FAMILY
Penyebab Terjadinya Blighted Ovum atau Kehamilan Kosong
Raka Lestari
Jumat 25 Maret 2022 / 13:10
Jakarta: Salah satu istilah yang mungkin masih belum banyak yang tahu adalah blighted ovum. Blighted ovum disebut juga dengan kehamilan kosong. Ini merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika tidak ada janin di dalam kantung kehamilan.
“Blighted ovum itu merupakan salah satu komplikasi pada kehamilan yang bisa terjadi pada siapapun. Ada peluang sekitar 5-10 persen kehamilan dapat berakhir seperti itu dan terjadinya secara random,” ujar dr. Yassin Bintang,Sp.OG-KFER, M.Sc, dokter spesialis kandungan, dalam acara Orami Playdate Festival.
Akan tetapi, dr. Yassin menjelaskan bahwa blighted ovum adalah suatu kelainan pada hasil pembuahan. Penyebabnya mungkin bisa dari proses pembuahannya yang mengalami masalah. Atau mungkin bisa berasal dari sel telur yang kualitasnya kurang baik, atau spermanya kurang baik.
“Dalam hal seperti ini kita harus berfokus pada bagaimana bisa memperbaiki kualitas sel telur si ibu maupun sperma si bapak. Boleh lihat lagi gaya hidupnya seperti apa. Apakah ada gaya hidup atau aktivitas atau kegiatan yang menyebabkan si ibu mungkin jadi kurang gizi, mungkin mengalami obesitas, kurang olahraga,” kata dr. Yassin.
Pada sisi suami juga demikian, dr. Yassin menyarankan untuk melakukan evaluasi apakah ada gaya hidup yang berpotensi mengganggu kualitas pada sperma. Pada sperma kita juga bisa lihat materi genetiknya.
"Jadi ada pemeriksaan tambahan, kita bisa melihat meskipun spermanya normal, tapi bisa mengalami kerusakan genetik. Dan itu bisa terlihat pada pemeriksaan tertentu,” ungkap dr. Yassin.
Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, dr. Yassin menyarankan agar pasangan suami istri yang sedang ingin mendapatkan kehamilan bisa berfokus pada asupan makanan yang tepat, agar kebutuhan makronutrien dan mikronutrien tubuh bisa terpenuhi.
“Sehingga bisa menghasilkan sel telur dan sperma yang sehat. Dan hasilnya adalah embrio yang sehat,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
“Blighted ovum itu merupakan salah satu komplikasi pada kehamilan yang bisa terjadi pada siapapun. Ada peluang sekitar 5-10 persen kehamilan dapat berakhir seperti itu dan terjadinya secara random,” ujar dr. Yassin Bintang,Sp.OG-KFER, M.Sc, dokter spesialis kandungan, dalam acara Orami Playdate Festival.
Akan tetapi, dr. Yassin menjelaskan bahwa blighted ovum adalah suatu kelainan pada hasil pembuahan. Penyebabnya mungkin bisa dari proses pembuahannya yang mengalami masalah. Atau mungkin bisa berasal dari sel telur yang kualitasnya kurang baik, atau spermanya kurang baik.
“Dalam hal seperti ini kita harus berfokus pada bagaimana bisa memperbaiki kualitas sel telur si ibu maupun sperma si bapak. Boleh lihat lagi gaya hidupnya seperti apa. Apakah ada gaya hidup atau aktivitas atau kegiatan yang menyebabkan si ibu mungkin jadi kurang gizi, mungkin mengalami obesitas, kurang olahraga,” kata dr. Yassin.
Pada sisi suami juga demikian, dr. Yassin menyarankan untuk melakukan evaluasi apakah ada gaya hidup yang berpotensi mengganggu kualitas pada sperma. Pada sperma kita juga bisa lihat materi genetiknya.
"Jadi ada pemeriksaan tambahan, kita bisa melihat meskipun spermanya normal, tapi bisa mengalami kerusakan genetik. Dan itu bisa terlihat pada pemeriksaan tertentu,” ungkap dr. Yassin.
Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, dr. Yassin menyarankan agar pasangan suami istri yang sedang ingin mendapatkan kehamilan bisa berfokus pada asupan makanan yang tepat, agar kebutuhan makronutrien dan mikronutrien tubuh bisa terpenuhi.
“Sehingga bisa menghasilkan sel telur dan sperma yang sehat. Dan hasilnya adalah embrio yang sehat,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)