anak yang masih usia bermain cara termudah membangun bonding adalah dengan bermain bersamanya. Sedangkan, untuk bayi Moms atau Dads bisa melakukan pijatan demi memberikan sentuhan fisik sembari bernyanyi. Pada saat itu, bayi akan melihat ekspresi dan wajah orang tua sehingga terjalin kehangatan dan rasa sayang di antara keduanya.
Pada kesempatan yang sama Brand Manager Cussons Kids Indonesia, Seila Pramadania Sativa mengatakan CBK 2021 hadir dengan mengusung tema “Hari Penuh Cinta” yang terkesan simpel namun sangat dalam maknanya.
Di masa pandemi di mana orang tua banyak menghabiskan waktu dirumah, sejatinya banyak momen-momen dalam masa tumbuh kembang anak yang dapat secara langsung dilihat dan dialami bersama.

(Seila, Vera dan Mona Ratuliu menjadi pembicara dalam acara peluncuran virtual #HariPenuhCinta Bersama Cussons Bintang Kecil 2021. Foto: Dolk. Cussons)
Menurutnya, Cussons selalu hadir untuk keluarga Indonesia serta berkomitmen kuat untuk senantiasa mendampingi proses tumbuh kembang anak Indonesia. Selama acara CBK 2021 berlangsung, Cussons akan memberikan serangkaian workshop bagi para orang tua, sehingga dapat terinspirasi untuk terus menghadirkan hari-hari penuh cinta yang memberi ketenangan dan kehangatan di tengah keluarga.
"Di ajang CBK 2021 ini, PZ Cussons Indonesia kembali mengajak orang tua untuk berpartisipasi dengan mengangkat kisah-kisah penuh cinta yang mereka alami bersama keluarga. Kami ingin merayakan momen-momen tersebut dan juga turut menyemangati keluarga Indonesia agar terus konsisten dalam mendidik dan hadir bagi anak-anak kita. Hal ini sangat penting untuk membentuk dan meningkatkan kreativitas mereka guna perkembangan mental, sosial, dan emosi sang anak di masa pandemi dan seterusnya," tutup Seila.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Ada banyak cara untuk melakukan hal tersebut dimulai dari hal kecil seperti membuat rutinitas makan bersama, perbanyak sentuhan fisik antara orang tua dan anak, membaca
dan bermain bersama dan juga beragam aktivitas yang dapat dilakukan di rumah.
Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, Psikolog., menuturkan ikatan antara orang tua dan anak dapat dibangun melalui momen-momen kebersamaan sehari-hari. Contohnya dengan makan bersama, membacakan cerita atau memandikan anak. Buatlah momen-momen tersebut menjadi ritual dalam keseharian di mana dapat terbangunnya kedekatan dan kehangatan melalui kontak fisik.
"Bonding time tidak perlu persiapan atau permainan khusus. Bisa kapan saja tergantung tersedianya waktu orang tua. Luangkan waktu 10-15 menit setiap hari untuk dekat dengan anak. Karena, hal inilah yang kemudian dapat membuat anak merasa aman dan tenang di masa-masa sulit sekalipun," ungkap Vera dalam peluncuran virtual Cussons Bintang Kecil 2021 (CBK), Minggu, 10 Oktober 2021.

(Vera mengatakan bonding time tidak perlu waktu khusus. Saat makan bersama juga bisa menjadi waktu bonding dengan anak. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Menurut Vera, untuk anak yang masih usia bermain cara termudah membangun bonding adalah dengan bermain bersamanya. Sedangkan, untuk bayi Moms atau Dads bisa melakukan pijatan demi memberikan sentuhan fisik sembari bernyanyi. Pada saat itu, bayi akan melihat ekspresi dan wajah orang tua sehingga terjalin kehangatan dan rasa sayang di antara keduanya.
Pada kesempatan yang sama Brand Manager Cussons Kids Indonesia, Seila Pramadania Sativa mengatakan CBK 2021 hadir dengan mengusung tema “Hari Penuh Cinta” yang terkesan simpel namun sangat dalam maknanya.
Di masa pandemi di mana orang tua banyak menghabiskan waktu dirumah, sejatinya banyak momen-momen dalam masa tumbuh kembang anak yang dapat secara langsung dilihat dan dialami bersama.

(Seila, Vera dan Mona Ratuliu menjadi pembicara dalam acara peluncuran virtual #HariPenuhCinta Bersama Cussons Bintang Kecil 2021. Foto: Dolk. Cussons)
Menurutnya, Cussons selalu hadir untuk keluarga Indonesia serta berkomitmen kuat untuk senantiasa mendampingi proses tumbuh kembang anak Indonesia. Selama acara CBK 2021 berlangsung, Cussons akan memberikan serangkaian workshop bagi para orang tua, sehingga dapat terinspirasi untuk terus menghadirkan hari-hari penuh cinta yang memberi ketenangan dan kehangatan di tengah keluarga.
"Di ajang CBK 2021 ini, PZ Cussons Indonesia kembali mengajak orang tua untuk berpartisipasi dengan mengangkat kisah-kisah penuh cinta yang mereka alami bersama keluarga. Kami ingin merayakan momen-momen tersebut dan juga turut menyemangati keluarga Indonesia agar terus konsisten dalam mendidik dan hadir bagi anak-anak kita. Hal ini sangat penting untuk membentuk dan meningkatkan kreativitas mereka guna perkembangan mental, sosial, dan emosi sang anak di masa pandemi dan seterusnya," tutup Seila.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)